This research aims to find out if computer self-efficacy, learning motivation, and accounting knowledge affect the computer anxiety of accounting students in using accounting software. The method used in this research is quantitative with data collection techniques using questionnaires and done through google form media. That will be distributed to students of Muhammdiyah University Sidoarjo. Data feasibility test using validity test and reliability test, while for testing this hypothesis using data analysis tool in the form of multiple linear regression and T test. The results of this study revealed that computer self-efficacy, learning motivation, and accounting knowledge influenced the computer anxiety of accounting students in using accounting software.
Keywords - Computer Anxiety, Computer Self-efficacy, Learning Motivation, Accounting knowledge
Abstrak. Penelitian kali ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah computer self-efficacy, motivasi belajar, dan pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap computer anxiety mahasiswa akuntansi dalam menggunakan software akuntansi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dilakukan melalui media google form. Yang akan dibagikan kepada Mahasiswa Universitas Muhammdiyah Sidoarjo. Uji kelayakan data menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas, sedangkan untuk pengujian hipotesis ini menggunakan alat analisis data yang berupa regresi linier berganda dan uji T. Pada penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis dengan bantuan aplikasi software SPSS (Statistical Product and Service Solution). Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa computer self-efficacy, motivasi belajar, dan pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap computer anxiety mahasiswa akuntansi dalam menggunakan software akuntansi.
Kata kunci - Computer Anxiety, Computer Self-efficacy, Motivasi Belajar, Pengetahuan Akuntansi
“PENDAHULUAN
No | Variabel | Indikator | Sumber | Skala |
1 | Computer Self-Efficacy(X1) | Kemampuan pemakai dalam hal aplikasi penanganan perangkat keras penyimpanan data.Penggunaan tombol keyboard dengan cepat dan tepat. | [2] | Likert |
2 | Motivasi Belajar (X2) | Semangat atau penuh energi dalam belajar.Terarah atau memiliki tujuan dan langkah yang jelas.Kegigihan untuk mempertahankan perilaku belajar. | [2] | Likert |
3 | Pengetahuan Akuntansi(X3) | Pentingnya atau manfaat pengetahuan akuntansi.Teknik akuntansi dalam menyajikan data melalui komputer. | [2] | Likert |
4 | Computer Anxiety(Y) | Computer Fear . Computer Anticipation . | [1] | Likert |
Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 jurusan akuntansi angkatan 2017 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yaitu Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Populasi dan sampel dalam penelitian ini 153 ditentukan dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling.
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dalam peneliti ini menggunakan kuesioner atau angket. Kuesioner tersebut akan diberikan kepada para responden untuk dijawab yang berisi daftar item pernyataan yang telah dibuat/disusun oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang bersifat tertutup, artinya responden cukup memilih jawaban yang telah tersedia, dan tidak perlu memberikan pendapat/jawaban sendiri. Pada penelitian ini menggunakan 5 point skala likert.
Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif. Statistik merupakan teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif. Peneliti menggunakan statistik non-parametris dengan alasan jenis data yang dianalisis dalam data ordinal.
Apabila r tabel < r hitung maka bisa disebut valid.
Apabila nilai Alpha > 0,60 maka disebut reliable.
Model persamaan regresi yang digunakan menguji hipotesis ini adalah :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Keterangan :
Y= Computer Anxiety
α= Konstanta
β1... β3= Koefisien Regresi
X1= Computer Self-efficacy
X2= Motivasi Belajar
X3= Pengetahuan Akuntansi
e= Error
Digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Nilai t-hitung dibandingkan dengan t-tabel dengan taraf signifikansi 5%. Apabila nilai t-hitung ≥ nilai t- tabel, maka variabel memiliki pengaruh yang signifikan, apabila t-hitung ≤ t-tabel, maka variabel tidak memiliki pengaruh yang signifikan
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi-variabel independen.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dari mahasiswa S1 Jurusan akuntansi di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yaitu mahasiswa aktif Universitas Muhammadiyah Sidoarjo sebanyak 170 mahasiswa pada angkatan 2017 yang telah menempuh mata kuliah akuntansi perilaku. Menggunakan teknik Simple Random Sampling, dan menggunakan rumus slovin dengan batas minimal sampel yang memenuhi syarat margin of error 5%.
