Abstract
The purpose of this study was to describe and analyze the Socialization of the Hellowork Program at the Pasuruan Regency Manpower Service. The research method used is descriptive qualitative. Data collection techniques through interviews, observation, and documentation with selected informants using purposive sampling technique. The results of the study on the Socialization of the Hellowork Program at the Manpower Office of Pasuruan Regency showed that the socialization of the program carried out by the Pasuruan Regency Manpower Office was good because it was carried out in various ways, but it was felt that it was not effective because there were still many Pasuruan residents who did not know about Hellowork. Since the Covid-19 pandemic, socialization has rarely been carried out because the budget has been refocused on Covid-19 aid funds.
Pendahuluan
Permasalahan yang masih menjadi perhatian utama pada negara berkembang seperti Indonesia saat ini adalah masalah ketenagakerjaan dan pengangguran. Kedua permasalahan tersebut merupakan masalah yang saling berpadu satu sama lain yang nantinya dapat menimbulkan dualisme permasalahan yang saling bertentangan antara satu dengan yang lainnya. Dualisme yang dimaksud dapat terjadi apabila pemerintah tidak mampu untuk memanfaatkan atau meminimalisir dampak yang dihasilkan dari kedua permasalahan tersebut dengan baik. Namun, apabila pemerintah mampu memanfaatkan besarnya tenaga kerja di Indonesia maka tidak akan terjadi permasalahan dualism bahkan bisa memberikan dampak positif bagi percepatan pembangunan. Pengangguran adalah kondisi dimana angkatan kerja yang ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum bisa mendapatkannya [1].
Indonesia mengadaptasi Pemerintahan Elektronik atau Electronic Government.Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28F tentang tujuan dibentuknya E-Government. E-Government merupakan suatu mekanisme antara pemerintah dengan masyarakat dan golongan lainnya yang berkepentingan dengan mengikutsertakan penggunaan teknologi informasi dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas pelayanan [2].
Pelayanan publik adalah pelayanan yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai bentuk memnuhi kebutuhan masyarakat dan sebagai upaya melaksanakan peraturan [3]. Kabupaten Pasuruan mendirikan sistem pelayanan publik bidang ketenagakerjaan yang disebut Hellowork. Menjadi salah satu terobosan yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan untuk melakukan sosialisasi antara perusahaan dan pencari kerja [4]. Tujuan dari Hellowork adalah membantu para pencari kerja agar menemukan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka dan pada akhirnya mampu membantu mengatasi angka pengangguran di Kabupaten Pasuruan. Tetapi pada kenyataannya pengakses sistem Hellowork mengalami penurunan. Berikut adalah tabel jumlah pengakses website Hellowork dari tahun 2016 sampai 2020:
No | Tahun | Jumlah Pengguna |
1 | 2016 | 6.732 |
2 | 2017 | 12.395 |
3 | 2018 | 13.564 |
4 | 2019 | 11.473 |
5 | 2020 | 4.233 |
Berdasarkan tabel 1 yang bersumber dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan pada tahun 2020, dijelaskan bahwa pengguna sistem Hellowork mengalami kenaikan pada tahun 2016, 3 tahun setelah sistem tersebut diluncurkan. Dengan angka tertinggi pada tahun 2018 sebesar 13.564 pengguna. Namun setelah itu terus mengalami penurunan hingga 4.233 pengguna pada tahun 2020. Menurut pihak Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan penurunan terjadi tepat saat kondisi pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Sehingga dana yang digunakan untuk melakukan kegiatan sosialisasi Hellowork tidak ada danharus dialihkan kepada dana bantuan Covid-19 yang melonjak tinggi di Indonesia. Tetapi, pada saat peneliti melakukan observasi dengan menemui masyarakat khususnya angkatan kerja, masih terdapat dari mereka yang mengaku tidak mengerti tentang keberadaan Helowork.
Meskipun sistem Hellowork telah dibentuk dari tahun 2014, namun dapat dilihat pada tabel 1, sistem tersebut selalu mengalami penurunan dalam penggunaannya, khususnya oleh masyarakat pencari kerja. Hal ini menandakan bahwa masih kurangnya sosisalisasi yang dilakukan oleh pihak Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan kepada masyarakat khususnya pencari kerja tentang adanya sistem berbasis online yang dapat mempermudah mereka dalam mencari pekerjaan yang sudah disediakan oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan. Peran sosialisasi yang diberikan penyelenggara kepada sasarn program sangatlah penting, apabila informasi-informasi yang diberikan oleh penyelenggara dapat diterima dengan baik oleh sasaran program, maka program dapat berjalan sesuai rencana [5].
