This study aims to determine and analyze the effect of product, price and advertising on the Purchase Decision of So Nice Sausage Products PT So Good Food (Japfa) in Sidoarjo. This type of research is quantitative with causal nature. The object of this research is carried out by consumers who buy sausages so nice in the city of Sidoarjo by taking incidental sampling as many as 77 respondents. While the data instrument test uses validity and reliability tests, data collection techniques using questionnaires and data analysis techniques using multiple linear regression tests and hypothesis testing using t tests. The results of this study indicate that the Product variable influences the purchasing decision of So Nice Sausage Products PT So Good Food (Japfa), Price affects the purchasing decision of So Nice Sausage Products PT So Good Food (Japfa) and Advertising on the Purchase Decision of So Nice Sausage Products PT So Good Food (Japfa).
Berkembangnya makanan cepat saji menjadikan gaya hidup masyarakat untuk lebih praktis dalam memenuhi kebutuhan makannya, sehingga para produsen harus mampu menarik minat beli konsumen dengan cara berlomba-lomba dalam meningkatkan strategi pemasarannya produsen harus memliki strategi khususnya untuk bertahan hidup, berkembang dan dapat bersaing oleh karena itu perusahaan harus mampu menjaga tingkat kepuasan konsumennya
[1] menjelaskan bahwa produk diartikan sebagai suatu bentuk yang berwujud dan tak berwujud dibutuhkan dan diinginkan seorang konsumen, untuk memenuhi kebutuhan. Oleh karena itu perusahaan harus mampu menciptakan strategi dalam meningkatkan kualitas barang yang dihasilkan karena dengan adanya produk yang berkualitas maka dapat berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan harga.
[2] berpendapat bahwa harga dapat diartikan sebagai komponen yang sangat penting bagi suatu perusahaan karena dengan adanya harga dapat meningkatkan pendapatan bagi kelangsungan hidup perusahaan dan menjadi alat tukar suatu barang atau jasa. Oleh karena itu harga menjadi salah satu faktor konsumen melakukkan keputusan pembelian dimana bagi setiap konsumen, harga yang murah menjadi prioritas utama untuk membeli barang. Sedangkan definisi iklan pada penelitian yang dilakukkan oleh [3] berpendapat bahwa iklan merupakan suatu bentuk komunikasi non personal yang berfungsi sebagai bentuk pengingat dan informasi kepada konsumen tetang suatu produk yang di promosikan. Oleh karena itu iklan menjadi salah satu media komunikasi secara persuasive yang mampu mempengaruhi, menggugah dan menginggatkan konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. Oleh karena itu perusahaan harus mampu bersaing dalam meningkatkan penjualan.
Setiap perusahan mempunyai cara tersendiri untuk menawarkan produknya dengan keunggulan-keunggulan yang dimiliki produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, jika produk yang dikeluarkan sama atau sejenis, maka semakin ketat persaingan perusahaan karena masyarakat pada dasarkan akan memilih produk yang menurutnya terbaik. Perusahaan harus lebih teliti dalam mengamati kebutuhan konsumen dan siap dalam menghadapi pangsa pasar.
Frozen Food Fenti Desa Tlasih Kecamatan Tulangan Sidoarjo.
Rumus Slovin, diperoleh sampel berjumlah 76,83 responden dibulatkan menjadi 77 responden.
data yang diperoleh melalui wawancara atau kuesioner [4]. Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data mengenai pendapat responden tentang kualitas produk, harga, dan iklan terhadap keputusan pembelian, sedangkan data sekunder adalah data yang tidak langsung diterima dari lapangan. Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan melalui dokumen perusahaan berupa pangsa pasar.
Memperoleh hasil data yang akurat jika menampilkan parameter yang digunakan dalam kontesnya. Kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan tersebut harus menyangkut indikator-indikator yang terdapat pada variabel X1,X2, dan X3 yang mempengaruhi Y. Kuesioner ini akan memperoleh hasil data yang akurat jika menampilkan parameter yang digunakan dalam konteksnya. Bentuk parameter yang digunakan dalam bentuk skala likert. Hal ini diartikan bahwa skala likert merupakan alat ukur yang digunakan dalam mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang gejala sosial.