Kuesioner dalam penelitian ini, proses pengumpulan data dilakukan melalui media google form. Media google form ini digunakan untuk mempermudah para responden menjawab beberapa pernyataan dalam kuesioner penelitian tanpa harus menulis. Data responden yang dapat diolah atau yang valid dan reliabel sebanyak 153 responden.
Berikut deskripsi responden dari data yang akan dioalah :
Tabel 2. Karakteristik Responden UMSIDA
No | Gender | Jumlah |
1 | Laki-laki | 41 |
2 | Perempuan | 112 |
Total | 153 |
Sumber : Data diolah 2020
Tabel 3. Hasil Uji Validitas
Variabel | Item | r -hitung | r -tabel | Ket |
Computer Self-Efficacy(X1) | X1.1X1.2X1.3X1.4X1.5X1.6 | 0,5730,7030,5480,5270,5560,510 | 0,12460,12460,12460,12460,12460,1246 | ValidValid Valid Valid Valid Valid |
X1.7X1.8X1.9X1.10X1.11X1.12 | 0,4950,6400,5300,5210,5680,456 | 0,12460,12460,12460,12460,12460,1246 | ValidValidValidValidValidValid | |
Motivasi Belajar(X2) | X2.1X2.2X2.3X2.4X2.5X2.6X2.7X2.8X2.9X2.10 | 0,6090,6480,4940,6140,6030,5000,5780,3370,5010,582 | 0,12460,12460,12460,12460,12460,12460,12460,12460,12460,1246 | ValidValidValidValidValidValidValidValidValidValid |
Pengetahuan Akuntansi(X3) | X3.1X3.2X3.3 | 0,5360,5950,525 | 0,12460,12460,1246 | ValidValidValid |
Computer Anxiety(Y) | Y.1Y.2Y.3Y.4Y.5Y.6Y.7Y.8Y.9Y.10 | 0,6870,6490,6080,6150,6430,5180,7040,6630,6260,578 | 0,12460,12460,12460,12460,12460,12460,12460,12460,12460,1246 | ValidValidValidValidValidValidValidValidValidValid |
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan tingkat signifiikasi (α) sebesar 0,05 hasilnya r-hitung > r-tabel. Sehingga semua instrumen pernyataan setiap variabel dapat digunakan dalam penelitia ini.
Variabel | Cronbach’s Alpha | Ket |
Computer Self-efficacy (X1) | 0,869 | Reliabel |
Motivasi Belajar (X2) | 0,847 | Reliabel |
Pengetahuan Akuntansi (X3) | 0,728 | Reliabel |
Computer Anxiety (Y) | 0,891 | Reliabel |
Sumber : Hasil Olah Data SPSS 2020
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa hasil Cronbach’s Alpha untuk semua variabel > 0,60. Maka hal tersebut menunjukkan bahwa semua instrumen dinyatakan reliabel.
Y = 72,851 + -0,303X1 + -0,332X2 + -0,1.486X3 + 3.109
Intepretasi dari regresi linear diatas adalah :
Artinya bahwa setiap terjadi kenaikan satu satuan dari variabel (X1), akan menyebabkan kenaikan variabel (Y) sebesar -0,303 satuan dengan asumsi bahwa faktor lainnya adalah konstan atau tetap.
Artinya Artinya bahwa setiap terjadi kenaikan satu satuan dari variabel (X2), akan menyebabkan kenaikan variabel (Y) sebesar -0,332 satuan dengan asumsi bahwa faktor lainnya adalah konstan atau tetap.
Artinya bahwa setiap terjadi kenaikan satu satuan dari variabel (X3), akan menyebabkan kenaikan variabel (Y) sebesar -0,1.486 satuan dengan asumsi bahwa faktor lainnya konstan atau tetap.
