Abstract

The purpose of this study was to describe and analyze the Effectiveness of the Family Hope Program in Banjarbendo Village, Sidoarjo District, Sidoarjo Regency.  The research method used is descriptive research with a qualitative approach. The data collection techniques used are interviews, observation and documentation with one key informant including the PKH supervisor in Banjarbendo Village and informants including the Head of the Welfare Section, Head of the Family Hope Program Division, Sidoarjo Social Service, recipient participants  PKH benefits.  The data analysis technique in this research is data collection.  data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of the study can be seen that in the that in achieving goals, it has been able to achieve its goals especially in the education and health sectors, and the impact it has has a positive impact on PKH beneficiary families.

Pendahuluan

Kemiskinan merupakan ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, seperti kebutuhan untuk makan, tempat tinggal ataupun pakaian yang dibutuhkannya [1]. Masalah Kemiskinan merupakan permasalahan yang mendasar yang terjadi di negara ini, dan menjadi salah satu masalah yang sulit untuk diatasi di Indonesia. Tidak hanya di Indonesia tetapi masalah kemiskinan juga dihadapi oleh seluruh negara di dunia, kemiskinan menjadi perhatian bagi seluruh pemerintah di Dunia.

Kemiskinan di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya : pertama, kualitas pendidikan yang rendah, tanpa pendidikan yang cukup atau berkualitas maka akan mempengaruhi wawasan dan kemampuan yang dimiliki setiap orang yang mengakibatkan seseorang tidak dapat bersaing di dunia kerja. Kedua, kurang tersedianya lapangan pekerjaan, tanpa pekerjaan masyarakat akan kesulitan untuk mendapatkan penghasilan dan memenuhi kebutuhannya sendiri. Ketiga, jumlah penduduk yang terus menerus berkembang, menyebabkan banyak permasalahan seperti semakin tingginya angka pengangguran, tingkat kriminalitas yang tinggi serta memburuknya kondisi sosial [2].

Dampak kemiskinan membuat seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti kebutuhan akan makanan, kebutuhan pakaian, serta kebutuhan tempat tinggalnya, ketidakmampuan seseorang untuk mendapatkan pendidikan yang layak, kesulitan mengakses kesehatan, kesulitan mendapatkan pekerjaan yang layak, tidak mendapatkan perlindungan hukum, kehilangan hak partisipasi pemerintahan, serta kehilangan hak akan rasa aman [3].

Supplementary Files

Gambar 1. Persentase penduduk miskin Maret 2010-Maret 2021

Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) diatas, jumlah penduduk miskin di Indonesia dari Maret 2010-Maret 2021 mengalami penurunan, kecuali pada September 2013, Maret 2015, Maret 2020 dan September 2020. Kenaikan yang terjadi tersebut dipicu oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak [4].

Untuk mengatasi kemiskinan yang ada di Indonesia, pemerintah telah banyak membuat kebijakan, salah satu kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah Indonesia dalam mengatasi kemiskinan melalui kementrian sosial adalah Progam Keluarga Harapan (PKH), Progam Keluarga Harapan dilaksanakan oleh Dinas Sosial yang merupakan instansi pemerintahan yang bertugas di bidang sosial, progam ini berupaya untuk mengatasi permasalahan kemiskinan yang ada di Indonesia. Progam Keluarga Harapan diatur dalam PERMENSOS No 1 Tahun 2018 [5].

PKH merupakan progam perlindungan sosial yang diberikan kepada keluarga miskin yang telah ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH, bantuan yang diberikan dalam Progam Keluarga Harapan berupa uang tunai yang dapat digunakan dalam bidang pendidikan dan kesehatan, PKH dapat disebut juga dengan progam bantuan tunai bersyarat. Progam Keluarga Harapan (PKH) sudah dilaksanakan sejak tahun 2007, PKH dilaksanakan berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat selaku ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan, No. 31/KEP/MENKO/-KESRA/IX/2007 tentang “Tim Pengendali Program Keluarga Harapan” pada tanggal 21 September 2007.