Melalui observasi langsung di lapangan, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang sistem Hellowork, sehingga masyarakat calon pencari kerja harus rela datang jauh-jauh ke Kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan. Dapat diartikan bahwa masih rendahnya minat dan pemahaman masyarakat mengenai sistem berbentuk online ini menjadi salah satu permasalahan yang harus segera diatasi.
Dengan kondisi demikian maka perlu diteliti: “Sosialisasi ProgramHelloworkPadaDinas Tenaga KerjaKabupatenPasuruan”.
Metode
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melaui wawancara, observasi dan dokumentasi. Dengan menggunakan teknik purposive sampling dalam menentukan informan. Lokasi penelitian Kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan.. Fokus dalam penelitian ini adalah merujuk pada rumusan masalah yaitu Sosialisasi Program HelloworkPada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan. Key informan dalam pada penelitian ini adalah Kepala Seksi Penempatan dan Bursa Kerja karena data-data yang terkait dengan Sosialisasi Program HelloworkPada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan, diperoleh dari key informantersebut. Penelitian ini juga melibatkan beberapa informan yakni Pejabat Fungsional Pengantar Kerja Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan, serta masyarakat pengguna Hellowork. Teknik penganalisisan data menggunakan teknik menurut Miles dan Huberman yaitu Pengumpulan data, Reduksi data, Penyajian data dan Penarikan Kesimpulan.
Hasil dan Pembahasan
Sosialisasi adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan semua persyaratan lainnya yang diperlukan untuk dapat berpartisipasi dalam kehidupan [6]. Sosialisasi program merupakan suatu hal yang penting dalam menilai keefektivitasan suatu program. Hal tersebut dilakukan untuk melihat bagaimana kemampuan penyelenggara dalam menyampaikan program kepada calon pengguna atau sasaran program mengenai Hellowork, sehingga informasi dapat tersampaikan dengan baik. Penyebaran Informasi Pasar Kerja (IPK) wajib dilakukan melalui media online, papan pengumuman, media cetak, media elektronik, dan/ media lainnya [7].
Dalam melakukan sosisalisasi, pihak Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan sudah melakukan dengan berbagai macam cara, baik dengan cara mendatangi langsung perusahaan-perusahaan yang bisa menjangkau kurang lebih 15 perusahaan dalam kurun waktu satu bulan, selain itu pihak Dinas Tenaga Kerja juga membentuk forum FKBKK dan rutin memberikan penyuluhan kepada para anggota FKBKK setiap empat kali dalam satu tahun. Kemudian pihak Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan juga mensosialisasikan Hellowork dalam penyuluhan di acara “Kenduren Mas” yang diadakan oleh Pemkab Pasuruan.
Namun, kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh pihak Dinas Tenaga Kerja dinilai masih belum sepenuhnya efektif. Efektivitas bermakna tujuan yang telah diinginkan sebelumnya dapat tercapai atau dengan kata sasaran tercapai karena terdapat proses kegiatan [8]. Sementara masih adanya masyarakat Kabupaten Pasuruan yang belum mengetahui tentang adanya Helloworkdan banyak juga masyarakat yang belum paham untuk menggunakan / mengakses serta memaksimalkan sistem Hellowork pada website yang telah disediakan. Sehingga masih banyak masyarakat dari penjuru Kabupaten Pasuruan datang jauh-jauh ke kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan. Untuk saat ini, pelaksanaan sosialisasi seringkali tersendat karena anggaran yang direfokuskan untuk dana bantuan Covid-19. Sehingga sosialisasi yang dilakukan tidak se-intens seperti sebelum pandemi karena dana yang digunakan murni dari dana pihak Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan sendiri. Berikut adalah tabel tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Pasuruan tahun 2018-2020 :
Uraian | 2018 | 2019 | 2020 |
Angkatan Kerja (jiwa) | 864.530 | 862.085 | 868.795 |
Pengangguran (jiwa) | 52.820 | 46.653 | 54.181 |
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) | 6,11 | 5,42 | 6,24 |
Pada tabel 2 yang bersumber dari Badan Pusat Statistika (BPS) Kabupaten Pasuruan tahun 2020, dapat dilihat bahwa angka pengangguran di Kabupaten pada tahun 2019 sempat mengalami penurunan sebesar 5,42% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tetapi mengalami peningkatan sebesar 6,24% pada tahun 2020. Penyebab signifikan dari naik nya angka pengangguran yaitu karena pandemi [9]. Hal tersebut menandakan sosialisasi Helloworkharus dilaksanakan dengan aktif pada tahun selajutnya sehingga diharapkan dapat membantu menurunkan angka pengangguran di Kabupaten Pasuruan. Berikut adalah tabel jumlah pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan :
No | Bidang | Jumlah |