Coefficients a | ||||||||
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | T | Sig. | Collinearity Statistics | |||
B | Std. Error | Beta | Tolerance | VIF | ||||
1 | (Constant) | 72,851 | 3,109 | 23,432 | ,000 | |||
Computer Self-efficacy (X1) | -,303 | ,067 | -,285 | -4,495 | ,000 | ,717 | 1,395 | |
Motivasi Belajar (X2) | -,332 | ,081 | -,253 | -4,112 | ,000 | ,760 | 1,316 | |
Pengetahuan Akuntansi (X3) | -1,486 | ,242 | -,402 | -6,135 | ,000 | ,672 | 1,488 | |
a. Dependent Variable: Computer Anxiety (Y) |
Sumber : Hasil Olah Data SPSS 2020
Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan sebagai berikut :
Nilai t-hitung > t-tabel = -4.495 > 1.976 (nilai negatif) dengan probabilitas (Sig) 0.000 < 0,05 maka bisa diartikan bahwa Ho ditolak yang berarti menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara”computer self-efficacy terhadap computer anxiety mahasiswa akuntansi dalam menggunakan software akuntansi. Artinya, semakin rendah computer self-efficacy maka semakin rendah computer anxiety mahasiswa akuntansi menggunakan software akuntansi.”
Nilai t-hitung > t-tabel = -4.112 > 1.976 (nilai negatif) dengan probabilitas (Sig) 0.000 < 0,05 maka bisa diartikan Ho ditolak yang berarti menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara”motivasi belajar terhadap computer anxiety mahasiswa akuntansi dalam menggunakan software akuntansi. Artinya, semakin rendah motivasi belajarmaka semakin rendah computer anxiety mahasiswa akuntansi menggunakan software akuntansi.”
Nilai t-hitung > t-tabel = -6,135 > 1.976 (nilai negatif) dan nilai probabilitas (Sig) 0.000 < 0,05 maka dapat diartikan bahwa Ho ditolak yang berarti menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara pengetahuan akuntansi terhadap compter anxiety mahasiswa akuntansi dalam menggunakan software akuntansi. Artinya, semakin rendah pengetahuan akuntansimaka semakin rendah computer anxiety mahasiswa akuntansi menggunakan software akuntansi.
Model Summary b | |||||
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate | |
dimension0 | 1 | ,755a | ,570 | ,561 | 4,896 |
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Akuntansi (X3), Motivasi Belajar (X2), Computer Self-efficacy (X1) | |||||
b. Dependent Variable: Computer Anxiety (Y) |
Sumber : Hasil Olah Data SPSS 2020
Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (R) adalah 0,734 atau mendekati 1. Artinya terdapat hubungan yang kuat antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Computer Self-efficacy menunjukkan keyakinan diri atau efikasi diri ketika berhadapan dengan komputer [5]. Hal ini berkaitan dengan tingkat usaha yang akan dilakukan individu, ketekunan, dan cara menyelesaikan masalah yang dihadapi apabila berhubungan dengan penggunaan teknologi atau komputer. Ketika tingkat computer self-efficacy tinggi, maka semakin rendah tingkat computer anieity mahasiswa akuntansi dalam menggunakan software akuntansi, begitupun sebaliknya, computer self-efficacy yang rendah dapat meningkatkan computer anxiety mahasiswa akuntansi dalam menggunakan software akuntansi.
Hasil pengujian hipotesis menujukkan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan computer self-efficacy berpengaruh terhadap computer anxiety mahasiswa akuntansi dalam menggunakan software akuntansi tidak ditolak, artinya computer self-efficacy berpengaruh terhadap computer anxiety mahasiswa akuntansi dalam menggunakan software akuntansi pada mahasiswa jurusan akuntansi fakultas bisnis hukum dan ilmu sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.Computer self-efficacy memiliki peran penting dalam hal mempelajari perilaku individu khususnya yang berhubungan dengan bidang komputer atau teknologi informasi [6]. “Computer self-efficacy was shown to exert a significant negative influence on anxiety”. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Computer self-efficacy memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap kecemasan [7]. Selain pernyataan diatas ada teori yang menyebutkan bahwa “Bila Anda percaya Anda tidak punya kemampuan untuk menanggulangi tantangan-tantangan penuh stress yang Anda hadapi dalam hidup. Anda akan merasa semakin cemas bila Anda berhadapan dengan tantangan-tantangan itu” [8].
Hal-hal yang mendasari bahwa computer anxiety atau kecemasan mahasiswa dalam menggunakan software akuntansi dapat dipengaruhi oleh computer self-efficacy yaitu kepercayaan diri dalam menggunakan komputer. Mahasiswa yang menganggap hal demikian sebagai sikap kepercayaan diri dalam berkomputer secara tidak langsung dapat memudahkan mahasiswa dalam menggunakan software akuntansi. Mahasiswa berpikir bahwa komputer merupakan alat yang cepat, baik dalam hal memperoleh informasi atau melakukan pekerjaan guna meningkatkan keterampilan [9].
Motivasi belajar merupakan perilaku individu yang menunjukkan keinginan sendiri untuk belajar, memiliki tujuan untuk belajar atau menguasai materi . Selain itu motivasi belajar merupakan salah satu ciri bahwa individu tersebut memiliki tanggungjawab dalam pengerjaan suatu tugas. Ketika tingkat motivasi belajarnya tinggi, maka semakin rendah computer anxiety atau kecemasanmahasiswa akuntansi dalam menggunakan software akuntansi, begitupun sebaliknya, motivasi belajar yang rendah akan meningkatkan computer anxiety mahasiswa akuntansi dalam menggunakan software akuntansi.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan motivasi belajar memiliki pengaruh terhadap computer anxiety mahasiswa akuntansi dalam menggunakan software akuntansi tidak ditolak, artinya motivasi belajar berpengaruh terhadap computer anxiety mahasiswa akuntansi dalam menggunakan software akuntansi pada mahasiswa jurusan akuntansi fakultas bisnis hukum dan ilmu sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar dapat mengurangi kecemasan yang dialami mahasiswa akuntansi ketika menggunakan software akuntansi. Apabila motivasi belajar mahasiswa itu besar, keinginan individu tersebut untuk mempelajari suatu hal yang baru terlebih dibidang teknologi pasti akan bersemangat dan berusaha mencari hal-hal yang menambah pengetahuan dalam penggunaan software akuntansi.
Selain itu, banyak faktor yang menyebabkan kecemasan seseorang ketika menghadapi software atau teknologi baru, seperti motivasi yang mereka miliki berorientasi pada rasa putus asa (helpness orientation). Akibatnya yang terjadi adalah individu tersebut berfokus terlebih dahulu pada kurangnya kemampuan, dan menujukkan afek negatif (meliputi kebosanan dan kecemasan). Namun apabila faktor tersebut dapat teratasi maka kecemasan individu dalam berkomputer akan berkurang.
Pengetahuan akuntansi menujukkan kemampuan individu memahami landasan teori utamanya yang berhubungan dengan laporan keuangan yang menjadi kunci menghasilkan sebuah informasi kuantitatif mengenai kondisi suatu entitas ekonomi dan berguna untuk pengambilan keputusan [10]. Ketika pengetahuan akuntansi individu tinggi maka tingkat kecemasan atau computer anxiety mahasiswa akuntansi menggunakaan software akuntansi menurun, begitupun sebaliknya, pengetahuan akuntansi yang rendah akan meningkatkan computer anxiety mahasiswa akuntansi dalam mennggunakan software akuntansi.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis ketiga yang menyatakan pengetahuan akuntansi terdapat pengaruh terhadap computer anxiety mahasiswa akuntansi dalam mennggunakan software akunatansi tidak ditolak, artinya pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap computer anxiety mahasiswa akuntansi dalm menggunakan software akuntansi pada mahasiiswa jurusan akuntansi fakultas bisnis hukum dan ilmu sosial Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan akuntansi dapat mengurangi computer anxety atau”kecemasan berkomputer mahasiswa akuntansi dalam menggunakan software akuntansi.”Karena jika mahasiswa tersebut memiliki pemahaman yang cukup mumpuni mengenai laporan keuangan, mahasiswa tersebut akan merasa nyaman saat mengerjakan tugasnya menggunakan komputer dan sebaliknya jika pengetahuan akuntansi tidak seberapa mumpuni mahasiswa akan kesulitan menggunakan software akuntansi.
Berlandaskan“kesimpulan dan hasil penelitian tersebut diatas, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:”
Pada penelitian ini memiliki keterbatasan,”yaitu adanya kemungkinan terjadi bias dalam penelitian ini. Hal ini bisa terjadi dikarenakan data yang didapat dari jawaban responden atas kuesioner yang telah disebar luaskan. Sehingga mungkin ada beberapa responden yang tidak mengisi secara jujur dan sungguh-sungguh karena menjaga image.