A. Uji Kualitas Data
1.Uji Validitas
Uji Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kebenaran suatu alat ukur. Suatu instrumen penelitian dapat digunakan apabila menunjukkan tingkat kevalidan yang tinggi. Jika nilai r tabel < r hitung dapat diartikan bahwa item pertanyaan tidak valid sedangkan jika nilai r tabel > r hitung dapat diartikan bahwa item pertanyaan valid. Sehingga dapat diartikan bahwa item pertanyaan pada setiap variabel Kualitas Pelayanan (X1), Harga (X2), dan Keputusan Pembelian (Y)memiliki nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel sebesar 0.224 sehingga dapat dikataan setiap butiran pertanyaan valid, maka hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:
Variabel | Item | Koefisien Validitas | r Tabel | Keterangan | |
1 | Produk(X1) | X1.1 | 0.447 | 0.224 | Valid |
X1.2 | 0.370 | 0.224 | Valid | ||
X1.3 | 0.301 | 0.224 | Valid | ||
X1.4 | 0.490 | 0.224 | Valid | ||
2 | Harga (X2) | X2.1 | 0.319 | 0.224 | Valid |
X2.2 | 0.506 | 0.224 | Valid | ||
X2.3 | 0.396 | 0.224 | Valid | ||
3 | Iklan (X3) | X3.1 | 0.568 | 0.224 | Valid |
X3.2 | 0.575 | 0.224 | Valid | ||
X3.3 | 0.504 | 0.224 | Valid | ||
4 | Keputusan Pembelian (Y) | Y1.1 | 0.729 | 0.224 | Valid |
Y1.2 | 0.738 | 0.224 | Valid | ||
Y1.3 | 0.742 | 0.224 | Valid | ||
Y1.4 | 0.668 | 0.224 | Valid |
2. Uji Reliabilitas
Pengujian konsistensi butiran pertanyaan terhadap suatu variabel dapat diukur dengan melihat nilai cronbach's alpha dengan standart 0,7. Di mana bila nilai Crombach alpha > 0,70 diartikan memiliki nilai konsisten (reliabel) sedangkan bila nilai Crombach alpha < 0,70 diartikan memiliki nilai tidak konsisten (tidak reliabel) [6]. Sehingga nilai reliabilitas konsistensi internal untuk koefisien alpha masing-masing variabel dalam setiap variabel dinyatakan reliabel karena lebih besar dari 0,7. Dengan demikian item pengukuran pada masing-masing variabel dinyatakan reliabel.
Variabel | Alpha | Keterangan | |
1 | Produk (X1) | 0.791 | Reliabel |
2 | Harga (X2) | 0.713 | Reliabel |
3 | Iklan (X3) | 0.727 | Reliabel |
4 | Keputusan Pembelian (Y) | 0.866 | Reliabel |
B. Uji Amsumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahuiregresi yang baik akan mengalami kesempuranaan pada suatu data sehingga dapat diartikan berdistribusi normal. Pengujian normalitas dapat diukur dengan melihat One Sample Kolmogorov-Smirnov. Ketika hasil One Sample Kolmogorov-Smirnov mempunyai nilai Sig > 0,05 memiliki arti bahwa regresi dikatakan normal sedangkan ketika hasil One Sample Kolmogorov-Smirnov mempunyai nilai Sig < 0,05 memiliki arti bahwa regresi dikatakan tidak normal. Dapat disimpulkan bahwa hasil One Sample Kolmogorov-Smirnov mempunyai nilai Sig > 0,05 memiliki arti bahwa regresi dikatakan normal.
Unstandardized Residual | ||
N | 77 | |
Normal Parametersa | Mean | .0000000 |
Std. Deviation | 1.15690882 | |
Most Extreme Differences | Absolute | .102 |
Positive | .051 | |
Negative | -.102 | |
Kolmogorov-Smirnov Z | .893 | |
Asymp. Sig. (2-tailed) | .403 |
2. Pengujian Linieritas
Pengujian linieritas digunakan untuk mengetahui suatu regresi yang baik ketika nilai kuantitas pada suatu variabel akan diikuti secara liner, dimana nilai Sig pada Deviation from Linierity > 0,05, diartikan linier sedangkan nilai Sig pada Deviation from Linierity < 0,05, diartikan tidak linier. Dapat disimpulkan bahwa nilai Sig pada Deviation from Linierity > 0,05, diartikan linier sehingga suatu regresi yang baik ketika nilai kuantitas pada suatu variabel akan diikuti secara liner.
