Social Policy
DOI: 10.21070/ijppr.v18i0.1210

Tiktok Analysis Sense Of Humor Bintang Emon To Government Criticism


Analisis Tiktok Selera Humor Bintang Emon Terhadap Kritik Pemerintahan

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Indonesia
Social Media Criticism Tiktok

Abstract

Tiktok social media can be used as a medium where people can express themselves. This activity of expressing can include the outpouring of his heart and personal experiences that are told through videos, music and some symbols in the tiktok media. One of the famous content creators on social media tiktok is Bintang Emon. Bintang Emon criticizes the government through a tiktok video. This research method uses a qualitative research type. Primary data sources are taken from Bintang Emon's tiktok content and secondary data sources are obtained from journals and previous research. The data analysis technique of this research is data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of this study state that the content of government criticism carried out by Bintang Emon is starting from criticism of the legal system in Indonesia which is blunt up and sharp down so that people with lower economies will get cruel punishments compared to acts of corruption committed by upper class people. . Furthermore, the content of Bintang Emon's criticism includes the ratification of the Omnibus Law which of course also harms the lower economic community. Then, the contents of the next criticism are related to the motto of Puan Maharani who considers Indonesia to have good cooperation but in fact the condition of Indonesia is still a lot of conflicts.

PENDAHULUAN

Bintang Emon merupakan salah satu bintang media social yang berpengaruh. Bintang emon terkenal mulai dari media social tiktok. Perkambangan media social ini sangat pesat sehingga konten-konten yang dibuat dapat dengan mudah dikonsumsi secara public. Alasan penelitian ini menentukan bintang emon sebagai obyek penelitian dikarenakan bintang emon sangat berpengaruh besar dalam tatanan Indonesia terutama pada pemerintahan. Media social ini dijadikan bintang emon sebagai sarana dalam menyampaikan kritiknya dalam membangun negara Indonesia yang lebih baik. Media sosial tiktok ini juga dapat digunakan sebagai salah satu media dimana masyarakat dapat mengekspresikan dirinya. Kegiatan mengekspresikan ini dapat meliputi curahan isi hatinya dan pengalaman pribadinya yang diceritakan melalui video, musik dan beberapa simbol dalam media tiktok tersebut. Tiktok dalam hal ini mampu meningkatkan kreativitas dari masyarakat umum karena dengan menggunakan media tiktok tersebut masyarakat mampu menciptakan konten-konten yang menarik sehingga dapat dinikmati oleh banyak orang. Melalui tiktok penggunanya dapat menjadi kreatif karena tiktok menyediakan fitur video, foto, musik dan efek. Fitur ini dapat dimanfaatkan seseorang pengguna tiktok untuk membuat konten video yang lucu disertai dengan efek dan musik-musik iringannya. Salah satu pengguna tiktok yang terkenal karena isi konten video yang lucu adalah Bintang Emon.

Kaum milenial ini merupakan generasi muda era 2010 hingga saat ini menggunakan tiktok sebagai media hiburan untuk menonton beberapa konten-konten yang menarik. Konten-konten dalam media sosial tiktok ini terbagi atas konten sedih dimana konten ini akan menceritakan peristiwa yang menyedihkan [1]. Kemudian, konten horror pada media sosial tiktok ini akan menampilkan penelusuran dan kisah-kisah mistis. Selanjutnya, konten humor merupakan salah satu dari konten media sosial tiktok yang sangat digemari dan paling dicari oleh kaum milenial. Alasan banyak masyarakat yang menyukai konten khususnya penonton di tiktok karena dianggap mampu menjadikan tubuh lebih rileks dan dinikmati dibandingkan konten horror yang lebih menengangkan. Konten humor ini menawarkan tontonan yang menghibur sehingga penikmat konten humor dalam tiktok ini dapat melepaskan penatnya setelah seharian melakukan aktivitasnya [2].