1 | Kepala Dinas | 1 |
2 | Sekretariat | 12 |
3 | Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas | 6 |
4 | Bidang Penempatan Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja | 9 |
5 | Bidang Hubungan Industri dan Jamsostek | 10 |
6 | Unit Pelaksana Teknis (UPT) Daerah (BLK Rejoso) | 6 |
Jumlah | 44 |
Berdasarkan tabel 3 yang bersumber dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan tahun 2021, dijelaskan bahwa terdapat 44 orang pegawai pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan, 43 orang PNS dan 1 orang pegawai honorer. Hellowork saat ini dibawahi oleh bidang Penempatan Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja. Dengan berjumlahkan 9 orang pegawai, bidang Penempatan Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja dirasa sudah kompeten jika dilihat dari latar belakang pegawai di dalam nya. Kompetensi adalah kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan yang dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan [10]. Namun jika melihat luas Kabupaten Pasuruan yang luas nya 1.474 Km² dapat dikatakan belum cukup kompeten untuk mensosialisasikan Helloworkdengan maksimal apabila hanya mengandalkan 9 orang pegawai tersebut. Berikut adalah gambar kegiatan sosialisasi Helloworkyang telah dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan :
Supplementary Files
Gambar1. Sosialisasi Helloworkoleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan
Berdasarkan gambar 1 diatas yang sumber telah diolah oleh penulis pada tahun 2022, dapat diketahui bahwa kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh pihak Disnaker Kabupaten Pasuruan sudah baik, dimulai dari membentuk Forum Komunikasi Bura Kerja Khusus (FKBKK) lalu melakukan sosialisasi rutin empat kali dalam setahun, mengikuti acara yang diadakan oleh Pemkab Pasuruan seperti “Kenduren Mas”, lalu melakukan sosialisasi kepada siswa-siswa yang hendak lulus sekolah dan nantinya akan mencari pekerjaan, dan juga mendatangi perusahaan-perusahaan di kawasan Kabupaten Pasuruan atau biasa disebut job canvasing yang bisa menjangkau 15 perusahaan dalam kurun waktu satu bulan untuk dikenalkan Hellowork.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan uraian diatas mengenai Sosialisasi Program Hellowork Pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan dalam mensosialisasikan Helloworktelah melalui bermacam-macam cara, namun kegiatan sosialisasi kurang maksimal karena jumlah pegawai yang menangani terbatas. Selain itu, semenjak pandemi Covid-19 dana anggaran untuk sosialisasi Hellowork direfokuskan untuk dana bantuan Covid-19 sehingga sosialisasi berjalan kurang optimal karena dilakukan dengan dana dari pegawai Disnaker Kabupaten Pasuruan sendiri.
Saran
Sosialisasi Program yang telah dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan Helloworkpenulis memberikan saran dan masukan sebagai berikut :
- Menyebarkan informasi melalui sosial media seperti Instagram, Facebook, dan Youtube. Apabila menggunakan sosial media dirasa akan lebih cepat pengenalannya karena hampir seluruh masyarakat terlebih angkatan kerja usia muda sudah menggunakan sosial media.
- Memasang banner yang berisikan mengenai cara menggunakan Hellowork dengan baik dan benar yang nantinya banner tersebut dipasang di banyak sudut Kabupaten Pasuruan terutama wilayah pelosok.
- Membagikan brosur khusus tentang informasi Hellowork dan tata cara menggunakannya dengan baik dan benar kepada masyarakat Kabupaten Pasuruan.
References
- Yanuar. (2009). Ekonomi Makro Suatu Analisis Untuk Konteks Indonesia. Jakarta: Yayasan Mpu Ajar Artha.
- Indrajit, R. E. (2002). Electronic Government. Yogyakarta: Andi.
- Mahmudi. (2007). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
- Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan. (2019, Mei 29). Hellowork Pasuruan. Retrieved September 20, 2021, from Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasuruan: disnaker.pasuruankab.go.id/pages-14-hellowork-pasuruan-html.
- Budiani, Ni Wayan. (2009). Efektivitas Program Penanggulangan Karang Taruna “Eka Taruna Bhakti” Desa Sumerta Kelod Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar.
- Mac Iver, R. M. & Charles H. (1961). Society An Introducing Analysis. London: Macmilan & co ltd.
- Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 tentang Penempatan Tenaga Kerja. (n.d.)
- Pasolong, H. (2007). Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.
- Arifin, Jawanto. (2021). Pandemi, Tingkat Pengangguran Terbuka di Kab Pasuruan Naik. Retrieved Mei 13, 2022, from Radar Bromo: radarbromo.jawapos.com/pasuruan/29/01/2021/pandemi-tingkat-pengangguran-terbuka-di-kab-pasuruan-naik/amp/.
- Wibowo. (2016). Manajemen Kinerja, Edisi Kelima. Jakarta: PT. Rajagrafindo.