Variabel | Deviation from Linearity (F) | Sig | Alpha | Keterangan | |
1 | Produk (X1) | 0.472 | 0.872 | 0.05 | Linier |
2 | Harga (X2) | 0.937 | 0.448 | 0.05 | Linier |
3 | Iklan (X3) | 1.356 | 0.251 | 0.05 | Linier |
Pengujian Heterosekedastisitas
Pengujian Heterosekedastisitas ini bertujuan untuk mengetahui regresi yang baik jika nilai absolud residual terhadap variabel independen. Pengujian heterosekedasitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Glejer ketika nilai sig > 0,05 memiliki arti bahwa tidak terjadi heterosekedasitas sedangkan ketika nilai sig < 0,05 memiliki arti terjadi heterosekedasitas. Dapat dijelaskan bahwa nilai t-statistik pada setiap variable menunjukkan bahwa nilai sig > 0,05 memiliki arti bahwa tidak terjadi heterosekedasitas
Variabel | t-statistik | Sig | Alpha | Keterangan | |
1 | Produk (X1) | 1.051 | 0.297 | 0.05 | Tidak Terjadi Heterosekedastisitas |
2 | Harga (X2) | 0.124 | 0.901 | 0.05 | Tidak Terjadi Heterosekedastisitas |
3 | Iklan (X3) | 1.185 | 0.240 | 0.05 | Tidak Terjadi Heterosekedastisitas |
Pengujian Multikolinierity
Pengujian multikolinierity digunakan untuk mengetahui regresi apakah variablel bebas yang satu dengan lainnya terdapat kesamaan maka diperlukan pengujian multikolinierity. Bentuk penarikan kesimpulan pada uji ini jika nilai Varian Inflation Faktor lebih dari 10 diartikan terdapat multikolinierity bahwa setiap variable bebas memiliki nilai kesamaan. Adapun pengambilan keputusan mengenaii pengujian secara parsial masing-masing independen terhadap variabel bebas tidak memiliki kesamaan maka nilai diantara 1-10 dapat dijelaskan bahwa tidak terdapat multikolinierity. Dapat disimpulkan bahwa nilai Varian Inflation Faktor lebih kecil dari 10 diartikan tidak terdapat multikolinierity.
Variabel | Tolerance | VIF | Keterangan | |
1 | Produk (X1) | 0.993 | 1.008 | Tidak Terdapat Multikolinierity |
2 | Harga (X2) | 0.689 | 1.452 | Tidak Terdapat Multikolinierity |
3 | Iklan (X3) | 0.693 | 1.444 | Tidak Terdapat Multikolinierity |
Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelsai digunakan untuk mengetahui apakah regresi linier berganda bermanfaat untuk mengetahui ada atau tidak suatu korelasi pada suatu variable yang digunakan. Autokorelasi ini dapat diukur dengan menggunakan Durbin Watson (DW). Dapat dijelaskan bahwa nilai dU=1,7117 < d = 2.042 < 2 hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi aoutokorelasi positif maupun negatif.
Durbin Watson | DU | Keterangan | |
1 | 2.042 | 1,7117 | tidak terjadi aoutokorelasi positif maupun negative |
C. Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor yang digunakan dalam model penelitian ini yaitu variabel Kualitas Produk (X1), Harga (X2), dan Iklan (X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y). Dengan menggunakan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | T | Sig. | Collinearity Statistics | |||
B | Std. Error | Beta | Tolerance | VIF | ||||
1 | (Constant) | 3.414 | 1.946 | 1.754 | .084 | |||
Produk | .134 | .070 | .127 | 2.914 | .040 | .993 | 1.008 | |
Harga | .497 | .142 | .279 | 3.505 | .001 | .689 | 1.452 | |
Iklan | .923 | .116 | .630 | 7.936 | .000 | .693 | 1.444 |
Berdasarkan tabel diatas yang merupakan hasil dari pengolahan SPSS maka dapat dibuat persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3
Y = 7,783 + 0,305 X 1 + 0,125 X 2 + 0,110 X 3
Dari hasil persamaan diatas, maka dapat diartikan bahwa:
Nilai konstanta 3.414, yang menyatakan bahwa nilai positif menunjukkan pengaruh positif produk (X1), harga (X2), dan iklan (X3). Hal ini menyatakan bahwa tanpa adanya pengaruh variabel bebas produk (X1), harga (X2), dan iklan (X3), maka nilai variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian (Y) tetap konstanta sebesar 3.414.
D. Uji Hipotesis
1. Model Fix F
Model fix (F) merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui bahwa model regresi yang bagus dalam proses analisis. Kontribusi variabel Produk (X1), Harga (X2) dan Iklan (X3) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) memiliki pengaruh secara bersama sama hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung sebesar 51.930 dimana nilai F-tabel diperoleh dari (df = N-K-1) (df = 77-3-1 = 73 sehingga diperoleh F tabel sebesar 2,73 dan f hitung 51.930 hal ini dapat di artikan bahwa nilai F hitung > dari F tabel dengan nilai 51.930 > 2.73 dan signifikansi sebesar 0.000 < dari 0.05.