Humor sendiri adalah kebutuhan manusia yang tidak dapat dihindari [3]. Humor ini merupakan sebuah kebutuhan non materi yang dapat memberikan berbagai macam manfaat dalam tubuh. Kegiatan humor ini banyak dilakukan oleh lingkungan sekitar baik secara sengaja maupun tidak disengaja. Humor yang ada di dalam media sosial tiktok merupakan sebuah konten yang sengaja dibuat dan dipertontonkan kepada khalayak dengan tujuan menghibur penonton dan pengguna tiktok [4]. Penyampaian cara berhumor ini dilakukan dengan karakteristik dan gaya dari konten creator tersebut. Karakteristik humor merupakan teknik yang digunakan untuk menyampaikan pesan humor. Terdapat salah satu konten creator tiktok yang terkenal dalam membawakan konten humor yaitu Bintang Emon. Banyak pihak yang mendukung aksi Bintang Emon dalam mengungkapkan pendapatnya serta keluh kesahnya terkait kehidupan sosial masyarakat yang dianggapnya menyimpang melalui tiktok dengan penyisipan humor namun, isi konten Bintang Emon ini juga mendapat banyak respon negative dimana Bintang Emon dianggap tidak dapat menganalisa suatu kejadian ataupun fenomena serta sering disebut dengan bahasa gaulnya “Sok Tahu”.

Alasan penelitian ini memilih tema humor karena banyak fenomena penyampaian informasi melalui humor yang sebenarnya digunakan untuk mengkritik suatu hal. Analisis konten yang disampaikan secara humor mampu meredam ketegangan penonton agar tidak menimbulkan emosi apabila dilakukan kritik terhadap suatu hal. Analisis konten penelitian ini akan menggunakan milik Barelson dimana konten yang dianalisis adalah konten yang tampak bukan sebuah makna. Penelitian ini mengangkat Bintang Emon sebagai subjek dikarenakan Bintang Emon memiliki konten yang bertema mengkritik keadaan penyimpangan sosial di Indonesia mulai dari politik, ekonomi dan budaya serta disampaikan dengan humor.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh [5] menunjukkan bahwa oposisi adalah ketika khalayak menolak atau memiliki pendapat yang berlawanan dari si pengirim pesan, dalam hal ini khalayak kritis dalam menaggapi pesan yang diterima. Kecenderungan khalayak lebih memilih untuk mengganti makna apa yang di kontruksikan pada isi teks media dengan hasil pemikiran murni mereka.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh [6] menunjukkan bahwa pada isi konten youtube band Endank Soekamit ini melakukan beberpa bauran komunikasi dengan memperhatikan penggemarnya dan melihat kebutuhan penggemarnya. Selanjutnya, melakukan konser rumahan. Isi konten youtube tersebut berusaha untuk menjaga kedekatan terhadap penontonnya.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh [7] menunjukkan bahwa fungsi humor dapat digunakan untuk menghibur khalayak atau audience, karena dengan menikmati humor diharapkan audience atau khalayak dapat tertawa atau setidaknya dapat tersenyum dengan tujuan sebagai media penghibur tetapi hiburan tersebut terdapat pesan dakwah meskipun hanya sedikit saja, fungsi yang selanjutnya yaitu untuk menyampaikan atau menjelaskan sesuatu secara lebih populer atau menarik tujuannya adalah untuk memudahkan penyampaian isi konten.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh [8] menunjukkan bahwa trend di sosial media saat ini mengungkapkan fenomena percintaan dan kisah kelucuan. Kisah percintaan ini menjadi trend yang sangat populer kemudian selanjutnya konten humor menjadikan topic populer karena dinikmati dan mampu memberikan rileksasi yang baik.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh [9] menunjukkan bahwa pesan politik yang dikemas dengan humor (sindiran, kritikan, dukungan, ujaran kebencian) masa kini berdampak pada masa depan demokrasi di Indonesia dalam mendorong lebih banyak partisipasi. Hal ini tidak lepas dari pertumbuhan penggunaan internet yang semakin pesat. Di lain pihak, teknologi internet menjadi alat komunikasi dan informasi yang tengah digandrungi oleh generasi muda (net generation) yang rata-rata merupakan pemilih pemula.

METODE

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan menggunakan teori Hermenutikan dalam menganalisis konten [10]. Menurut penelitian kualitatif komunikasi yaitu penelitian yang tujuan dan hasilnya akan menjelaskan fenomena sedalam-dalamnya hingga terungkap maksud dan makna sebenarnya secara tersistematis melalui pengumpulan data secara teliti pada sebuah wacana serta tidak mempertimbangkan besar kecilnya populasi ataupun sampling. Penelitian jenis kualitatif akan digunakan untuk menganalisis isi konten humor Emon dalam mengkritisi pemerintahan pada media massa tiktok. Subyek pada penelitian ini adalah konten dari aplikasi tiktok yang disampaikan oleh Bintang Emon.