Tujuan utama dari Progam Keluarga harapan adalah untuk dapat meningkatkan taraf hidup keluarga penerima manfaat PKH melalui bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial, tujuan ini merupakan tujuan jangka panjang, sedangkan untuk jangkah pendek PKH bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran serta dapat meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan rentan, menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian Keluarga Penerima Manfaat dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan serta kesejahteraan sosial, menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian keluarga penerima manfaat dalam mengakses layanan kesehatan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial, mengurangi kemiskinan dan kesejangan, serta mengenalkan manfaat produk dan jasa keuangan formal kepada keluarga penerima manfaat [6]

Sasaran Progam Keluarga Harapan terdiri dari Bidang pendidikan untuk anak usia sekolah (SD, SMP, SMA), bidang kesehatan untuk anakusia 0-6 tahun, ibu hamil dan menyusui, bidang kesejahteraan sosial untuk orang tua lanjut usia yang berusia 70 tahun keatas, dan para penyandang disabilitas [7].

No Komponen bantuan Indeks bantuan(Rp)
Bantuan Tetap
1. PKH Reguler Rp 550.000,-
2. PKH Akses Rp 1.000.000,-
Bantuan Komponen
3. Bantuan ibu hamil/menyusui Rp 2.400.000,-
4. Bantuan anak usia 0-6 tahun Rp 2.400.000,-
5. Bantuan anak SD/sederajat Rp 900.000,-
6. Bantuan anak SMP/sederajat Rp 1.500.000,-
7. Bantuan anak SMA/sederajat Rp 2.000.000,-
8. Bantuan penyandang disabilitas berat Rp 2.400.000,-
Table 1.Indeks Bantuan PKH

Semua daerah di Indonesia telah melaksanakan PKH, salah satunya adalah Kabupaten Sidoarjo. Di Kabupaten Sidoarjo sendiri kemiskinan masih menjadi salah satu fokus utama bagi pemerintah, penyebab kemiskinan di di Kabupaten Sidoarjo yakni kepadatan penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya sehingga mengakibatkan berbagai permasalahan di masyarakat [8], Kabupaten Sidoarjo terbagi ke dalam 18 Kecamatan, Kecamatan Sidoarjo terbagi ke dalam 24 Desa, salah satu Desa yang menyelenggarakan Program Keluarga Harapan yakni Desa Banjarbendo. Desa Banjarbendo sudah melaksanakan Program Keluarga Harapan sejak tahun 2012, Program Kaluarga Harapan sangat membantu kehidupan masyarakat miskin Desa Banjarbendo Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo. Pada tahun 2022 Data Keluarga Penerima Manfaat PKH telah mencapai 111 KPM dengan pembagian kelompok berdasarakan Dusun Desa Banjarbendo Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo sebagai berikut:

No Nama Kelompok Anggota kelompok
1. Kelompok 1 Dusun Dukuh 30
2. Kelompok 2 Dusun Banjarbendo 11
3. Kelompok 3 Dusun Banjarpoh 70
Jumlah 111
Table 2.Indeks Bantuan PKH

Di Desa Banjarbendo Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo mengalami permasalahan dalam keterlambatan proses pencairan dana PKH, sebagaimana diatur dalam permensos no 1 tahun 2018, dimana dalam proses penyaluran dana PKH dilaksanakan secara bertahap selama satu tahun, proses pencairan dana dilakukan dalam 4 tahap dalam jangkah waktu 3 bulan sekali yakni pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober, akan tetapi penulis mendapatkan fakta dilapangan bahwa di dalam proses pencairan dana di Desa Banjarbendo Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo belum sepenuhnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan pemerintah, yakni dana bantuan PKH mengalami kemunduran pada pencairan bulan Oktober baru cair pada bulan Desember hal ini mengakibatkan beberapa keluarga penerima manfaat PKH mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan di bidang kesehatan dan juga di dalam bidang pendidikan. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Progam Keluarga Harapan di Desa Banjarbendo Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo.

