Abstract

This study aims to examine the effect of growth opportunity, capital structure, dividend policy on firm value. The approach used in this research is a quantitative approach. The population in this study are plantation sub-sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The sampling technique used purposive sampling method. The sample in this study were 6 companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2015-2019. The data used in this study is secondary data taken from the Indonesia Stock Exchange. Data analysis uses Eviews 9 analysis with the aim of testing growth opportunity (X1), capital structure (X2) and dividend policy (X3) on firm value (Y). The results of this study indicate that there is a significant influence between growth opportunity, capital structure, dividend policy on firm value. Likewise, the variables of growth opportunity, capital structure, dividend policy have a simultaneous effect on firm value.

SURAT PERNYATAAN SESUA I PANDUAN PENULISAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama: Ayu Fera Setiyani

NIM: 162010200052

Program Studi: Manajemen

Fakultas: Bisnis, Hukum dan Ilmu Sosial

MENYATAKAN bahwa, artikel ilmiah saya dengan rincian :

Judul: Pengaruh Growth Opportunity, Struktur Modal, Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Pertanian Sub Sektor Perkebunan Periode 2015-2019

Kata Kunci: Growth Opportunity, Struktur Modal, Kebijakan Dividen, Nilai Perusahaan

TELAH :

  • Disesuaikan dengan petunjuk penulisan dari jurnal ilmiah Universitas Muhammdiyah Sidoarjo. Berdasarkan Surat Keputusan Rektor UMSIDA tentang Standar Penulisan Karya Tulis Ilmiah dan Plagiarisme di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
  • Lolos cek uji kesamaan sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Serta BELUM PERNAH dan TIDAK AKAN dikirimkan ke jurnal ilmiah manapun tanpa seizin dari Pusat Pengembangan Publikasi Ilmiah UMSIDA

Demikian surat pernyataan dari saya, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Terima kasih

Mengetahui, 08 Oktober 2020

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Penulis

(Misti Hariasih, SE. MM) (Ayu Fera Setiyani)

NIDN : 0706026305 NIM :162010200052

Pengaruh Growth Opportunity , Struktur Modal, Kebijakan Dividen

T erhadap Nilai Perusahaan p ada Perusahaan Sektor Pertanian

Sub Sektor Perkebunan Periode 2015-2019

Ayu Fera Setiyani1), Misti Hariasih*2)

1) Proogram Studi Manajemen, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia

2) Proogram Studi Manajemen, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia

*Email Penulis Korespondensi :

Abstract . The research 0 aims to test 0 the impact of growth 0 opportunity, ca pital 0 structure, dividend 0 policy on the value 0 of firm. The approach used 0 in this research is a quantitative 0 approach. The 0 population in this 0 researc h is a sub-sector of plantation 0 co mpanies listed on the Indonesia 0 Stock Exchange. Sampling 0 techniques using the purposive 0 sampling method. The 0 samples in this 0 study were as 0 many as 6 companies 0 listed on the 0 Indonesia Stock Exchange in 2015-2019. The data0used in this research0is a secondary0data taken from 0 the Indonesian stock exchange. Data 0 analysis uses Eviews 9 analysis with the 0 aim of testing the growth opportunity (X 1 ), capital structure (X 2 ) and dividend (X 3 ) policy against the value of firm (Y). The results showed that there was a0 significa nt influence between the growth 0 opportunity, capital 0 structure, div idend 0 policy on the value 0 of firm. Likewise on the 0 growth opportunity, capital 0 structure, dividend 0 policy is simultaneously 0 influential on the value 0 of firm.

Keywords : Growth 0 Opportunity, Capital 0 Structure, Dividend 0 Policy, Value of Firm.

Abstrak. Penelitian0ini bertujuan untuk menguji0pengaruh growth0opportunity, struktur0modal, kebijakan0dividen terhadap nilai0perusahaan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian0ini adalah pendekatan0kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan0sub sektor perkebunan yang terdaftar0dalam Bursa Efek0Indonesia. Teknik pengambilan sampel0menggunakan metode purposive0sampling. Sampel didalam penelitian ini sebanyak 6 perusahaan0yang terdaftar di Bursa0Efek Indonesia tahun 2015-2019. Data yang digunakan dalam0penelitian ini merupakan data0sekunder yang diambil dari Bursa0Efek Indonesia. Analisis data menggunakan analisis Eviews 9 dengan tujuan menguji growth0opportunity (X1), struktur0modal (X2) dan kebijakan0dividen (X3) terhadap nilai perusahaan (Y). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh0yang signifikan antara growth opportunity, struktur0modal, kebijakan0dividen terhadap nilai0perusahaan. Begitupun pada variabel growth opportunity, struktur0modal, kebijakan0dividen berpengaruh secara simultan terhadap nilai0perusahaan.

Kata kunci : Growth Opportunity, Struktur Modal, Kebijakan Dividen, Nilai Perusahaan

I. PENDAHULUAN

Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai perusahaan baik kecil maupun besar sudah merupakan fenomena0yang biasa. Fenomena ini0mengakibatkan tingkat persaingan antar0perusahaan menjadi semakin ketat. Persaingan bagi0perusahaan dapat berpengaruh positif yaitu dorongan untuk selalu0meningkatkan mutu produk yang dihasilkan, akan tetapi persaingan juga menimbulkan dampak0negatif bagi perusahaan, yaitu produk merekanakan tergusur dari pasar0apabila perusahaan gagal meningkatkan mutu dan kualitas produk yang dihasilkan. Selain itu penguasaan teknologi0dan kemampuan komunikasi juga sangat dibutuhkan untuk terus bertahan dalam dunia bisnis saat ini maupun di masa depan. Dengan semakin ketatnya persaingan di era globalisasi saat ini maka peningkatan nilai0perusahaan yang tinggi merupakan tujuan jangka0panjang yang harus dicapai perusahaan. Penilaian0investor terhadap perusahaan dapat diamati melalui pergerakan harga saham perusahaan yang ditransaksikan di bursa0untuk perusahaan yang telah go public. Perusahaan0memiliki berbagai cara untuk memperlihatkan kepada para0investor bahwa mereka adalah perusahaan yang tepat untuk berinvestasi, dengan cara meningkatkan nilai0perusahaan melalui peningkatan kemakmuran0kepemilikan atau para pemegang0saham perusahaan.

Nilai0perusahaan merupakan gambaran mengenai keadaan perusahaan. Nilai0perusahaan tercermin pada harga sahamnya, semakin tinggi harga0saham maka semakin tinggi nilai perusahaan. Tingginya nilai perusahaan dapat menggambarkan kesejahteraan pemilik perusahaan, dengan tingginya nilai0perusahaan maka perusahaan akan dipandang baik oleh investor0karena memiliki kinerja perusahaan yang bagus sehingga akan meningkatkan0penilaian terhadap perusahaan. Semakin tinggi0penilaian terhadap perusahaan maka permintaan saham di pasar modal meningkat. Peningkatan nilai0perusahaan dapat tercapai apabila ada kerja sama antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi sharehoder 0maupun stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan keuangan. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai0perusahaan yang didasari penelitian terdahulu diantaranya growth0opportunity, struktur0modal dan kebijakan0dividen [1]. Growth opportunity adalah peluang pertumbuhan perusahaan0di masa depan. Pertumbuhan dinyatakan sebagai total pertumbuhan0aset dimana pertumbuhan aset masa lalu akan mencerminkan0profitabilitas dan pertumbuhan yang akan datang. Pertumbuhan dapat berupa kenaikan atau penurunan total0aset yang dialami perusahaan dalam periode tertentu. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi lebih banyak membutuhkan0dana di masa depan, terutama dana0eksternal untuk memenuhi kebutuhan investasinya0maupun memenuhi biaya0pertumbuhannya. Hasil penelitian [2] menyatakan bahwa growth0opportunity berpengaruh positif dan0signifikan terhadap nilai0perusahaan. Ini berarti informasi tentang growth opportunity ditanggapi secara positif0oleh investor, sehingga akan meningkatkan harga0saham. Harga saham ini akan mempengaruhi nilai0perusahaan. Sedangkan penelitian [3] menemukan bahwa variabel growth0opportunity tidak berpengaruh positif secara signifikan terhadap nilai0perusahaan.

Pada dasarnya growth0opportunity merupakan cerminan dari produktivitas0perusahaan dan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan (manajemen) maupun pihak eksternal (investor dan kreditor). Menurut [4] apabila perusahaan mempunyai prediksi akan mengalami0pertumbuhan yang tinggi, maka menandakan perusahaan memiliki kesempatan untuk melakukan pertumbuhan0dengan cepat. Hal tersebut membuat perusahaan memerlukan dana yang lebih berupa0hutang karena penggunaan hutang relatif lebih cepat dibandingkan dengan saham0untuk membiayai operasional0perusahaan. Sesuai dengan pecking order0theory yang menyatakan bahwa perusahaan0akan menggunakan urutan pendanaan0internal terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, namun jika dirasa belum cukup perusahaan akan menggunakan pendanaan eksternal. Penelitian [5] menyatakan bahwa growth0opportunity berpengaruh positif0dan signifikan terhadap struktur0modal. Hubungan dengan tanda positif tersebut menunjukan bahwa setiap terjadi kenaikan growth0opportunity suatu perusahaan, maka menyebabkan struktur0modal akan semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan signaling0theory yang menyatakan bahwa0semakin tinggi tingkat pertumbuhan0suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula struktur0modal di mata investor sehingga mampu menarik investor0atau pihak eksternal dalam menanamkan0modalnya. Penggunaan modal yang berasal dari hutang0memilikiirisiko yangglebih besar daripada modallyang dimilikiiperusahaan itu sendiri. Penggunaan modal perusahaan0harus dilakukan secara optimal0agar dapat meminimalkan risiko0keuangan yang dapat terjadi. Dampak negatif0dari hutanggyang terlalu tinggiiadalah risiko0gagal bayar akibat dariihutang yanggterlalu tinggi melampaui manfaat0yanggdiberikan dari hutang tersebut sehingga dapat menyebabkan nilai0perusahaan menurun.

Struktur0modal adalah proporsi pendanaan dengan hutang0perusahaan. Perusahaan denganntingkat pertumbuhan usahaayang besar akan membutuhkan sumberrdana0yanggbesar, sehinggaadibutuhkan tambahan danaadari pihak0eksternal sebagaiiupaya untuk menambah kebutuhan dana0dalammproses pengembangan usaha. Perusahaan denganntingkat pengembangan usahaayang baik dalam jangka panjanggakan memberikan keuntungannyang besar kepadaainvestor. Hal ini akan berdampak terhadap peningkatan nilai0perusahaan..Struktur modal0diperlukan untuk meningkatkan nilai0perusahaan karena penetapan struktur modal dalam kebijakan pendanaan perusahaan menentukan profitabilitas dan posisi keuangan. Apakah perusahaannakan memilih modallsendiri atau melakukannhutang dalam pendanaan ataupun pengembangan perusahaan. Dengan melakukan pendanaan dengan0modal sendiri maka akan mengurangi ketergantungan dari pihak luar atau apabila dengan melakukan cara berhutang yang tentunya perusahan0akan bergantung dalam memperoleh dana dariipihak luar. Hasil penelitian [6] memberikan bukti empiris bahwa struktur0modal dapat meningkatkan nilai0perusahaan akibat adanya harapan investor0atas keuntungan yang diperoleh di masa depan. Sedangkan [7] menemukan bahwa struktur0modal berpengaruhhnamun tidak signifikan terhadappnilai perusahaan. Perusahaan yang menggunakan hutang akan mendahulukan menggunakan laba hasil operasi untuk memenuhi kewajibannya membayar0hutang dibandingkan membagikannya sebagai dividen0kepada pemegang saham. Penelitian [8] menyatakan bahwa struktur0modal berpengaruh negatif0signifikan terhadap kebijakan0dividen. Penggunaan struktur0modal yang besar akan mengakibatkan perusahaan memberikan0dividen yang lebih rendah kepada para pemegang0saham. Semakin besar laba yang digunakan memenuhi kewajiban, maka semakin sedikit laba0yang tersedia untuk dibagikan dalam bentuk dividen [9].

Kebijakan0dividen [10] adalah keputusan tentang apakah akan membagi0laba atau menahannya untuk diinvestasikan kembali kedalam0perusahaan. Kebijakan0dividen sering kali menimbulkan konflik0antara manajemen perusahaan dengan pihak pemegang0saham, hal ini dapat terjadi karena sering kali manajemen0perusahaannmemiliki kepentingan yanggberbeda dengan pihak pemegang0saham. Pihak manajemen perusahaan menganggap0laba yang diperoleh perusahaan sebaiknya digunakan untuk biaya0operasional perusahaan, sedangkannpihak pemegang sahammmenganggap laba0yang diperoleh sebaiknyaadibagikan kepada pemegang0saham sebagai dividen. Masalah antara pihak manajemenndannpemegang0saham akan menimbulkan tidak tercapainya salahhsatu tujuan perusahaan0yaitu meningkatkan nilai0perusahan. Selain masalah0agency, kebijakan dividen juga memegang peranan penting dalam menjelaskan nilai0perusahaan. Investor yang tertarik untuk berinvestasi tentunya tingkat return atau keuntungan0yang akan diperoleh dari investasi yang ditanamkan berupa capital0gain dan dividen yang merupakan bagian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang0saham, dalam hal ini manajer harus memutuskan apakah laba yang diperoleh0perusahaan selama satu periode akan dibagikan sebagai0dividen dan sisanya ditahan sebagai0laba ditahan. Pembagian0dividen sebagian besar dipengaruhi oleh perilaku investor yang umumnya lebih memilih pembagian dividen0yang tinggi, dalam kondisi informasi yang tidak seimbang, para manajer dapat menggunakan strategi dalam kebijakan0dividen untuk menangkal isu-isu yang tidak diharapkan oleh perusahaan-perusahaan di masa yang akan datang [11]. Penelitian [12] menyatakan bahwa variabel kebijakan0dividen memiliki hasil pengaruh0positif dan signifikan terhadappnilai0perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa apabila perusahaan merencanakan untuk membagikan labanya kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen daripada menahannya dalam bentuk capital0gain maka para investor akan menginvestasikan dananya pada perusahaan yang membagi labanya0secara konsisten. Dengan demikian investor merespon dengan pembelian saham sehingga terjadi peningkatan nilai0perusahaan. Hasil penelitiannyang berbeda [13] yang berdasarkan uji t dapat diketahui bahwa kebijakan0dividen tidak berpengaruh terhadap nilai0perusahaan.

Sektor pertanian0merupakan salah satu sektor yang memiliki peran penting dipasar modal. Sektor pertanian memiliki 5 sub sektor, diantara subsektor tersebut perkebunan merupakan kelompok yang berkembang dengan baik dan memiliki kontribusi yang cukup besar dalam membantu0perekonomian Indonesia. Perusahaan perkebunannadalah suatu0perusahaannberbentuk badan usaha/badan hukum yang bergerak dalammkegiatan budidaya tanaman perkebunanndiatas lahan yang dikuasai, denganntujuan ekonomi/komersial dan mendapat izin usaha0dari instansi yang berwenang dalammpemberian izin usaha perkebunan.

Tabel 1

Nama Perusahaan Perkebunan 2015-2019

No Kode Emiten Nama Perusahaan Nilai Perusahaan
2015 2016 2017 2018 2019
1 ALLI Astra Agro Lestari Tbk 2,13 1,84 1,37 1,17 1,48
2 ANJT Austindo Nusantara Jaya Tbk 1,14 1,40 0,76 0,69 0,62
3 BWPT Eagle High Plantations Tbk 0,65 1,38 0,95 0,89 1,07
4 DSNG Dharma Satya NusantaraTbk 2,54 2,16 1,42 1,19 1,31
5 GOLL Golden Plantations Tbk 0,29 0,45 0,38 0,22 0,23
6 GZCO Gozco Plantations Tbk 0,21 0,39 0,24 0,28 0,37
7 LSIP PP LondonMSumatra Indonesia Tbk 1,23 1,55 1,19 1,02 1,19
8 MAGP MultiMAgroMGemilang Plantations Tbk 0,56 0,59 0,76 0,88 1,00
9 PALM Provident Agro Tbk 1,79 1,40 1,52 1,15 0,64
10 SGRO SampoernaMAgro Tbk 0,94 0,96 1,21 1,11 1,08
11 SIMP SalimMIvomasMPratama Tbk 0,30 0,44 0,40 0,40 0,38
12 SMAR Sinar Mas Agro Tbk 1,58 1,22 0,87 0,95 1,09
13 SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk 6,12 3,86 3,53 2,93 2,05
14 TBLA TunasNBaru Lampung Tbk 0,95 1,55 1,64 0,94 0,99
Nilai Rata-Rata 1,46 1,37 1,16 0,99 0,96

Sumber: Bursa Efek Indonesia

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata nilai Price Book Value cenderung mengalami penurunan. Standard pada nilai Price0Book Value adalah 1, apabila nilai Price Book0Value di bawah 1 menggambarkan bahwa harga0saham perusahaan tersebut murah sehinggaainvestor menganggapp bahwa kinerjaaperusahaanntersebut kurang baik. Semakin besar nilai Price Book Value maka semakinntinggi harga0saham perusahaan, sehinggaainvestor0menganggap perusahaanntersebut memiliki kinerja yang bagus. Nilai Price Book Value yang mengalami penurunanntidak sejalan dengan tujuan0perusahaan.

II. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

  • Populasi: Perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa0Efek Indonesia periode 2015-2019
  • Sampel: Jumlah sampel0dalam penelitian ini adalah 6 perusahaan dengan menggunakan teknik purposive0sampling dengan kriteria sebagai berikut : 1) Perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI periode 2015-2019. 2) Perusahaanntelah menerbitkan laporan0keuangan dengan lengkappyang menyajikan rasio keuangannyang dibutuhkan pada tahun 2015-2019. 3) Perusahaan yang membagikan0deviden selama tahun pengamatan02015-2019.

B. Jenis dan Sumber Data

  • Jenis Data: Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data0kuantitatif
  • Sumber Data: Sumber data dalam penelitian ini yakni dengan menggunakan data0sekunder. Data sekunder0adalahhdata yanggdiperoleh secara tidak langsung melalui mediaaperantara yanggmana di peroleh danndi catat oleh pihakklain. Dalam penelitianndata sekunder, pengumpulan data di lakukan dengannmenelusuri hasil0dokumentasi laporan0keuangan perusahaanndi Bursa Efek0Indonesia Universitas Muhammadiyah Sidoarjo pada perusahaan sub sektor perkebunan periode 2015-2019

C. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, penulis mengumpulkan0data yang dibutuhkan dengannmenggunakan teknik0dokumentasi. Data pada penelitiannini menggunakanndata0sekunder yanggdidapatkan dari Bursa Efek0Indonesia (BEI) di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan dapat diakses melalui yaitu laporan0keuangan yanggterdiri dari rasio0keuangannserta hargaasaham0perusahaan perkebunan padaaperiode 2015-2019.

D. Teknik Analisis

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik0deskriptif, uji asumsi klasik, regresi linier berganda model panel data, estimasi model regresi panel dan pemilihan model regresi panel.

Analisis statistik0deskriptif digunakan untuk mengidentifikasikan nilai0mean, median, nilai minimal dan maksimal, serta standar0deviasi semua variabel independen0maupun Dependen. Teknik0analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah0analisis data0kuantitatif.

  • Statistik Deskriptif
  • Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi0klasik dilakukan untuk membuktikan bahwa persamaan garis0regresi yang diperoleh adalah data linier0yang dapat di gunakannuntuk peramalan, maka dilakukannpengujian0sebagai berikut :

Uji0multikolinieritas dilakukannuntuk membuktikannapakah pada sebuahhmodel0regresi terdapat interkorelasi0antar variabel bebas. Menurut [14] untukkmendeteksi ada tidaknya0multikolinieritas padaamodel regresi adalah0apabila nilai VIF tidak lebih dari 10 atau 5, maka tidak0terjadi multikolinieritas.

Uji0autokorelasi bertujuan untuk menilai apakah dalam model0regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada suatu periode t dengan kesalahan0pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika kemungkinan terjadi0korelasi, maka dikatakan terjadi problem0autokorelasi. Autokorelasi muncul karena adanya0observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Model regresi0yang baik adalah regresi yang bebas dari0autokorelasi. Autokorelasi dapat diketahui melalui uji0Durbin-Watson. Pengambilan keputusan ada tidaknya0autokorelasi jika DL < DW < 4-DU artinya tidak ada0kesimpulan yang pasti.

Uji0normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai0residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi normal0atau tidak. Pengujian0normalitas dilakukan dengan melihat penyebaran0data pada sumber diagonal pada grafik0normal P-P plot of regression atau dengan menggunakan uji one sample Kolmogorov-smirnov. Selain itu, masih terdapat cara untuk mendeteksi0normal tidaknya model dengan menggunakan0Jarque-Bera dimana jika memiliki nilai sig < 0,05 maka residual berdistribusi0tidak normal. Jika memiliki nilai > 0,05 maka residual berdistribusi0normal.

  • Uji multikolinieritas
  • Uji autokorelasi
  • Uji normalitas
  • Uji Heteroskedastisitas

Penyimpangannpada asumsi klasik0heterosekedasitas dapat diuji dengannuji0heteroskedastisitas. Menurut [15] pengujian0heteroskedastisitas metode0grafik adalah sebagai berikut: Apabilaaresidual0tersebar secaraaacak danntidak mengikuti pola tertentu, makaatidak terjadi0heterosekedasitas.

3. Regresi Linier Berganda Model Data Panel

Untuk menjawab penelitian0yang tertuangkan dalam hipotesis yang diajukan maka digunakan analisis regresi0linier berganda, dengan persamaan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Agar dapat diketahui diterima0atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan, maka dilakukan analisis0data secara0kuantitatif. Analisis ini menggunakan uji F maupun uji t. Proses ini di bantu dengan program0EVIEWS.

4. Estimasi Model Regresi Panel

Model Estimasi regresi data panel dapat ditunjukkan melalui tiga pendekatan yaitu:

1) Model Common Effect

Common0Effect Model Merupakan pendekatan model data0panel yang paling sederhana karena hanya mengombinasikan data time0series dan data cross0section. Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun0individu, sehingga diasumsikan bahwa perilaku data0perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu. Metode ini bisa menggunakn pendekatan0Ordinary Least Square (OLS) atau teknik kuadarat0terkecil untuk mengestimasi model data0panel.

2) Fixed Effect Model

Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu dapat diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Untuk mengestimasi data0panel model Fixed0Effect menggunakan tehnik variabel dummy0untuk menangkap perbedaan intersep0antar perusahaan. Namun demikian, slopenya sama antar perusahaan. Model estimasi ini sering juga disebut dengan teknik0Least Squares Dummy Variable (LDSV).

3) Random Effect Model

Model ini akan mengestimasi data0panel dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu0dan antar individu. Pada model random0effect perbedaan intersep diakomodasi oleh error terms0masing-masing perusahaan. Keuntungan menggunakan model ini yakni menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini juga disebut dengan0Error Component Model (ECM) atau teknik Generalized0Least Squar (GLS).

5. Pemilihan Model Regresi 0 Panel

Model yang paling tepat dalam mengelola data panel, terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan, yakni:

Uji0Chow merupakan pengujian untuk menentukan model0fixed effect atau Common0Effect yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi data0panel. Apabila nilai F0hitung lebih besar dari F kritis maka hipotesis nul ditolak yang artinya model0yang tepat untuk regresi data0panel adalah model Fixed0Effect. Hipotesis yang dibentuk dalam Uji0Chow adalah sebagai berikut:

H0 : Common Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Uji0Hausman merupakan pengujian statistik0untuk memilih apakah model Fixed0Effect atau Random0Effect yang paling tepat digunakan [15]. Apabila nilai statistik0Hausman lebih besar dari nilai kritis Chi-Squares maka artinya model0yang tepat untuk regresi data0panel adalah model Fixed Effect. Hipotesis yang dibentuk dalam Hausman0test adalah sebagai berikut :

H0 : Random Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

  • Uji Chow
  • Uji Hausman
  • Uji Lagrange Multiplier

Uji Lagrange0Multiplier Merupakan pengujian statistik untuk mengetahui apakah model0random effect lebih baik dari pada metode commont0effect. Apabila nilai LM hitung lebih0besar dari nilai kritis Chi Squares maka artinya model yang tepat untuk regresi data0panel adalah model0Random Effect. Hipotesis yang dibentuk dalam LM test adalah sebagai berikut:

H0 : Common Effect Model

H1 : Random Effect Model

E. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.Analisisn ini di gunakann0untuk mengetahui0pengaruh beberapa variabel independen (X) terhadappvariabel dependen (Y). Analisis berganda di lakukanndengan uji koefisien determinansi, uji t dan uji F.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskriptif0Statistik adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan0dan penyajian suatu kumpulan data sehingga memberikan0informasi yang berguna.

NILAI PERUSAHAAN GROWTH OPPORTUNITY STRUKTUR MODAL KEBIJAKAN DIVIDEN
 Mean 1.576054 3.464550 0.504517 1.671262
 Median 1.478109 1.077061 0.379082 0.354236
 Maximum 2.032937 7.927172 1.000000 5.895706
 Minimum 1.168678 1.004362 0.345211 0.087159
 Std. Dev. 0.320279 3.069958 0.253174 2.241434
 Skewness 0.223345 0.497222 1.465018 1.232127
 Kurtosis 1.580102 1.359437 3.202606 2.819402
 Jarque-Bera 2.769553 4.600460 10.78271 7.631455
 Probability 0.250380 0.100236 0.004556 0.022022
 Sum 47.28163 103.9365 15.13551 50.13786
 Sum Sq. Dev. 2.974776 273.3146 1.858819 145.6967
 Observations 30 30 30 30

Gambar 1. Deskriptif Statistik

  • Statistik Deskriptif
  • Analisis Indukstif

Pemilihan Model Regresi Panel

Gambar 2. Hasil Uji Chow

Berdasarkan dari hasil dari0pengujian dengan uji0chow diatas dapat dilihat bahwa nilai0probabilitas Cross-section F adalah 1.0000 > 0.05 artinya H0 diterima. Dengan demikian, Ha ditolak yang artinya H0 pada uji0chow adalah Common Effect0Model. Maka dalam uji chow model yang dipilih adalah Common0Effect Model.

Gambar 3. Hasil Uji Hausman

Dari hasil pengujian dengan uji0hausman di atas dapat dilihat hasil bahwa nilai0probabilitas Cross-section Random F adalah 1.0000 > 0,05 artinya, H00diterima. Dengan demikian Ha ditolak, maka dalam uji hausman ini model yang dipilih adalah Random0Effect. Selanjutnya akan dilakukan uji Lagrange Multiplier (LM) untuk menentukan apakah model Common0Effect atau Random Effect yang akan lebih tepat digunakan dalam model persamaan regresi0data panel.

Gambar 4. Hasil Uji Lagrange Multiplier

Dari hasil pengujian dengan uji Lagrange0Multiplier (LM) di atas dapat dilihat hasil bahwa0nilai LM hitung adalah 0.0528 > 0,05 artinya, nilai LM hitung > chi-squared tabel maka model0yang paling tepat digunakan adalah Random0Effect.

  • Uji Chow Test
  • Uji Hausman Test
  • Uji Lagrange Multiplier
  • Uji Kelayakan Model

Berdasarkan pengujian diatas, Random0Effect telah terpilih dua kali, yaitu pada uji0Hausman dan Uji Lagrange0Multiplier (LM). Sedangkan Common Effect Model hanya terpilih pada Uji0Chow. Sementara Fixed Effect Model pada pengujian tidak terpilih sama sekali. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari ketiga model (Common0Effect Model, Fixed Effect Model dan Random0Effect Model), Random Effect Model lebih baik dalam menginterprestasikan regresi data panel untuk menjawab penelitian ini.

1. Uji Multikoliniearitas

Gambar 5. Hasil Uji Multikolinearitas

Berdasarkan hasil Uji Multikoliniearitas dapat dijelaskan bahwa nilai VIF variabel growth0opportunity, struktur0modal dan kebijakan0dividen dibawah nilai 10, sehingga terbebas dari0multikoliniearitas.

2. Uji Autokorelasi

Gambar 6. Hasil Uji Autokorelasi

Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi pada tabel 4.3 diatas dapat ditunjukkan bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1.999277 dimana berdasarkan nilai dL 1.2138 < dW = 1.999277 < 4 - dU = 4 - 1.6498 = 2.3502 hal ini diartikan bahwa tidak terjadi autokorelasi.

3. Uji Normalitas

Gambar 7. Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan hasil analisis uji normalitas pada tabel 4.5 diatas dapat disimpulkan bahwa nilai Prob. Jarque-Bera > 0.05 (0.839920 > 0.05) sehingga residual terdistribusi dengan normal.

4. Uji Heteroskedastisitas

Gambar 7. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil analisis heteroskedastisitas pada tabel 4.4 diatas dapat dijelaskan bahwa nilai probabilitas pada Obs*R-squared sebesar 0.8375 > 0.05 sehingga dapat diartikan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

  • Pengujian Asumsi Klasik
  • Uji Hipotesis

1. Uji T

Gambar 8. Hasil Uji T

Berdasarkan hasil analisis diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Variabel growth opportunity (X1) memiliki tanda positif dengan nilai t hitung sebesar 14.08126, dengan tingkat signifikansi Prob. Tstatistik = 0.0000 < 0.05. Karena nilai Prob. Tstatistik < α (0.05) maka dengan demikian H0 ditolak, yang berarti bahwa growth opportunity (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.

2) Variabel stuktur modal (X2) memiliki tanda positif dengan nilai t hitung sebesar 6.167472, dengan tingkat signifikansi Prob. Tstatistik = 0.0000 < 0.05. Karena nilai Prob. Tstatistik < α (0.05) maka dengan demikian H0 ditolak, yang berarti bahwa struktur modal (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.

3) ` Variabel kebijakan dividen (X3) memiliki tanda positif dengan nilai t hitung sebesar 4.802255, dengan tingkat signifikansi Prob. Tstatistik = 0.0001 < 0.05. Karena nilai Prob. Tstatistik < α (0.05) maka dengan demikian H0 ditolak, yang berarti bahwa kebijakan dividen (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Uji F

Gambar 9. Hasil Uji F

Berdasarkan hasil tabel 4.14 uji F terlihat bahwa nilai F hitung lebih besar dari F tabel (186.2003 > 0.05) dengan tingkat signifikansi Prob. Fstatistik = 0.000000 < α 0.05. Karena nilai Prob. Fstatistik < α (0.05) maka dengan demikian H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara growth opportunity, struktur modal dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.

3. Uji Determinansi R2

Gambar 10. Hasil Uji Dterminansi R 2

Berdasarkan hasil0analisis pada tabel 4.15 diatas dapat dijelaskan bahwa Koefisien0Determinan R-Square sebesar 0.955525 yang berarti bahwa 95.55% besarnya pengaruh growth0opportunity, struktur modal dan kebijakan0dividen terhadap nilai0perusahaan sedangkan sisanya 4.45% dipengaruhi oleh variabel0lain yang tidak diteliti.

E. Pembahasan

1. Pengaruh growth 0 opportunity terhadap nilai 0 perusahaan pada perusahaan perkebunan

Berdasarkan hasil analisis dapat dijelaskan bahwa growth0opportunity berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Arah koefisien regresi yang positif menunjukkan bahwa semakin tinggi growth opportunity maka nilai0perusahaan akan meningkat. Pertumbuhan adalah dampak atas arus dana0perusahaan dari perubahan0operasional yang disebabkan oleh0pertumbuhan atau penurunan volume0usaha. Pertumbuhan0perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal maupun eksternal0perusahaan, karena pertumbuhan yang baik memberi tanda bagi0perkembangan perusahaan. Peluang0pertumbuhan suatu perusahaan merupakan tanda0perusahaan memiliki aspek menguntungkan0yang digambarkan dengan pertumbuhan total0asset disertai pertumbuhan laba operasional0di masa yang akan datang, dan investor pun akan mengharapkan tingkat0pengembalian (rate of return) dari investasi0yang dilakukan menunjukkan perkembangan yang baik. Karena kegiatan investasi0perusahaan melalui pemilihan proyek atau kebijakan0lainnya akan membuat investor0mengharapkan dapat memperoleh tingkat pengembalian0yang semakin besar dari waktu ke waktu.

Hasil penelitian0ini mendukung penelitian yang dilakukan [16] yang menyatakan bahwa growth0opportunity berpengaruh terhadap nilai0perusahaan. Berbeda dengan0penelitian yang dilakukan oleh [17] yang menyatakan bahwa growth0opportunity tidak berpengaruh secara0positif dan signifikan terhadap nilai0perusahaan.

2. Pengaruh struktur 0 modal terhadap nilai 0 perusahaan pada perusahaan perkebunan

Berdasarkan hasil analisis dapat dijelaskan bahwa struktur0modal berpengaruh0positif dan signifikan terhadap nilai0perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa naik0turunnya struktur modal dimiliki perusahaan0mempengaruhi nilai0perusahaan. Dengan masuknya hutang dalam0struktur modalnya memberi peluang bagi0investor untuk menanamkan dananya di perusahaan. Dengan banyaknya investor yang akan menanamkan modalnya mengakibatkan harga0saham perusahaan meningkat. Hasil penelitian ini menemukan bahwa struktur0modal dari perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek0Indonesia belum mencapai titik0maksimalnya, sesuai dengan trade-off theory yang menyatakan0bahwa (dengan asumsi apabila struktur0modal berada di bawah titik optimal) maka setiap penambahan0hutang akan meningkatkan nilai0perusahaan. Penambahan penggunaan0hutang yang dimaksud disebabkan oleh tujuan0manajemen perusahaan yang akan menggunakan0hutang tersebut untuk pengembangan bisnis0perusahaan dan anak perusahaan serta pembelian aset-aset0perusahaan yang akan mendukung untuk0tercapainya target perusahaan dimasa mendatang. Dengan demikian manfaat dari0peningkatan hutang masih0lebih besar dari pengorbanan yang dikeluarkan sehingga penambahan0hutang untuk pembiayaan perusahaan masih diperbolehkan. Selain itu adanya pengaruh positif antara variabel struktur modal dengan nilai perusahaan sesuai dengan signalling0theory yang menyatakan bahwa peningkatan jumlah utang dalam struktur0modal pada suatu perusahaan menandakan bahwa perusahaan0yakin akan prospek pendapatan perusahaan di masa yang akan datang sehingga perusahaan0tidak perlu khawatir akan pembayaran utang0dan bunganya.

Penelitian ini mendukungpenelitian yang dilakukan oleh [18] yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh0positif dan signifikan terhadap nilai0perusahaan. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan [19] yang menyatakan struktur0modal tidak berpengaruh terhadap nilai0perusahaan.

3. Pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perkebunan

Berdasarkan hasil0penelitian menunjukkan bahwa variabel kebijakan0dividen memiliki hasil berpengaruh0positif dan signifikan terhadap nilai0perusahaan. Artinya, semakin tinggi kebijakan dividen yang dimiliki perusahaan maka semakin tinggi pula nilai0perusahaan. Hasil penelititian ini didukung oleh teori0bird in the hand bahwa para pemegang0saham lebih menyukai pembagian laba dalam bentuk0dividen dibandingkan dengan capital0gain. Penelitian ini mendukung0penelitian yang dilakukan oleh [20] yang menyatakan bahwa kebijakan0dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai0perusahaan. Berbeda dengan hasil0penelitian yang dilakukan oleh [21] yang menyatakan bahwa kebijakan0dividen tidak berpengaruh terhadap nilai0perusahaan.

4. Pengaruh growth opportunity, struktur modal dan kebijakan dividen berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan perkebunan

Nilai koefisiensi growth0opportunity, struktur0modal dan kebijakan dividen secara simultan berpengaruh0signifikan terhadap nilai0perusahaan. Dari hasil penelitian diperoleh Prob. F-statistic sebesar 0.000000 yang berarti growth opportunity, struktur modal dan kebijakan0dividen secara simultan mempengaruhi nilai0perusahaan sebesar 100%.

IV. KESIMPULAN

Berdasarkanihasil analisis danipembahasan dapat disimpulkanibahwa :

1. Growth opportunity berpengaruh terhadapinilai perusahaan. Perusahaan yang terus tumbuhiumumnya akan memilikiiprospek yangibaik, haliiniitentu akanidirespon positifiolehipara investorisehingga akaniberpengaruh padaipeningkatan hargaisaham. Peningkataniharga sahamiberartiipula peningkataninilaiiperusahaan.

2. Strukturimodal berpengaruh terhadapinilai perusahaan. Ini menunjukkan bahwa semakin besar strukturimodal suatu perusahaanimaka semakin besar pula nilaiiperusahaan. Hal iniidikarenakan bahwaistrukturimodal belum mencapaiititikimaksimalnya, sesuaiidengan trade-off theoryiyang menyatakanibahwa (denganiasumsi apabilaistruktur modaliberada diibawah titikioptimal) makaisetiap penambahanihutang akan meningkatkaninilai perusahaan.

3. Kebijakan dividen berpengaruh terhadapinilaiiperusahaan. Hubungan yangi positif menunjukkanibahwa semakinitinggi pembayaran dividen yang dibayarkan oleh perusahaanikepada investorimaka nilai perusahaaniakan meningkat. Kebijakanidividen dapatimempengaruhi nilaiiperusahaan karena sesuai dengan bird inithe handitheory investorilebih menyukaiipembagian dividenidaripada capital gain yang sifatnya tidakipasti.

4.Growthopportunity, strukturimodal dan kebijakanidividen berpengaruh secara simultan terhadapinilaiiperusahaan padaiperusahaan perkebunan karena dari hasil penelitian diperoleh nilai Prob. F-statistic sebesar 0.000000 yang berarti growth opportunity (X1), struktur modal (X2), kebijakan dividen (X3) secara simultan mempengaruhi nilai perusahaan sebesar 100%.

V. UCAPAN TERIMAKASIH

  • Untuk orang tua dan saudara-saudara saya0yang telah memberikan kasih0sayang dan do’a serta dukungan0baik materi maupun non materi
  • Untuk staff dan admin Fakultas Bisnis, Hukum0dan Ilmu Sosial yang membantu masalah0administrasi dalam pembuatan0skripsi ini.
  • Untuk teman-teman prodi manajemen0yang selalu memberikan masukan dan ide dalam penulisan0skripsi.
  • Untuk teman-teman semua yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu yang telah memberikan0semangat dan motivasi0kepada saya.

VI. SARAN

Pada penelitan ini, masing-masing variabelihanya diukur dengan menggunakanisatu proksi. Penulis menyarankan untuk penelitianiselanjutnya sebaiknya lebihibanyak mengunakan proksi yang dapatidigunakan. Selain itu ada beberapaisaran yang dikemukakanipenulis terkait hasilipenelitian, bagi manajemeniperusahaan, denganimempertimbangkan pengaruh growth opportunity, strukturimodal dan kebijakan dividen agar dapatimengevaluasi faktor-faktor tersebutiuntuk menjadi pertimbangan dalamimeningkatkaninilai perusahaanikarena investoriakan lebih berminat untukiberinvestasi di perusahaan denganinilaiiperusahaan yangitinggi. Bagiimasyarakat, terutama paraiinvestor yangimenggunakan laporanikeuangan sebagaiidasariuntuk pengambilanikeputusan investasiihendaknya berhatiihati dan lebihiteliti dalam membacaiinformasi keuanganisehinggaidapat mengambilikeputusanidengan tepat.

REFERENSI

[1]Harianto, J. (2016). Pengaruh Struktur Modal, Growth Opportunity, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 5, 1–15.

[2]Suastini, N. M., Ida, B. A. P., & Henny, R. (2016). Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Eefek Indonesia ( Struktur Modal sebagai Variabel Moderasi ) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana ( Unud ), Bali , Indonesia Nilai perusahaan menggambarkan kem. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 5(1), 143–172.

[3]Prasetyo, F. E., Swandari, D. F., & Dewi, D. D. M. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Pajak dan Growth Opportunity Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening. Manajemen, 5(i), 51–62.

[4]Selfiana, K. E., & Fidiana. (2016). Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 5(September), 1–17.

[5]Selfiana, K. E., & Fidiana. (2016). Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 5(September), 1–17.

[6]Prasetyo, F. E., Swandari, D. F., & Dewi, D. D. M. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Pajak dan Growth Opportunity Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening. Manajemen, 5(i), 51–62.

[7]Dhani, I. P., & Utama, A. . G. S. (2017). Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Struktur Modal, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis Airlangga, 2(1), 135–148. https://doi.org/10.31093/jraba.v2i1.28

[8]Uttari, I. A. S., & Yadnya, I. P. (2018). Pengaruh Likuiditas dan Struktur Modal Terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). E-Jurnal Manajemen Unud, 7(6), 2942–2970.

[9]Harianto, J. (2016). Pengaruh Struktur Modal, Growth Opportunity, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 5, 1–15.

[10]Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2011). Dasar - Dasar Manajemen Keuangan Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.

[11]Anita, A., & Yulianto, A. (2016). PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN. Management Analysis Journal, 5(1), 229–232.

[12]Nandita, A., & Kusumawati, R. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Size Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan. Journal of Chemical Information and Modeling, 2(2), 188–199. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

[13]Anita, A., & Yulianto, A. (2016). PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN. Management Analysis Journal, 5(1), 229–232.

[14] Ghozali, I., & Ratmono, D. (2017). Analisis Multivariat dan Ekonometrika dengan Eviews 10. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

[15]Ghozali, I., & Ratmono, D. (2017). Analisis Multivariat dan Ekonometrika dengan Eviews 10. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

[16]Indasari, A. P., & Yadnyana, I. K. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Likuiditas, dan Struktur Modal Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi, 22, 714–746. https://doi.org/10.24843/EJA.2018.v22.i01.p27

[17]Bintara, R. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015). Jurnal Komunikasi Ilmiah Akuntansi Dan Perpajakan, 11(2), 306–328. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

[18]Suranto, V. A. H. M., Nangoli, G. B., & Walandouw, S. K. (2017). Analisis Pengaruh Struktur Modal Dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 5(2), 1031–1040.

[19]Harianto, J. (2016). Pengaruh Struktur Modal, Growth Opportunity, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 5, 1–15.

[20]Hermawan, A. D. (2018). Pengaruh Kebijakan Deviden, Growth Opportunity dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan Manajerial sebagai Variabel Intervening. Sosio E-Kons, 10(2), 131–142. https://doi.org/10.30998/sosioekons.v10i2.2690

[21]Anita, A., & Yulianto, A. (2016). PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN. Management Analysis Journal, 5(1), 229–232.

References

  1. Harianto, J. (2016). Pengaruh Struktur Modal, Growth Opportunity, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 5, 1–15.
  2. Suastini, N. M., Ida, B. A. P., & Henny, R. (2016). Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Eefek Indonesia ( Struktur Modal sebagai Variabel Moderasi ) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana ( Unud ), Bali , Indonesia Nilai perusahaan menggambarkan kem. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 5(1), 143–172.
  3. Prasetyo, F. E., Swandari, D. F., & Dewi, D. D. M. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Pajak dan Growth Opportunity Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening. Manajemen, 5(i), 51–62.
  4. Selfiana, K. E., & Fidiana. (2016). Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 5(September), 1–17.
  5. Selfiana, K. E., & Fidiana. (2016). Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, dan Struktur Aset Terhadap Struktur Modal. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 5(September), 1–17.
  6. Prasetyo, F. E., Swandari, D. F., & Dewi, D. D. M. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Pajak dan Growth Opportunity Terhadap Nilai Perusahaan Melalui Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening. Manajemen, 5(i), 51–62.
  7. Dhani, I. P., & Utama, A. . G. S. (2017). Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Struktur Modal, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis Airlangga, 2(1), 135–148. https://doi.org/10.31093/jraba.v2i1.28
  8. Uttari, I. A. S., & Yadnya, I. P. (2018). Pengaruh Likuiditas dan Struktur Modal Terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). E-Jurnal Manajemen Unud, 7(6), 2942–2970.
  9. Harianto, J. (2016). Pengaruh Struktur Modal, Growth Opportunity, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 5, 1–15.
  10. Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2011). Dasar - Dasar Manajemen Keuangan Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.
  11. Anita, A., & Yulianto, A. (2016). PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN. Management Analysis Journal, 5(1), 229–232.
  12. Nandita, A., & Kusumawati, R. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Size Dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan. Journal of Chemical Information and Modeling, 2(2), 188–199. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
  13. Anita, A., & Yulianto, A. (2016). PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN. Management Analysis Journal, 5(1), 229–232.
  14. Ghozali, I., & Ratmono, D. (2017). Analisis Multivariat dan Ekonometrika dengan Eviews 10. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
  15. Ghozali, I., & Ratmono, D. (2017). Analisis Multivariat dan Ekonometrika dengan Eviews 10. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
  16. Indasari, A. P., & Yadnyana, I. K. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Likuiditas, dan Struktur Modal Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi, 22, 714–746. https://doi.org/10.24843/EJA.2018.v22.i01.p27
  17. Bintara, R. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015). Jurnal Komunikasi Ilmiah Akuntansi Dan Perpajakan, 11(2), 306–328. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
  18. Suranto, V. A. H. M., Nangoli, G. B., & Walandouw, S. K. (2017). Analisis Pengaruh Struktur Modal Dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 5(2), 1031–1040.
  19. Harianto, J. (2016). Pengaruh Struktur Modal, Growth Opportunity, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 5, 1–15.
  20. Hermawan, A. D. (2018). Pengaruh Kebijakan Deviden, Growth Opportunity dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan Manajerial sebagai Variabel Intervening. Sosio E-Kons, 10(2), 131–142. https://doi.org/10.30998/sosioekons.v10i2.2690
  21. Anita, A., & Yulianto, A. (2016). PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN. Management Analysis Journal, 5(1), 229–232.