The pain due to the episiotomy is not the same, the intensity of the pain is different. This pain is due to the active peripheral nociceptors, which are receptors in particular, which are responsible for delivering to noxious stimuli. This midwifery care is aimed at dealing with complints to Mrs.P history of episiotomy at BPM Ernyadi Sidoarjo with the method of collecting initial data to evaluation the results obtained by Mrs.P a history of episiotomy. Did not find any difficulties at the time the care was given this study was carried out at 2 hours of the puerperium the mother gave birth on January 12, 2020 at 19.15 spontaneously an episiotomy was carried out on the indication of a stiff perineum according to the theory the conclusion from the case study with the initial data collection method to the eva;uation of the problem Mrs.P all the findings and all the actions that have been implemented, Mrs there was no difference between the theory and no signs of infection in the episiotomy suture scars.
Nifas atau pemulihan merupakan massa yang diawali ketika tembuni lahir dan selesai saat organ-organ kandungan pulih seperti saat belum hamil. Pemulihan kira kira terjadi selama enam pekan dalam periode ini biasanya menimbulkan beberapa keluhan fisiologis seperti keluhan nyeri luka jahitan yang sering terjadi, Nyeri adalah kondisi yang dapat merubah seseorang apabila sebelumnya sudah merasakan. nyeri yang terjadi saat nifas dengan robekan secara alami dan dengan yang dilakukan tindakan membuat keadaan ibu lemah seperti insomnia. ragu dengan ilmu dalam mengasuh bayi, ganguan psikis hinga memicu adanya depresi. Serta volume ASI yang berkurang dan ibu enggan mengasuh Bayi nya.
Pelebaran pada perineum yang dilaksanakan Ketika proses bersalin dimana saat ibu tengah meneran disebut dengan episiotomi selain bertujuan untuk memperlebar jalan lahir, episiotomy sendiri juga memiliki tujuan untuk mempersingkat waktu meneran pada ibu dengan kala II yang cenderu g lama , biasanya pembukaan sudah lengkap dan ibu sudah mulai meneran namun kepala sama sekali tidak maju atau tetap, mencegah terjadinya robekan alami yang cenderung berantakan atau tidak teraturyang membuat kesulitan pada saat proses penjahitan [1]
Pada saat proses persalinan, pelebaran jalan lahir ini sudah sangat dikenal menurut [2] dalam waktu belajarnya, terdapat 310 ibu mengandung di RSU Mizan Aman dari tanggal 01 Januari hingga 03 Maret 2013, ada 31,6% ibu pada saat proses persalinan dilakukan episiotomi. Sementara factor resiko episiotomi 221 ibu ketika bersalin adalah 65,6% dikarenakan perineum kaku, 12,2% dikarenakan kelelahan ibu dan presentase kecil dari pelebaran jalan lahir merupakan suatu upaya yang selalu dilakukan pada saat proses bersalin pervaginam adalah 8,7%, berat badan bayi 5,6%, juga dengan pengalaman cedera jalan lahir pada saat proses persalinan sebelumnya 5,4%
Berdasarkan informasi dari keluhan-keluhan fisiologis pada masa nifas dan permasalahannya, khususnya nyeri luka jahitan episiotomy menurut [3]pada 2 jam masa nifas merupakan hal yang penting karena merupakan periode rentan dimana pada kenyataanya episiotmi bisa menyebabkan perdarahan, luka yang semakin lebar , tingginya kerusakan pada anus serta rasa sakit yang terasa selama berhari-hari masa nifas. Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran nyeri luka jahitan episiotomi pada ibu nifas.
Studi kasus Asuhan Kebidanan pada ibu nifas dengan ketidaknyamanan nyeri luka jahitan episiotomi, asuhan kebidanan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara obyektif . pada laporan kasus ini, penulis melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan nyeri luka jahitan episiotomi dari pengkajian sampai dengan evaluasi dan data perkembangan menggunakan metode SOAP. Subyek penelitian adalah Ny P, usia 25 tahun Nifas 2 jam di BPM Ernyadi Sidoarjo pada tanggal 15 Januari 2020. Cara mengumpulkan data dengan amnanesa, pemeriksaan, analisa data dan pencatatan dengan membandingkan antara data yang diperoleh dengan teori yang sudah ada.
Studi kasus ini dilakukan di BPM Ernyadi Sidoarjo Pada tanggal 15 januari 2020
Ibu mengatakan sudah melahirkan anak pertama sejak 2 jam yang lalu secara normal, dan saat ini mengeluh nyeri luka jahitan
Data subyektif yang ditemukan yaitu ibu mengalami nyeri luka jahitan episiotomi pada masa nifas nya sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa episiotomi dapat menyebabkan rasa nyeri yang berlebih awal masa nifas rasa sakit pada jahitan episiomi terjadi akibat terputusnya jaringan dan otot sehingga terjadilah rasa sakit adanya bekas luka serta menyebabkan dipareuni sakit pada kemaluan jdapat juga timbul saat berhubungan intim [4]
Rasa sakit episiotomy dapat diatasi dengan beberapa cara seperti :
Pemeriksaan Umum
Kesadaran | : | Komposmentis |
KU | : | Baik |
BB Sebelum Bersalin | : | 80 kg |
BB Sekarang | : | 85 kg |
TB | : | 154 cm |
IMT | : | 35,8 (kelebihan berat badan tingkat berat) |
TTV | : | |
TD | : | 110/80 mJg |
Nadi | : | 80 x/menit |
Suhu | : | 35,5°C |
Pernafasan | : | 20 x/menit |
Pemeriksaan Fisik | ||
Dada | : | Bentuk bulat, datar suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan seperti (ronchi, wheezing, rales, stridor) terdengar BJ 1 dan BJ 2, tidak kreptasi |
Payudara | : | Simetris, terda[par hiperpigmentasi pada areola dan papilla mamae, putting susu menonjol keluar, colostrum sudah keluar pada kedua payudara, tidak ada benjolan abnormal |
Abdomen | : | TFU 2 jari dibawah pusat, UC keras dan bulat, diastasi rekti >2 jari |
Genetalia | : | Terdapat lochea rubra, tidak ada oedema, tidak ada varises pada vulva, terdapat luka jahitan perineum |
Ekstremitas | ||
Atas | : | Pergerakan bebas, akral hangat. Tidak oedem |
Bawah | : | Peregrakan bebas, akral hangat, tidak oedem |
Kunjungan pertama nifas dilakukan 2 jam setelah melahirkan terhitung tanggal 15 Januari 2020, sudah dilaksabakan pemeriksaan dan pengkajian pada Ny. Ibu mengatkan sakit pada luka jahitan di vagina. payudara Ny. P sudah mengekuarkan ASI pertama (ASI kuning) dan sudah disusukan ke Bayi. Berdasarkan teori [6] pasca lepasnya plasenta dan menurunnya fungsi luteum serta hormone esterogen , progesterone menipis yang dapat mengakibatkan prolactin tetap memproduksi air susu
tidak ada kesenjangan teori dengan hasil pemeriksaan Ny. P keluarnya air susu disebabkan oleh pikiran dan juga hisappan bayi pada putting susu serta status gizi ibu (ibu tidak tarak makan) [7] pemeriksaan pada perut yaitu 2 Jari dibawah pusat, UC keras, pada vagina lochea masih rubra dengan ciri bewarna seperti fanta, jumlah cukup, luka yang di jahit masih basah, rapi dan menyatu [8]. Mahasiwa memberikan edukasi Kesehatan tentang asi eksklusif dan cara merawat luka jahitan yang benar agar tidak infeksi dan cepat pulih
Kesimpulan : di kasus ini tidak ditemukan masalah, hanya keluhan fisiologis masa nifas sehingga ibu tidak memerlukan kebutuhan husus untuk mengatasi masalah yang dialami.
P10001 Nifas 2 jam fisiologis dengan nyeri luka jahitan perineum
Tanggal : 15 Januari 2020 Jam : 21.15 WIB
E : Ibu dan suami mengerti kondisinya saat ini, mengalami nyeri luka jahitan
E: Ibu memahami dan bersedia memantau kondisi rahimnya sendiri
E : Ibu faham cara merawat luka jahitan
E : ibu dapat memahami tanda-tanda infeksi pada luka episiotomi
E : Tanda bahaya masa nifas dapat dipahami sepenuhnya oleh ibu dan suami
E : Ibu dan keluarga bersedia untuk tidak tarak makan
E : Ibu bersedia beristirahat saat bayi tidak menangis
E : Ibu bersedia memberikan ASI ekslusif pada bayi hingga usia 6 bulan tanpa makanan dan minuman pendamping
E : Ibu bersedia Konsumsi air 1 gelas setelah menyusui
E : ibu bersedia untuk selalu menjaga kehangatan tubuh bayi
E : Ibu bersedia melakukan kontrol nifas
Kajian 3 Penulis memberikan Pendidikan Kesehatan tentang bagaimana cara mengatasi ketidaknyamanan Nyeri Luka Jahitan Episiotomi hal ini sesuai dengan teori menurut [5] tentang cara mengatasi nyeri luka jahitan bertujuan untuk masa penyembuhan terjadi seperti yang diinginkan serta terhindar dari bahaya infeksi. Infeksi biasanya ada karena ibu kurang bersabar dalam merawat luka perineum, ibu takut mnyentuh luka jahitan di vagina pada akhirnya memutuskan untuk mengabaikan merawat luka, pada dasarnya luka yang terbuka mengundang baketeri dan kuman ntuk menginfeksi jika tidak dijaga kebersihannya.
Seusai melakukan Asuhan Kebidanan pnc dengan Riwayat episiotomi Ny. P pengumpulan data sampai dengan evluasi maka ditarik kesimpulan bahwa :
di BPM Ernyadi, didapatkan hasil akhir seluruh asuhan dilaksanakan dengan sangat baik dan tanpa hambatan
Terimakasih kepada Ny. P dan BPM Ernyadi Sidoarjo selaku yang telah bersedia menjadi subyek kasus dan preceptor klinik dalam proses kelancaran pembuatan jurnal ini.