Metode

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang mempergunakan pendekatan kualitatif sebagai suatu cara yang dilakukan untuk mencari fakta yang ada di lapangan, dimana penulis sebagai kunci yang harus mencari atau mengumpulkan data yang ada di lapangan yang bersifat induktif. Penelitian ini berlokasi di Desa Banjarbendo Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling yakni sebuah teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan menentukan sumber yang dianggap paling tau atau paling mengerti mengenai permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti, dengan penentuan ini maka akan mempermudah peneliti dalam menjelajahi obyek atau mencari data yang sedang diteliti [9]. Dengan perolehan 6 orang informan diantaranya adalah Pembina PKH Desa Banjarbendo, Kasih Kesejahteraan Desa Banjarbendo, Ketua Bidang Program Keluarga Harapan Dinas Sosial serta 3 orang keluarga penerima manfaat PKH. Sedangkan sebagai key informan adalah Pembina PKH Desa Banjarbendo. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder serta teknik pengumpulan data diantaranya wawancara, observasi dan dokumentasi, peneliti juga menggunakan teknik analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil dan Pembahasan

Efektivitas merupakan salah satu indikator evaluasi yang digunakan untuk mengukur produktivitas. . Efektivitas, dapat diartikan sebagai perbandingan terbaik antara hasil dengan tujuan. Semakin besar konstribusi outcom (hasil) terhadap pencapaian tujuan, maka akan semakin besar pula efektifitasnya. Efektifitas berfokus pada outcome (hasil), program, atau kegiatan yang dinilai efektif apabila output yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan yang diharapkan [10]. Penilaian efektivitas berkaitan dengan masalah, sasaran, maupun tujuan. Efektivitas dapat menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran berarti makin tinggi efektivitasnya.

Efektifitas program keluarga harapan adalah sebagai ukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya untuk melihat berhasil tidaknya program keluarga harapan yang dilakukan di lokasi, dengan kata lain efektifitas program keluarga harapan dapat dilihat melalui kesesuaian antara fakta yang ada di lapangan dan konsep kebijakan yang telah dibuat, dengan hal ini maka apa yang menjadi tujuan dari program keluarga harapan dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan sebelumnya. Efektivitas memiliki 2 indikator, diantaranya : pertama pencapaian tujuan, dan yang kedua dampak yang ditimbulkan.

Pencapaian tujuan program keluarga harapan adalah keseluruhan upaya, pencapaian tujuan harus dipandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu agar pencapaian tujuan akhir program keluarga harapan semakin terjamin, diperlukan pertahapan, baik dalam arti pertahapan pencapaian bagian-bagaiannya maupun pertahapan dalam arti periodisasinya [11]. Adapun yang menjadi tujuan program keluarga harapan sebagaimana yang telah diatur di dalam Permensos No. 1 Tahun 2018 adalah sebagai berikut: (a). Untuk meningkatkan taraf hidup keluarga penerima manfaat PKH melalui akses layanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial, (b). Untuk mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan rentan, (c). Menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian keluarga penerima manfaat dalam mengakses layanan kesehatan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial, (d.) Mengurangi kemiskinan dan kesejangan, serta (e.) Mengenalkan manfaat produk dan jasa keuangan formal kepada keluarga penerima manfaat.

Untuk mengetahui lebih jelas terkait pencapaian tujuan program keluarga harapan di Desa Banjarbendo berikut pernyataan wawancara dengan salah satu informan Ibu Nurdaliana selaku pendamping di Desa Banjarbendo sebagai berikut:

“Program keluarga Harapan jika dikatakan mengatasi kemiskinan belum kearah sana, lebih ke arah membantu kehidupan keluarga penerima manfaat PKH, tidak hanya diberi bantuan berupa uang tunai, tapi juga dibant untuk mengubah pola pikir, dengan dilakukannya pertemuan bulanan tujuannya apa agar keluarga penerima manfaat PKH dapat mengubah pola pikirnya, yang dulunya berfikir cukup SMP saja langsung mencari kerja atau cuma lulusan SD atau SMA sekarang menjadi meneruskan pendidikannya, jadi masyarakat juga diubah cara berfikirnya, program keluarga harapan dapat membantu masyarakat untuk terus melanjutkan pendidikannya dengan tujuan kedepannya kehidupannya akan lebih baik lagi”. (Wawancara 07 Maret 2022 pukul 10.30 WIB).

Untuk mendukung pernyataan diatas, maka berikut merupakan dokumentasi pendukung adanya kegiatan pertemuan bulanan yang dilakukan di Balai Desa Banjarbendo Sidoarjo untuk mencapai tujuan Program Keluarga Harapan

Supplementary Files

Gambar 2. Pertemuan bulanan Desa Banjarbendo Sidoarjo

Program Keluarga Harapan sudah dapat mencapai tujuan yang ditetapkan terutama di dalam bidang pendidikan, walaupun masih belum dapat mengatasi kemiskinan, hal ini dikarenakan keluarga penerima manfaat PKH telah dapat untuk mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin rentan, tidak hanya tidak hanya diberi bantuan berupa uang tunai, tapi juga dibantu untuk mengubah pola pikir, dengan dilakukannya pertemuan bulanan tujuannya agar keluarga penerima manfaat PKH dapat mengubah pola pikirnya, yang dulunya menganggap pendidikan tidaklah penting menjadi penting sehingga PKH sudah dapat menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian keluarga penerima manfaat dalam mengakses layanan kesehatan, dan juga pendidikan.

  1. Pencapaian Tujuan
  2. Dampak yang Ditimbulkan

Dampak yang ditimbulkan adalah pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif, pengaruh adanya daya yang ada dan timbul dari suatu kebijakan program keluarga harapan. Pengaruh adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi [12]. Untuk mengetahui lebih jelas terkait dampak yang ditimbulkan program keluarga harapan di Desa Banjarbendo berikut pernyataan wawancara dengan salah satu informan Ibu Nurdaliana selaku pendamping di Desa Banjarbendo sebagai berikut:

“Kondisi sebelum dan sesudah ya kalau dulu peserta PKH kesulitan bayar sekolah, akhirnya ada yang enggak lanjut sekolah, ada yang buat makan aja hidupnya sudah pas-pasan mbak, ya dengan adanya bantuan PKH ya bisa membantu untuk biaya sekolah, anak-anak bisa terus sekolah, bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya sehingga kualitas kesehatan mereka meningkat dan pendidikan juga meningkat dengan adanya bantuan PKH ini” (Wawancara 27 Febuari 2022 pukul 11.30 WIB).

Untuk mendukung pernyataan diatas, maka berikut merupakan dokumen pendukung adanya peningkatan di dalam bidang pendidikan dan juga di dalam bidang kesehatan.

No Jenis Pendidikan 2019 2020 2021
1. SD 2.514 orang 2.583 orang 2.628 orang
2. SLTP 1.269 orang 1.317 orang 1.374 orang
3. SLTA 873 orang 927 orang 964 orang
Table 3.Peningkatan taraf pendidikan Desa Banjarbendo Sidoarjo

Dapat dilihat mengenai peningkatan taraf pendidikan di Desa Banjarbendo Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo, dimana setiap tahunnya mengalami peningkatan, dengan demikian dalam ketepatan program keluarga harapan sudah dapat meningkatkan di dalam bidang pendidikan, sedangkan untuk peningkatan taraf kesehatan dapat dilihat pada meningkatnya berat badan balita.

Supplementary Files

Gambar 3. Laporan hasil penimbangan balita 2022

Program Keluarga Harapan di Desa Banjarbendo Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo dapat dikatakan bahwa program keluarga harapan memberikan dampak positif bagi keluarga penerima manfaat PKH yaitu dengan meningkatnya taraf pendidikan dan meningkatnya kualitas kesehatan keluarga penerima manfaat PKH Desa Banjarbendo Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo, hal ini dikarenakan dengan adanya bantuan program keluarga harapan dapat membantu biaya sekolah masyarakat miskin penerima manfaat PKH sehingga masyarakat miskin yang kesulitan membayar sekolah terbantu dengan adanya bantuan ini dan terus melanjutkan pendidikan bagi para keluarga penerima manfaat PKH, serta bantuan ini juga dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari sehingga kualitas kesehatan mereka dapat meningkat.

Kesimpulan

Efektifitas PKH di Desa Banjarbendo Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo yang diukur melalui 2 indikator, diantaranya : pertama pencapaian tujuan, dan yang kedua dampak yang ditimbulkan. Dimana dalam pencapaian tujuan Program Keluarga Harapan PKH di Desa Banjarbendo Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo dapat dikatakan sudah bisa mencapai tujuannya, hal ini dikarenakan keluarga penerima manfaat PKH telah dapat untuk mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin rentan, tidak hanya tidak hanya diberi bantuan berupa uang tunai, tapi juga dibantu untuk mengubah pola pikir, dengan dilakukannya pertemuan bulanan tujuannya agar keluarga penerima manfaat PKH dapat mengubah pola pikirnya, yang dulunya menganggap pendidikan tidaklah penting menjadi penting sehingga PKH sudah dapat menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian keluarga penerima manfaat dalam mengakses layanan kesehatan, dan juga pendidikan.

Adapun dampak yang ditimbulkan dari Program Keluarga Harapan di Desa Banjarbendo Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo dapat dikatakan bahwa program keluarga harapan memberikan dampak positif bagi keluarga penerima manfaat PKH yaitu dengan meningkatnya taraf pendidikan dan meningkatnya kualitas kesehatan keluarga penerima manfaat PKH Desa Banjarbendo Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo, hal ini dikarenakan dengan adanya bantuan program keluarga harapan dapat membantu biaya sekolah masyarakat miskin penerima manfaat PKH sehingga masyarakat miskin yang kesulitan membayar sekolah terbantu dengan adanya bantuan ini dan terus melanjutkan pendidikan bagi para keluarga penerima manfaat PKH, serta bantuan ini juga dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari sehingga kualitas kesehatan mereka dapat meningkat.

References

  1. Maipita, I. (2013). Memahami dan Mengukur Kemiskinan. Yogyakarta: Absolute Media.
  2. Hariyanto. (2021, September 16). Penyebab Kemiskinan di Indonesia dan Negara Berkembang. Retrieved from Ekonomi:https://ajaib.co.id/penyebabkemiskinan-di-indonesia dannegaraberkembang/#:~:text=Salah%20satu%20penyebab%20kemiskinan%20di,s ebagian%20masyarakat%20dengan%20ekonomi%20berkecukupan
  3. Ahmad. (2021, September 16). Faktor Penyebab Kemiskinan dan Dampaknya. Retrieved from Gramedia.com: https://www.gramedia.com/literasi/penyebab-kemiskinan/
  4. Profil Kemiskinan di Indonesia. 2021. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
  5. Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia No 1 Tahun 2018 Tentang Program Keluarga Harapan.
  6. Pedoman Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun 2021 - 2024
  7. Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai Program Keluarga Harapan Tahun 2019-
  8. Prayoga, M. (2021).Faktor Kemiskinan di Kabupaten Sidoarjo. Jambura Economic Education Journal, 135-143.
  9. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.
  10. Dunn, W. N. (1999). Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
  11. Siagian, S. P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Binapura Aksara.
  12. Setyawardani, D. (2020). Dampak Bantuan PKH Terhadap Masyarakat Miskin di Kelurahan Bumi Nyiur Kecamatan Wanea Kota Manado. Ejournal unsrat, 1-14.