Lokasi penelitian ini akan dilakukan di media sosial khusunya pada aplikasi tiktok di akun Bintang Emon. Sedangkan Waktu penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari 2022. Pada penelitian ini menggunakan metode analisis isi konten, terdapat beberapa metode yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian yaitu Observasi penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan akun media sosial tiktok Bintang Emon. Obsrvasi ini digunakan untuk melihat posting-posting terbarunya yang dapat diambil oleh peneliti sebagai data-data penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian dan dokumentasi. Teknik ini merupakan salah satu cara untuk mendapatkan isi konten dari Bintang Emon. Studi dokumentasi yang dilakukan dengan membuka aplikasi media sosial tiktok dan melihat tayangan-tayangan video dari Bintang Emon selanjutnya akan didapatkan tutur kata dan pesan-pesan yang disampaikan oleh Bintang Emon melalui tayangan video yang dibuatnya sehingga data yang didapatkan berupa tutur kata, konten dan pesan pada video Bintang Emon diaplikasi Tiktok.

Selanjutnya, kegiatan analisa isi konten komunikasi ini terbagi menjadi sebagai berikut: Mencatat data-data konten penting meliputi kata-kata, ucapan dan gerak serta perilaku pemilik konten dalam membuat konten. Memberikan kode-kode pada temuan data tersebut untuk mempermudah dalam kegiatan pengklasifikasian data. Mengelompokkan data-data temuan dan mengkasifikasikan data. Pada penelitian ini akan mengelompokkan data humor ironi, parody, puns dan exaggeration. Interpretasi data yang telah dikelompokkan. Interpretasi data ini merupakan kegiatan analisa dengan menrelvansikan terhadap teori yang ada serta mencari makna seluas mungkin dari data-data yang telah dikumpulkan. Penarikan kesimpulan. Kegiatan ini merupakan tahap akhir dimana hasil analisa data tersebut akan disimpulkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan teori Hermeutika mengenai interpretasi Tindakan seseorang pada video tersebut berisikan konten sindiran serta kritik yang disampaikan secara langsung dari Bintang Emon terhadap pemerintah. Hal ini dikarenakan pemerintah terlalu fokus untuk mengatasi permasalahan yang kecil sedangkan permasalahan yang besar tidak diperhatikan seperti korupsi contohnya. Sikap pemerintah ini seharusnya diperlukan perubahan untuk memperhatikan permasalahan yang besar karena kesejahteraan Indonesia ini berkaitan dengan penyelesaian permasalahan besar seperti korupsi dan penggelapan dana.Secara analisis gerak, penyampaian dan tatapan mata yang dilakukan oleh Bintang Emon mengartikan sebuah sindiran yang sangat keras dan menyatakan bahwa pemerintah tidak mampu melaksanakan tanggung jawab serta tugasnya secara baik karena banyak sekali faktor politik yang menyebabkan pemerintah tidak memperdulikan kepentingan dari rakyat itu sendiri. Hal yang paling jelas digambarkan melalui konten Bintang Emon tersebut adalah senyuman dan tatapan mata yang seolah-olah mengartikan sindiran terhadap pemerintah dan menghina pemerintah secara halus melalui senyuman dan tatapan matanya melalui konten tiktoknya.

Melalui aksinya Bintang Emon ini mendapatkan respon dari netizen bahwa tindakan yang dilakukan ini telah benar dan mendapatkan dukungan dari netizen. Sikap Bintang emon ini melakukan sindiran-sindiran yang sangat menusuk namun di bungkus dengan humornya sehingga terkesan tidak menyinggung pihak manapun. Secara detail jika diperhatikan sikap dan gaya bahasa yang ditunjukkan bintang emon secara jelas mengkritik kondisi pemerintahan yang tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Masyarakat yang tidak berdaya mendapatkan hukum yang parah sedangkan masyarakat dengan ekonomi yang tinggi hanya mendapatkan hukuman yang sangat ringan. Hal ini menunjukkan bahwa hukum di Indonesia ini tidak adil karena tidak melihat kasus dan permasalahan secara jelas serta hukum di.Indonesia ini cenderung berpihak.

Keberpihakan dalam hukum ini merupakan hak yang sangata fatal karena menjadikan jatuhan hukun tidak adil. Berdasarkan gaya logat bicara Bintang emon juga menunjukkan bahwa sindiran keras dilakukan kepada pihak media karena dukungan pemerintah untuk menghukum setiap orang yang melanggar UU ITE. Dalam peraturan tersebut secara jelas diatur bahwa sikap bermedia sosial dibatasi dan hal kecil yang salah dalam bermedia sosial akan dibawa ke ranah hukum. Hal tersebut menyebebabkan berbagai konten kreator seperti Bintang Emon sangat terbatas membuat konten terkait dengan kritik pemerintah namun secara cerdik Bintang Emon membalut dengan kesan humor.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pada video tersebut Bintang emon membuat video sindiran terkait dengan bentuk peraturan yang dibuat oleh pemerintah yaitu peraturan omnibus law. Peraturan ini merupakan peraturan yang ditujukan kepada masyarakat pekerja terkait dengan sistem kerja dan waktu kerja. Berdasarkan aturan ini sangat merugikan masyarakat dengan kelas ekonomi bawah karena dengan adanya peraturan tersebut menyebabkan adanya sistem kontrak yang menyebabkan masarakat kehilangan pekerjaannya.Bintang emon melakukan sindiran terhadap pemerintah karena pembuatan aturan tersebut juga sangat cepat Hal ini dinilai luar biasa dan hebat oleh Bintang Emon karena pemerintah dengan mudah secara cepat melakukan pengesahan terhadap atura omnibus law.

Senua pihak yang terkait dengan omnibus law ini dianggap telah berkolaborasi dan menyusun rencananya agar menjatuhkan masyarakat kelas ekonomi bawah dengan sistem kontrak. Masyarakat ekonomi kelas bawah semakin terjatuh dan masyarakat kelas atas semakin memingkata karena secara bebas bisa memutuskan kontrak dengan karyawannya.Hal ini tentu sangat merugikan masyarakat kelas bawah. Setiap masyarakat memiliki hak dan perlindungan atas jaminan kerjanya sehingga setiap masyarakat berhak untuk mendapatkan jaminan kerja dan tidak dikeluarkan secara bebas kecuali melakukan berbagai kesalahan yang sangat fatal. Selanjutnya, Bintang emon dalam video tersebut juga menyindir sikap pemerintah yang secara mudah bisa mengesahkan peraturan tersebut. Seharusnya pemerintah perlu melakukan pengkajian terlebih dahulu pada peraturan tersebut supaya bisa mengetahui peraturan tersebut dapat memperbaiki kondisi tatanan atau bahkan dapat memperburuk kondisi tatanan negara.Penyusunan rencana Omnibus Law tidak lepas dari kebijakan Pak Jokowi pada periode kedua ini yang berjanji akan serius memperbaiki proses perizinan dan meniadakan peraturan perundang-undangan yang menghambat investasi untuk memudahkan investor asing masuk ke Indonesia. Penyusunan Omnibus Law Penciptaan Lapangan Kerja dilatarbelakangi oleh situasi rendahnya investasi yang masuk ke Indonesia sehingga berdampak pada turunnya pendapatan utama Indonesia dan berujung pada memburuknya defisit transaksi pembayaran di Indonesia.

Secara langsung pengalaman pembahasan RUU kontroversial sebelumnya yang sangat tidak demokratis akan terulang kembali pada pembahasan Omnibus Law. Apalagi sangat kuat dengan minat investor. Untuk itu, gerakan masyarakat perlu lebih mencermati Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja, agar kritik terhadap UU ini bisa dimunculkan secara masif ke masyarakat. Pada intinya, regulasi Omnibus Bill tentang Penciptaan Lapangan Kerja diarahkan untuk membenahi kemudahan perizinan investasi di Indonesia. Dengan kemudahan perizinan berusaha, Pak Jokowi berharap semakin banyak investasi yang masuk sehingga bisa membuka lapangan kerja di Indonesia, termasuk bagaimana investor asing bisa berkolaborasi dengan sektor UMKM guna memperkuat sektor usaha.

Sasaran utama penataan kewenangan pemerintahan dalam Omnibus Law diharapkan dapat menghilangkan ego sektoral (Kementerian Lembaga dan Daerah). Tentu saja undang-undang ini akan berdampak pada kewenangan menteri dan pemerintah daerah yang selanjutnya menyerahkan semua kewenangan langsung kepada Presiden. Dengan demikian, Omnibus Law ini akan berdampak besar terhadap UU Pemda. Salah satu aspek yang disinggung dalam hal penataan kewenangan pemerintahan adalah mengenai pemberian izin oleh Pemerintah Daerah. Kewenangan besar Presiden adalah mampu membatalkan perda yang bertentangan dengan undang-undang. Dalam mencegah inkonsistensi antara peraturan daerah dan undang-undang adalah dengan memberikan kewenangan langsung kepada Presiden untuk menetapkan NSPK (norma, standar, prosedur, dan kriteria) urusan pemerintahan dan harus dipatuhi oleh Menteri dan pemerintah daerah. Penetapan NSPK oleh Presiden nantinya akan menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam membuat peraturan daerah.

Sesuai dengan video yang diunggah oleh Bintang emon terkait dengan semboyan Puan Maharani yaitu mengepakkan sayap Bhineka. Berdasarkan maksud dan arti dari semboyan tersebut diartikan bahwa sayap garuda Indonesia ini saling bekerjasama dan saling menopang. Sayap pada burung garuda ini harus di kepakkan dua duanya jika hanya dikepakkan salah satu maka tidak akan bisa terbang dengan sempurna. Hal ini diartikan bahwa masyarakat di Indonesia ini harus saling bekerjasama untuk mencapai tujuan dan keberhasilan. Inilah semboyan Puan Maharani dalam aksi politiknya.Sindiran yang dilakukan oleh Bintang Emon ini dikarenakan Puan Maharani yang memiliki semboyan tersebut namun tidak mendukung adanya sikap demokrasi dan kerjasama dalam lingkup pemerintahan. Puan Maharani cenderung mementingkan kepentingan pribadinya. Selain itu Bintang emon juga menyatakan melalui gaya bahasa dan bicaranya bahws Indoensia ini masih kurang sikap kerja sama, saling menghormati juga masih kurang. Banyak masyarakat Indonesia yang tidak menghargai suku, ras dan agaman sehungga memicu pertikaian, pembunuhan dan tidak adanya kerjasama diantara satu dengan lainnya. Hal ini merupakan urgensi kondisi di Indonesia sehungga sindiran dilontarkan oleh Bintang emon sebagai kritikan terhadap semboyan Puan Maharani yang tidak sesuai dengan kehidupan di Indonesia.

Saat ini studi tentang konflik di Indonesia telah mencapai tahap yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal menjamurnya publikasi, baik di media cetak maupun online. Ada dua alasan yang saling terkait untuk perkembangan baru dan signifikan ini. Pertama, meningkatnya jumlah insiden konflik kekerasan yang terjadi terutama dari tahun 1996 hingga 2019 disertai dengan peningkatan yang mencolok dalam konflik antar dan intra-agama selama beberapa tahun terakhir. Maraknya bentrokan komunal yang disertai kekerasan pada gilirannya menyebabkan semakin banyaknya penelitian tentang konflik-konflik tersebut.

Kedua, demokratisasi di Indonesia telah menandai era baru penerbitan topik-topik yang sebelumnya dibatasi atau dilarang. Orde Baru tidak mengizinkan publikasi dan diskusi publik konflik suku (Suku), agama (Agama), ras (Ras), dan antargolongan (Antargolongan). Ini dikenal sebagai kebijakan SARA. Reformasi dan runtuhnya Orde Baru mengantarkan kebebasan baru yang memungkinkan penerbitan buku dan artikel tentang konflik sosial.

Terdapat analisa dataset konflik agama di Indonesia berdasarkan laporan dari surat kabar Kompas dan kantor berita pemerintah, Antara. Analisis mereka menunjukkan bahwa sebagian besar insiden konflik agama di Indonesia berbentuk protes damai (enam puluh enam persen insiden). Ini sebagian besar terjadi selama masa transisi dari Orde Baru ke reformasi, dan sebagian besar terkait dengan komunal dibandingkan dengan masalah sektarian atau moral. Kelompok komunal bukan kelompok agama mendominasi tindakan kekerasan yang dilakukan selama konflik agama. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa informasi tentang peran polisi dan aparat keamanan saat konflik agama masih kurang. Baik Kompas maupun Antara hanya melaporkan seperempat dari total 718 insiden konflik yang diduga melibatkan aparat keamanan.Hal ini menunjukkan bahwa di negara Indonesia sendiri masih banyak kekerasan dan tidak adanya sikap saling kerja sama. Bintang emon tentu melakukan sindiran terhadap semboyan Puan Maharani tersebut karena tidak berusaha memperbaiki kondisi Indonesia tetapi seolah-olah diberikan semboyan dimana semboyan tersebut mendukung kondisi Indonesia saat ini yang dianggap telah saling bekerjasama dan saling menghargai. Riset dan pengamatan Puan Maharani ini dianggap salah besar karena sesungguhnya kondisi di Indonesia saat ini masih belum dalam keadaan yang aman.

Berdasarkan video yang telah diunggah oleh Bintang Emon menunjukkan sindirannya terhadap DPRD yang merencanakan kemudian telah menggunakan baju dinas tapi bermerek Louis Vuitton disingkat sebagai LV. Baju merk ini merupakan baju yang sangat mahal karena harga baju tersebut ternilai jutaan. Hal ini tentunya mengundang Bintang emon melakukan unggahan video yang berisi konten sindiran terhadap DPRD. Bintang emon sangat menyayangkan tindakan yang telah dilakukan oleh DPRD ini. DPRD yang seharusnya bisa membantu rakyat namun sebaliknya mementingkan kesenangannya sendiri.Di masa pandemi seperti ini masyarakat sangat membutuhkan bantuan dikarenakan banyak perusahaan yang juga jatuh dan melakukan seleksi terhadap karyawan. Banyak karyawan yang di PHK sehingga menyebabkan maasyarakat kehilangan pekerjaannya. Masyarakat yang sangat kesulitan dalam ekonominya ini membutuhkan peran wakil rakyat yaitu DPRD untuk membantu perekonomiannya namun uang yang seharusnya bisa digunakan untuk membantu masyarakat ini malah dijadikan sebagai baju dinas dengan harga yang mahal. Baju dinas bagi DPRD seharusnya cukup sederhana saja sesuai dengan pada awal pemilihan dimana calon DPRD tersebut membagi bagikan baju pemilu.

Hal ini yang menjadikan Bintang Emon geram terhadap tindakan yang dilakukan DPRD karena di masa pandemi seperti ini kondisi ekonomi menurun sebaiknya uang baju dinas tersebut bisa digunakan untuk membiayai masyarakat dan membantu masyarakat yang kesulitan. Gaya sindiran yang ditunjukkan oleh Bintang emon secara langsung melalu gaya berbicara dan gaya bahasa tubuhnya melalui video tersebut sehingga unggahan video tersebut ditujukan kepada DPRD yang hanya mementingkan dirinya sendiri bukan mementingkan kehidupan masyarakat.Kegiatan yang dilakukan Bintang emon dengan melakukan sindiran ini dikarenakan turut prihatin terhadap kondisi wakil rakyat ini dimana tidak sesuai dengan semboyan pada awal pemilu yang berusaha mementingkan kebutuhan masyarakat dan membantu masyarakat supaya lebih sejahtera. Hal ini berbanding terbalk dengan apa yang diucapkannya dan yang dijanjikannya oleh DPRD tersebut. Krisis moral DPRD di Indonesia ini perlu diperbaiki dengan berbagai macam kritikan dan sindiran salah satunya melalui unggahan video di media sosial.

  1. Video Sindiran Hukuman Tumpul Ke Atas dan Tajam Ke Bawah
  2. Video Sindiran Terhadap Peraturan Omnibus LAW
  3. Video Sindiran Terkait Kepak Sayap Bhineka Namun Banyak Kejahatan
  4. Video Sindiran Baju Dinas DPRD Merk Louis Vuitton
  5. Video Sindiran Tentang PPKM, Vaksin dan Kebocoran Data

Berdasarkan unggahan video yang dilakukan Bintang emon terkait dengan sindirannya pada PPKM. Sindiran serta kritik yang pertama kali di bahas pada video ini adalah terkait dengan PPKM. Pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah dinggap tidak efektif dikarenakan walaupun tujuannya adalah baik untuk mencegah penyebaran virus namun tetap memiliki tujuan tertentu dan dengan pembatasan tersebut semakin memberikan kesulitan terhadap masyarakat karena pembatasan tersebut menghambat kerja masyarakat terutama bagi masyarakat yang kecil ekonimya. Covid-19 menghancurkan sendi-sendi perekonomian dunia pada 2020, dan tampaknya masih akan tinggi pada 2021. Worldometer, per 22 April 2021 merilis data kasus harian positif Covid-19 mencapai lebih dari 892 ribu orang. Jumlah kumulatif tidak kurang dari 145 juta orang di seluruh dunia terinfeksi, dan lebih dari 3 juta di antaranya meninggal.

Pandemi ini telah menjadi ancaman signifikan bagi kesehatan fisik dan mental manusia dan secara dramatis mempengaruhi kehidupan sehari-hari dengan implikasi psikososial dalam skala global. Dampak pandemi SARS-CoV-2 pada kesehatan masyarakat benar-benar di luar imajinasi semua orang. Pandemi telah melanda lebih dari 210 negara, dan sebagian besar negara ini masih berada di bawah berbagai tindakan pengendalian infeksi, termasuk penguncian, karantina, penggunaan masker wajib, dan jarak publik.Pandemi Covid-19 telah membawa dunia ke jurang resesi ekonomi terburuk dalam 50 tahun terakhir sejarah ekonomi dunia. Pada 2020 ekonomi dunia akan tumbuh minus 3,5 persen, seperti dikutip Dana Moneter Internasional (IMF) melalui publikasinya “The World Economic Outlook” (2021), dimana angka ini lebih buruk dari krisis keuangan global 2009 dan Asia. krisis moneter tahun 1998. Sementara itu, Indonesia merupakan salah satu negara yang terus berjuang melawan Covid-19 dengan berbagai kebijakan yang memadukan penanggulangan tanpa mengorbankan perekonomian. Sebagaimana data Pemerintah Indonesia melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), per 22 April 2021, jumlah kasus harian bertambah menjadi 6.243 orang, secara kumulatif jumlah kasus positif mencapai lebih. dari 1,6 juta, dan lebih dari 44 ribu di antaranya meninggal.

Perekonomian Indonesia sendiri pada tahun 2020 tidak kalah suramnya dengan apa yang terjadi di dunia. Setelah ekonomi tumbuh positif pada triwulan I 2020 sebesar 3 persen, pertumbuhan ekonomi turun terjun bebas dalam 3 triwulan berikutnya berturut-turut minus 5,3 persen, minus 3,5 persen, dan minus 2,2 persen. Secara kumulatif pada 2020, Indonesia akan tumbuh minus 2,1 persen (BPS, 2021). Sesuatu yang sangat baik karena pada tahun 1998 ekonomi Indonesia turun minus 13,3 persen. Dari sisi keuangan negara, kondisi ini juga membuat peta APBN berubah total. Pada Juni 2020, melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani, pemerintah memotong anggaran Kementerian dan Lembaga kemudian melakukan realokasi sekitar Rp695,2 triliun untuk penanganan Covid-193. Kemudian, audit BPK pada akhir tahun 2020 merilis angka bahwa pemerintah telah mengalokasikan Rp 1,035 triliun untuk Covid-19. Dana tersebut berasal dari APBN sebesar Rp937,42 triliun, dan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp86,36 triliun.Kemudian dari sektor moneter RpRp. 6,50 triliun. Menurut rilis Kementerian Keuangan, realisasi pembiayaan utang mencapai Rp1.226,8 triliun sepanjang 2020. Utang baru tersebut meningkat lebih dari tiga kali lipat atau tumbuh 180,4 persen dari realisasi pembiayaan utang pada 2019 yang hanya mencapai Rp437,5 triliun. Penarikan utang baru tersebut juga jauh lebih tinggi dari target APBN 2020 sebesar Rp351,9 triliun. Namun, masih dalam kisaran yang diproyeksikan dalam Perpres 72/2020, yaitu Rp1.220,5 triliun. Konsekuensi dari situasi ini memaksa pemerintah untuk merevisi semua target pembangunan pada 2020 dan memangkas APBN 2020 secara besar-besaran untuk direlokasi ke Covid-19 penanggulangan pandemi.

Dalam hermeneutika, keberhasilan pemahaman seperti itu tidak diukur dengan norma dan metode yang khas dari ilmu-ilmu alam modern dan ilmu-ilmu sosial kuantitatif, seperti apakah pemahaman kita berasal dari eksperimen yang berulang, atau oleh norma-norma yang khas dari banyak filsafat modern, seperti apakah pemahaman kita pemahaman memiliki landasan epistemik yang tak terbantahkan. Sekarang, hermeneutika menggambarkan keberhasilan pemahaman dalam sejumlah tata krama. Bagaimanapun juga keberhasilan pemahaman dijelaskan. Sesuai dengan video-video yang diungkapkan oleh Bintang Emon merupakan Tindakan sindiran yang di interpretasikan berbeda tiap orang. Makna dan Gerakan yang ditunjukkan dalam menyampaikan video dapat diketahui melalui teori hermeutika ini. Teori ini juga menyatakan bahwa Tindakan seseorang melalui video tersebut berusaha memberikan pemahaman tentang maksudnya yaitu keinginan untuk merubah tatanan pemerintahan menjadi lebih baik

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa isi konten kritik pemerintahan yang dilakukan oleh Bintang Emon yaitu mulai dari kritikan terhadap sistem hukum di Indonesia yang tumpul ke atas dan tajam ke bawah sehingga masyarakat dengan ekonomi dibawah akan mendapatkan hukuman yang kejam dibandingkan Tindakan korupsi yang dilakukan oleh masyarakat kelas atas. Selanjutnya, isi konten kritikan Bintang Emon mencakup pengesahan Omnibus Law yang tentunya juga merugikan masyarakat ekonomi bawah. Kemudian, isi kritik selanjutnya terkait semboyan Puan Maharani yang menganggap Indonesia memiliki Kerjasama yang baik namun senyatanya kondisi Indonesia masih banyak terjadi konflik. Isi konten kritik selanjutnya adalah baju dinas DPRD yang digunakan menggunakan brand yang mahal tentunya sangat tidak berguna terutama dimasa pandemic ini biaya baju dinas tersebut bisa digunakan membantu kebutuhan ekonomi masyarakat. Isi konten selanjutnya terkait kritik PPKM, vaksin dan kebocoran data.

UCAPAN TERIMAKASIH

  1. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, berkenan meluangkan waktunya dalam membimbing penulis dalam menyusun penelitian ini.
  2. Keluarga besar baik orang tua atas pengorbanan, nasihat, doa serta dukungan baik secara moral maupun materil yang telah diberikan kepada penulis.
  3. Kepada teman-teman dan sahabat saya yang sudah mendukung, menyemangati saya hingga pengerajan skripsi yang berlangsung dapat terselesaikan.

References

  1. Fajriani, Nurul. 2016. Pengaruh Sense Of Humor Terhadap Komunikasi Interpersonal Pada Anggota Komunitas Stand Up Comedy Indonesia Regional Makassar. Skripsi. Universitas Negeri Makassar.
  2. Putra, I. S. 2015. Hubungan antara Sense of Humor dengan Shyness pada Mahasiswa Tahun Pertama di Universitas Negeri Makassar. Skripsi. (Tidak Diterbitkan). Universitas Negeri Makassar, Makassar
  3. Lestari, S. Suci, et.al. 2019. Analisis Isi Pesan Komika Stand Up Comedy Di Kompas TV. Jurnal Communiverse (CMV) Vol 4 No 2
  4. Rahmawati, Siska. 2018. Institutional Repositories & Scientific Journals. Fenomena Pengguna Aplikasi TikTok di Kalangan Mahasiswa Universitas Pasundan Bandung.
  5. Ferdiansyah M.A., Norhabiba F., Rusmana D.S. 2020. Analisis Resepsi Satire Pada Konten Atta Halilintar Dalam Video Majelis Lucu Indonesia Segmen Debat Kusir. Skripsi. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
  6. Sambadha W. 2017. Analisis Isi Konten Youtube Band Endak Soekamit Dalam Bauran Komunikasi Pemasaran. Skripsi. Universitas Brawijaya
  7. Hemas Praschua Pane. 2019. Humor Dalam Dakwah (Analisis Isi Video Komedi Pada Akun @Nunuzoo). Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
  8. Zafer K. Alkis. 2016. Publication Trends in Social Media: A Content Analysis. International Journal of Social Media. Vo. 3, No. 1.
  9. Rizky amalia Yanuartha. 2020. “analisis wacana akun Facebook Humor Politik Terkait Pilkada Jakarta tahun 2017”. Skripsi. Universitas Diponegoro
  10. Kriyantono, Rachmat. 2015. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Kurniawan, L. A. 2016. Dampak media sosial di usia dewasa. Buletin KPIN. Vol. 1, No.3.