Model | Sum of Squares | df | Mean Square | F | Sig. | |
1 | Regression | 217.084 | 3 | 72.361 | 51.930 | .000a |
Residual | 101.721 | 73 | 1.393 | |||
Total | 318.805 | 76 |
2. Hipotesis t
Pengujian hipotesis ini digunakan untuk mengetahui kebenaran dari pengaruh variable independen terhadap variabel independen dalam proses analisis.
Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | T | Sig. | Collinearity Statistics | |||
B | Std. Error | Beta | Tolerance | VIF | ||||
1 | (Constant) | 3.414 | 1.946 | 1.754 | .084 | |||
Produk | .134 | .070 | .127 | 2.914 | .040 | .993 | 1.008 | |
Harga | .497 | .142 | .279 | 3.505 | .001 | .689 | 1.452 | |
Iklan | .923 | .116 | .630 | 7.936 | .000 | .693 | 1.444 |
Hasil pengujian hipotesis t-hitung dapat dijelaskan sebagai berikut:
3. Koefisien Determinan
Pengujian koefisien determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variable independen terhadap variable dependen. Nilai R-Suqre sebesar 0.681 sama dengan 68,1% hal ini diartikan bahwa variable Produk (X1), Harga (X2) dan Iklan (X3) berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) sisanya sebesar (100-68,1% = 31,9%) variable keputusan pembelian (Y) dipengaruhi oleh variabel lain.
Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate | Durbin-Watson |
1 | .825a | .681 | .668 | 1.180 | 2.042 |
4. Koefisien Korelasi
Pengujian koefisien korelasi digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variable independen terhadap variable dependen. Variabel Produk (X1) memiliki hubungan sedang terhadap terhadap keputusan pembelian dengan nilai Person Corellationnya 0.506 dan nilai signifikannya 0.030. Variabel Harga (X2) memiliki hubungan kuat terhadap terhadap keputusan pembelian dengan nilai Person Corellationnya 0.619 dan nilai signifikannya 0.000. Variabel iklan (X3) memiliki hubungan kuat terhadap terhadap keputusan pembelian dengan nilai Person Corellationnya 0.785 dan nilai signifikannya 0.000.
Produk | Harga | Iklan | Keputuasan Pembelian | |||
1 | Produk | Pearson Correlation | 1 | .473 | .402 | .506 |
Sig. (2-tailed) | .029 | .009 | .030 | |||
N | 77 | 77 | 77 | 77 | ||
2 | Harga | Pearson Correlation | .473 | 1 | .553** | .619** |
Sig. (2-tailed) | .029 | .000 | .000 | |||
N | 77 | 77 | 77 | 77 | ||
3 | Iklan | Pearson Correlation | .402 | .553** | 1 | .785** |
Sig. (2-tailed) | .009 | .000 | .000 | |||
N | 77 | 77 | 77 | 77 | ||
4 | Keputuasan Pembelian | Pearson Correlation | .506 | .619** | .785** | 1 |
Sig. (2-tailed) | .030 | .000 | .000 | |||
N | 77 | 77 | 77 | 77 |
Pembahasan
a. Produk berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Produk Sosis So Nice PT So Good Food (Japfa) hal ini di dukung oleh [9] menjelaskan bahwa produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian hal ini diartikan bahwa suatu produk diciptakan agar dapat meningkatkan pendapatan suatu perusahaan sehingga suatu perusahaan harus mampu melakukkan inovasi pada produk yang diciptakan tersebut agara dapat memberikan manfaat sehingga kepuasan konsumen akan muncul.
b. Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian Produk Sosis So Nice PT So Good Food (Japfa) hal ini didukung oleh [9] menjelaskan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian jika harga yang di berikan relatif murah maka konsumen akan melakukkan pembelian kembali. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukkan oleh [10] menjelaskan keputusan pembelian berpengaruh terhadap harga hal ini diartikan jika harga yang di buat oleh produsen terlalu tinggi, maka konsumen akan mencari alternative produk yang sama dan berkualitas sama akan tetapi harga yang lebih murah.
c. Variabel Iklan berpengaruh terhadap keputusan pembeliah Produk Sosis So Nice P. So Good Food (Japfa) hal ini didukung oleh [3] menjelaskan bahwa iklan berpengaruh terhadap keputuasan pembelian karena dengan adanya iklan yang ditampilkan dapat memberikan informasi, membujuk terhadap produk yang dijual kepada konsumen serta mengingatkan kepada konsumen akan keberadaan suatu produk tersebut.
Saran yang di berikan dari kekurangan penelitian ini untuk perusahaan adalah sebagai berikut: