Abstract
This quantitative study investigates the influence of financial literacy, family financial education, and lifestyle on financial management behavior, with a focus on the mediating role of financial self-efficacy. A purposive sampling technique was used, resulting in 105 employed respondents. Data was collected through questionnaires and analyzed using path analysis in the SmartPLS application. The findings indicate that financial literacy does not directly impact financial management, but family financial education significantly influences financial management behavior, both directly and through financial self-efficacy. While lifestyle does not have a direct effect, it exerts a significant influence on financial management behavior through financial self-efficacy. These results have implications for promoting effective financial education within families and fostering financial self-efficacy to enhance overall financial management behavior in communities.
Highlights:
-
Family financial education: Examining the significant influence of family financial education on financial management behavior in society, emphasizing the importance of imparting financial knowledge and skills within the family unit.
-
Financial self-efficacy: Highlighting the mediating role of financial self-efficacy in the relationship between lifestyle and financial management behavior, underscoring the importance of individuals' belief in their ability to handle financial tasks and make informed decisions.
-
Impact of financial literacy: Discussing the findings that indicate the lack of a direct influence of financial literacy on financial management behavior, shedding light on the need for comprehensive approaches to financial education that go beyond knowledge acquisition to effectively shape financial behaviors.
Keywords:
Family Financial Education, Financial Literacy, Lifestyle, Financial Management Behavior, Financia Self-EfficacylÂ
PENDAHULUAN
Sejak kemunculan Pandemi Covid-19 tepatnya pada bulan Maret 2020, Indonesia banyak mengalami perubahan dikehidupan masyarakat terutama pada perekonomian pribadi. Banyak masyarakat mengalami permasalahan finansial, karena mereka memiliki perilaku pengelolahan keuangan yang masih rendah dan kurangnya tanggung jawab dalam mengelola uang yang dimilikinya. Berdasarkan data Kementrian Ketenaga Kerjaan dan BPJS Ketenaga Kerjaan terdapat 2,8 juta pekerja yang terdampak langsung akibat Pandemi covid-19 ada yang dirumahkan dan ada juga yang di PHK secara massal.
Perkembangan yang semakin pesat membuat perubahan pada kebiasaan masyarakat dalam menggunakan uang, dimana masyarakat lebih focus terhadap keinginan dibandingkan dengan kebutuhan. Bahkan masyarakat memilih memenuhi kebutuhannya melalui media social yang dijadikan garis model. Perilaku konsumtif karyawan mengakibatkan pengelolahan keuangan pribadinya menjadi buruk, karena dalam mengelola keuangan termasuk hal sulit bagi masyarakat apabila tidak dapat mengontrol perilakunya dalam menggunakan uang pribadi.
Pada masa Pandemi Covid-19 nilai transaksi uang meningkat Rp. 21,4 Triliun pada Maret 2021. Dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun sebelumnya nilai transaksi uang elektronik meningkat hingga 42,5%. Peningkatan ini menunjukkan bahwa masyarakat sering menggunakan uang elektronik untuk bertaransaksi sehari-hari.
Selain itu usaha Pemerintah Otoritas Jasa sudah cukup memberikan layanan dan pengetahuan pada masyarakat untuk meningkatkan literasi keuangan dan penggunaan keuangan, dengan harapan upaya seperti itu akan menambah pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam mengontrol diri untuk penggunaan keuangan pribadi, tetapi dengan melihat beberapa hasil penelitian diatas belum terjadi pemahaman terhadap masyarakat terkait pengelolaan keuangan secara baik. Maka contoh diatas dapat peneliti formasikan dalam judul “Pengaruh Literasi Keuangan, Pendidikan Keuangan di Keluarga, dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Pengelolahan Keuangan melalui Financial Self-Efficacy sebagai Variabel Intervening”
METODE
Kerangka Konseptual
-
Hipotesis
- H1: Literasi keuangan berpengaruh terhadap Perilaku Pengelolahan Keuangan
- H2: Literasi Keuangan berpengaruh terhadap Financial Self-Efficacy
- H3: Pendidikan Keuangan berpengaruh terhadap Perilaku Pengolahan Keuangan
- H4: Pendidikan Keuangan berpengaruh terhadap Financial Self-Efficacy
- H5 : Gaya Hidup berpengaruh terhadap Financial Self-Efficacy
- H6: Gaya Hidup berpengaruh terhadap Perilaku Pengolahan Keuangan
- H7: Financial Self-Efficacy berpengaruh terhadap Perilaku Pengolahan Keuangan
- H8: Literasi Keuangan berpengaruh terhadap Perilaku Pengolahan Keuangan melalui Financial Self-Efficacy
- H9: Pendidikan Keuangan berpengaruh terhadap Perilaku Pengolahan Keuangan melalui Financial Self-Efficacy
- H10: Gaya Hidup berpengaruh terhadap Perilaku Pengolahan Keuangan melalui Financial Self Efficacy
- Literasi Keuangan(X1)
- Pendidikan Keuangan di Keluarga (X2)
- Gaya Hidup (X3).
- Perilaku Pengelolahan Keuangan (Y)
- Financial Self-Efficacy (Z)
Jenis penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. pendekatan kuantitatif diartikan sebagai pendekatan yang berlandaskan pada positivisme digunakan sebagai penelitian populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument data, analisis berupa statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Identifikasi Variabel, Definisi Operasional, dan Indikator Variabel
a. Identifikasi Variabel
Identifikasi variable mempunyai tujuan untuk mengetahui tentang variabel yang digunakan penelitian. Variabel bebas (X) dari penelitian ini terdiri dari literasi keuangan (X1), Pendidikan keuangan di keluarga (X2), dan gaya hidup (X3) sedangkan variabel terikat (Y) adalah perilaku pengelolahan keuangan dengan variabel intervening (Z) adalah financial self efficacy
b. Definisi Operasional
Definisi operasional berfungsi memudahkan peneliti dalam mengartikan makna dengan menjelaskan semua variable dalam penelitian ini. Berikut beberapa variabel dalam penelitian ini yang dapat diuraikan :
Literasi keuangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan kemampuan individu dalam mengelola keuangan secara efektif untuk tujuan kesejahteraan hidup dari segi ekonomi untuk masa kini dan masa mendatang berdasarkan pengetahuan dan keterampilan
Pengalaman praktik secara langsung pengelolaan dalam lingkungan keluarga yang akan memberikan dampak positif yaitu dapat memberikan kemudahan dalam pengelolaan keuangan pribadi seseorang
Gaya hidup yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara individu menampilkan identitas dirinya lewat penggunaan waktu, uang dan barang
Perilaku pengelolahan keuangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagiamana cara individu mengatur situasi keuangan mereka dalam perspektif pandangan psikologis dan kebiasaan pribadi
Financial self-efficacy yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keyakinan positif terhadap kemampuan diri untuk berhasil mengelola keuangan pribadi dengan tepat
c. Indikator Variabel
No | Variabel | Indikator | Tingkat Pengukuran |
1 | Literasi Keuangan (X1) | Pengetahuan dasar keuanganPengetahuan tabungan dan pinjamanPengetahuan asuransiPengetahuan investasi | Ordinal |
2 | Pendidikan Keuangan di Keluarga (X2) | Keterlibatan orang tua dalam pengambilan keputusan finansial keluargaKebiasaan menabungDiskusi Bersama keluarga mengenai keuangan | Ordinal |
3 | Gaya Hidup (X3), | Aktivitas (kegiatan)Interest (Minat)Opinion (Opini) | Ordinal |
4 | Perilaku Pengelolahan Keuangan (Y) | Penyusunan rancangan keuanganPembayaran tagihan tepat waktuPenyisihan uang untuk tabungan Pengendalian biaya pengeluaranPemenuhan diri sendiri dan keluarga | Ordinal |
5 | Financial Self-Efficacy (Z), | Keterampilan dalam merencanakan pengeluaran keuanganKemampuan untuk mencapai tujuan keuanganKetegasan dalam menghadapi hal tak terdugaKeyakinan dalam pengelolaan keuanganKemampuan untuk memenuhi tantangan keuanganKeyakinan akan kondisi keuangan di masa depan | Ordinal |
Populasi Dan Sampel
Populasi diartikan sebagai suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari objek-objek atau subjek-subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. . Dalam penelitian ini yang termasuk populasi adalah seluruh karyawan PT. XYZ yang bekerja di area pembuatan alas kaki
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi atau bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu yang mewakili populasi. Teknik pengumpulan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling dapat didefinisikan bahwa teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Dilansir dari beberapa jurnal dan besarnya sampel purposive sampling dapat dilakukan dengan menggunakan rumus
Jenis , Sumber Data Dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari peninjauan secara langsung dari sumber asli atau sumber data pertama di dalam objek penelitian yaitu responden penelitian.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif secara jelas dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang dirumuskan dalam proposal. Karena datanya bersifat kuantitatif, maka teknik analisis datanya menggunakan metode statistik yang tersedia (Sugiyono, 2016). Dalam penelitian ini menggunakan analisis data yang digunakan adalah analisis linear berganda pada hal ini dapat di ukur melalui aplikasi software Smart PLS.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas
Uji validitas ini suatu butir atau variabel dikatakan valid jika rhitung positif, serta rhitung > rtabel [9]. Validitas butir instrumen diketahui dengan membandingkan correcteditem-total correlation yang diperoleh atau rhitung dengan 0,5. Jika rhitung lebih besar daripada 0,5. Maka butir pernyataan dinyatakan valid terhadap indikator variabel. Demikian pula sebaliknya, maka butir pernyataan dinyatakan tidak valid.
Measurment Model | Hasil Variabel AVE | Nilai Kritis | Evaluasi Model | |
Discriminant Validity | ||||
X1 | 0,638 | >0,5 | Valid | |
X2 | 0,65 | Valid | ||
X3 | 0,61 | Valid | ||
Y | 0,663 | Valid | ||
Z | 0,632 | Valid | ||
Convergen Validity | Indikator | Outer loadings | ||
X1.1 <- X1 | 0,759 | >0,5 | Valid | |
X1.2 <- X1 | 0,594 | Valid | ||
X1.3 <- X1 | 0,521 | Valid | ||
X1.4 <- X1 | 0,525 | Valid | ||
X1.5 <- X1 | 0,752 | Valid | ||
X1.6 <- X1 | 0,535 | Valid | ||
X1.7 <- X1 | 0,536 | Valid | ||
X2.1 <- X2 | 0,599 | Valid | ||
X2.2 <- X2 | 0,647 | Valid | ||
X2.3 <- X2 | 0,771 | Valid | ||
X2.4 <- X2 | 0,815 | Valid | ||
X2.5 <- X2 | 0,783 | Valid | ||
X2.6 <- X2 | 0,723 | Valid | ||
X3.1 <- X3 | 0,775 | Valid | ||
X3.2 <- X3 | 0,683 | Valid | ||
X3.3 <- X3 | 0,733 | Valid | ||
X3.4 <- X3 | 0,772 | Valid | ||
X3.5 <- X3 | 0,542 | Valid | ||
X3.6 <- X3 | 0,589 | Valid | ||
X3.7 <- X3 | 0,617 | Valid | ||
Y.1 <- Y | 0,721 | Valid | ||
Y.2 <- Y | 0,747 | Valid | ||
Y.3 <- Y | 0,75 | Valid | ||
Y.4 <- Y | 0,825 | Valid | ||
Y.5 <- Y | 0,678 | Valid | ||
Y.6 <- Y | 0,695 | Valid | ||
Y.7 <- Y | 0,509 | Valid | ||
Z.1 <- Z | 0,83 | Valid | ||
Z.2 <- Z | 0,775 | Valid | ||
Z.3 <- Z | 0,794 | Valid | ||
Z.4 <- Z | 0,776 | Valid | ||
Z.5 <- Z | 0,615 | Valid | ||
Z.6 <- Z | 0,642 | Valid |
Berdasarkan tabel skor AVE untuk variabel literasi keuangan, pendidikan keuangan dikeluarga, gaya hidup, perilaku pengelolahan keuangan masyarakat di keluarga, dan Financial self-efficacy memiliki nilai lebih besar dari 0,5. Hal ini menyatakan bahwa tiap variabel memiliki validitas diskriminan yang baik. Dan pada validitas konvergen dapat dilihat pada tabel bahwa setiap indeks variabelnya memiliki nilai external loading lebih besar dari 0,5 maka seluruh indikator yang digunakan dalam peneltian dinilai sudah valid dan layak digunakan untuk meneliti dan menganalisis.
Uji Realibilitas
Uji Reliabilitas dapat menggunakan uji Cronbach’s Alpha, yang nilainya akan di bandingkan dengan nilai koefesien realibilitas minimal yang dapat di terima. Jika nilai cronbach’sAlpha> 0,60, maka instrumen penelitian reliabel .
Variabel | Cronbach's alpha | Nilai Kritis | Composite reliability | Nilai Kritis | Evaluasi Model |
X1 | 0,738 | >0,6 | 0,756 | >0,7 | Reliabel |
X2 | 0,82 | 0,822 | |||
X3 | 0,781 | 0,791 | |||
Y | 0,83 | 0,837 | |||
Z | 0,807 | 0,818 |
Pada tabel diatas nilai cronbach’s alpha dari keseluruhan variabel memiliki skor lebih besar dari 0,6 dan nilai composite reliability dari keseluruhan variabel lebih besar dari 0,7. Maka keseluruhan variabel yang ada dalam penelitian telah mencapai keandalan konstruksi yang seharusnya dicapai.
Pengujian Inner Model
Uji inner model digunakan untuk mencari signifikasi nilai dan hubungan antar variabel latendan uji-t berdasarkan parameter jalur struktural dan nilai R-square model pencarian. Pengujian dilakukan dengan SmartPLS 3.0 dengan melakukan prosedur perhitungan calculate-boostrapping. dan dapatkan hasil sebagai berikut
Original sample (O) | Sample mean (M) | Standard deviation (STDEV) | T statistics (|O/STDEV|) | P values | |
X1 -> Y | -0,138 | -0,132 | 0,097 | 1,418 | 0,156 |
X1 -> Z | -0,007 | -0,005 | 0,09 | 0,076 | 0,939 |
X2 -> Y | 0,321 | 0,334 | 0,138 | 2,322 | 0,02 |
X2 -> Z | 0,337 | 0,334 | 0,136 | 2,482 | 0,013 |
X3 -> Y | 0,261 | 0,249 | 0,168 | 1,55 | 0,121 |
X3 -> Z | 0,386 | 0,392 | 0,116 | 3,316 | 0,001 |
Z -> Y | 0,302 | 0,308 | 0,131 | 2,307 | 0,021 |
X1 -> Z -> Y | -0,002 | -0,004 | 0,03 | 0,069 | 0,945 |
X2 -> Z -> Y | 0,102 | 0,107 | 0,07 | 1,461 | 0,144 |
X3 -> Z -> Y | 0,117 | 0,12 | 0,064 | 1,81 | 0,04 |
Hasil pengujian tabel path coefficient menunjukkan bahwa ada beberapa hipotesis yang menunjukkan berpengaruh signifikan dan ada beberapa hipotesis yang menunjukkan hasil tidak berpengaruh signifikan. Dengan keterangan apabila T Statistic lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar 1,653 maka tidak berpengaruh secara signifikan, jika T Statictic memiliki nilai yang lebih besar dari t-tabel 1,653 maka akan berpengaruh secara signifikan.
Koefisien Determinasi
Uji koefisien dterminasi berfungsi untuk mengukur besarnya kontribusi variabel independen ke arah variabel dependen. Koefisien determinasi memiliki nilai antara nol sampai dengan satu.
Variabel | R-square |
Perilaku Pengelolahan Keuangan Masyarakat (Y) | 0,491 |
Berdasarkan tabel yang telah tersaji dapat dilihat nilai R-Square sebesar 0,491. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel literasi keuangan, pendidikan keuangan di keluarga dan gaya hidup terhadap perilaku pengelolaan keuangan masyarakat termasuk kategori lemah. Sebesar 49,1% dari variabel dependen dipengaruhi oleh variabel independen dan sebesar 50,9% variabel dependen dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel penelitian.
Pembahasan
Menganut pada hasil dari penelitian yang telah dikerjakan, peneliti mendapati bahwa beberapa variable yang telah diuji menghasilkan pernyataan yang berbeda-beda. Hasil tersebut didapatkan setelah dianalisa dari beberapa data kuantitatif yang didapat oleh peneliti.
a. Hipotesis pertama : Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Pengelolahan Keuangan Masyarakat
Dari hasil penelitian yang sudah dikerjakan, peneliti mendapati bahwasannya literasi keuangan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan bukti perhitungan dari uji analisis yang telah dilaksanakan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dikerjakan oleh peneliti lain dan mendapatkan hasil yaitu literasi keuangan tidak berpengaruh pada perilaku pengelolaan keuangan.
Artinya dari hasil yang tidak berpengaruh tersebut, dapat dikatakan bahwa literasi keuangan yang terdapat pada karyawan PT. XYZ belum tentu dapat menjadi tolak ukur yang memastikan bahwa perilaku pengelolaan keuangan dilaksanakan dengan baik. Literasi keuangan yang baik belum tentu dapat menjadikan perilaku pengelolaan keuangan pada karyawan baik juga.
b. Hipotesis kedua : Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Financial Self-Efficacy
Menurut hasil penelitian yang telah dikerjakan, peneliti mendapati dari perhitungan hasil analisa bahwa literasi keuangan tidak memiliki pengaruh signifikan pada financial self-efficacy. Hal tersebut telah dibuktikan dari perhitungan analisa oleh peneliti.
Penelitian ini bersinggungan dengan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti lain yang menyatakan bahwasannya literasi keuangan berpengaruh terhadap financial self-efficacy. Literasi keuangan dalam permasalahan ini dapat didefinisikan sebagai aspek yang kognitif, yaitu ilmu dan kapasitas seseorang terkait keuangan. Kapasitas dalam memahami literasi keuangan menggambarkan kemampuan karyawan dalam mengenali dan menerapkan konsep yang relevan dalam dirinya. Tetapi yang terjadi dalam karyawan PT. XYZ ini justru tidak sama, pada peristiwa ini literasi keuangan tidak berpengaruh terhadap financial self-efficacy seorang karyawan.
c. Hipotesis ketiga : Pengaruh Pendidikan keuangan dikeluarga dengan perilaku pengelolahan keuangan di masyarakat
Dari hasil analisa yang telah dikerjakan oleh peneliti, didapati bahwasannya hubungan pendidikan keuangan dikeluarga berpengaruh signifikan pada perilaku pengelolaan keuangan di masyarakat. Ditunjukkan dengan nilai t-statistik sebesar 2,322 lebih besar dari nilai t-tabel sebesar 1,653 dan p-values 0,02 lebih kecil dari 0,05.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang telah dikerjakan oleh peneliti lain yang menghasilkan analisa bahwa hubugan pendidikan keuangan dikeluarga berpengaruh dengan perilaku pengelolaan keuangan di masyarakat. Pendidikan atau pengetahuan yang diajarkan dan dibentuk saat dalam lingkungan keluarga dapat mempengaruhi pada perilaku pengelolaan di masyarakat dipengaruhi oleh norma subjektif.
d. Hipotesis keempat : Pengaruh hubungan Pendidikan keuangan keluarga dengan financial self-efficacy
Menurut hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti, didapati bahwa pendidikan keuangan keluarga memiliki pengaruh signifikan terhadap financial self-efficacy.
Pernyataan ini didukung oleh penelitian yang dilaksanakan oleh penelitian lain yang menyatakan bahwasannya hubungan pendidikan keluarga berpengaruh pada financial self-efficacy. Apabila karyawan mendapati bahwa pendidikan di keluarga yang telah diterapkan dengan baik, maka efikasi keuangan dalam diri karyawan itu sendiri akan menjadi baik pula.
Hasil penelitian ini bersinggungan dengan penelitian yang dilaksanakan oleh yang menyatakan bahwasannya pendidikan keuangan keluarga tidak berpengaruh terhadap financial self-efficacy. Pernyataan dari penelitian tersebut menyatakan bahwa dengan pendidikan yang telah diterimanya dari keluarga terkait pengelolaan keuangan tidak mempengaruhi keyakinan atas keuangan pribadi miliknya sendiri.
e. Hipotesis kelima : Pengaruh gaya hidup terhadap perilaku pengelolahan keuangan di masyarakat
Dari hasil analisa yang telah dilaksanakan oleh peneliti, didapati bahwasannya gaya hidup tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti lain yang mendapati bahwa gaya hidup tidak berpengaruh atau berpengaruh negative terhadap pengelolaan keuangan. Dimana saat gaya hidup karyawan yang tinggi akan berpengaruh terhadap pengelolaan pendapatan karyawan tersebut yang otomatis akan menambah pengeluaran lebih dari biasanya.
f. Hipotesis keenam : Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Financial Self-Efficacy
Menurut analisa data yang telah dilaksanakan oleh peneliti menyatakan bahwasannya gaya hidup karyawan berpengaruh signifikan terhadap financial self-efficacy. ditunjukkan dengan nilai t-statistik sebesar 3,316 lebih besar dari nilai t-tabel sebesar 1,653 dan p-values 0,001 lebih kecil dari 0,05. Dari nilai tersebut ditunjukkan bahwa gaya hidup memiliki pengaruh signifikan terhadap financial self-efficacy.
Menurut penelitian yang menyatakan bahwasannya persepsi dari seseorang pada uang bisa mendorong motivasi merupakan salah satu dalam kompenen dari sikap seseorang dalam berperilaku. Dengan gaya hidup yang tinggi juga memungkinkan seseorang akan berperilaku dengan baik juga sesuai dengan kebutuhannya salah satunya untuk meningkatkan keefisienan dalam bekerja.
g. Hipotesis ketujuh : Pengaruh Financial Self-Efficacy terhadap perilaku pengelolahan keuangan masyarakat
Dari hasil analisa yang telah dilaksanakan, dapat dinyatakan bahwasannya financial self-efficacy memiliki pengaru signifikan pada perilaku pengelolaan keuangan masyarakat.
Hal ini serupa dengan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti lain yang menyatakan bahwasannya financial self-efficacy berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan keuangan. Permasalahan ini juga didukung dengan terdapatnya teori yaitu tentang pentingnya suatu kepercyaan dan keyakinan individu sebagai seorang dalam pengambil keputusan keuangan yang mana hal tersebut dapat mempengaruhi seseorang dalam mengelola keuangannya dalam bermasyarakat dan berkeluarga.
h. Hipotesis kedelapan : Pengaruh Literasi Keuangan terhadap perilaku pengelolahan keuangan masyarakat melalui financial self-efficacy
Menurut hasil dari analisa yang telah dilaksanakan oleh peneliti, didapati bahwasannya literasi keuangan tidak berpengaruh terhadap variable perilaku pengelolaan keuangan masyarakat melalui financial self-efficacy. yang dilihat dari nilai t-statistik sebesar 0,069<1,653 dan nilai p-values sebesar 0,945>0,05. Maka hasil dari uji berikut menyatakan bahwa variabel literasi keuangan tidak berpengaruh terhadap variabel perilaku pengelolahan keuangan masyarakat melalui financial self-efficacy.
Pernyataan tersebut sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti lain yang menyatakan bahwa literasi keuangan tidak berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan keuangan masyarakat melalui Financial Self-Efficacy.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian lain. Menurut penelitian yang dilaksanakan oleh yang menyatakan bahwasannya terdapat pengaruh yang positif terkait literasi keuangan pada pengelolaan keuangan melalui financial self-efficacy.
i. Hipotesis kesembilan : Pengaruh pendidikan keuangan di keluarga terhadap perilaku pengelolahan keuangan masyarakat melalui financial self-efficacy
Dari hasil analisa yang telah dilaksanakan oleh peneliti, diketahui bahwasannya pendidikan keuangan dikeluarga tidak berpengaruh pada perilaku pengelolaan keuangan masyarakat melalui financial self-efficacy. dilihat dari nilai t-statistik sebesar 1,461 lebih kecil dari nilai t-tabel yaitu 1,653 dan nilai p-values sebesar 0,144 lebih besar dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa pendidikan keuangan di keluarga tidak berpengaruh terhadap perilaku pengelolahan keuangan masyarakat melalui financial self-efficacy.
Hal tersebut tidak sesuai dengan pernyataan dalam penelitian jurnal yang menyatakan bahwasannya pendidikan keuangan dikeluarga mempengaruhi perilaku pengelolaan keuangan masyarakat melalui financial self-efficacy. Karyawan pada PT. XYZ mungkin masih belum menyadari bahwasannya pendidikan keuangan dikeluarga sangat berdampak baik dalam pengelolaan keuangan, hal tersebut dibuktikan dengan hasil dari penelitian ini.
j. Hipotesis kesepuluh : Pengaruh gaya hidup terhadap perilaku pengelolahan keuangan masyarakat melalui financial self-efficacy
Hasil dari analisa yang telah dilaksanakan oleh penulis, maka disimpulkan bahwasannya gaya hidup berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan keuangan masyarakat melalui financial self-efficacy. Nilai original sample X3 -> Z -> Y sebesar 0,117 dengan tingkat signifikasi 5% dari nilai t-statistik sebesar 1,81>1,653 dan nilai p-values 0,04. Maka dapat disimpulkan bahwa gaya hidup berpengaruh terhadap perilaku pengelolahan keuangan masyarakat melalui financial self-efficacy.
Dalam kuisioner yang telah dihimpun, dapat ditelaah bahwasannya karyawan menyadari dengan tingginya gaya hidup dalam bersosial dan juga bermasyarakat akan mempengaruhi perilaku dalam mengelola keuangan pribadi. Menurut penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti lain yang menyatakan bahwasannya ketika seseorang mempunyai dan memahami pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan yang baik makan akan terbentuk suatu gaya hidup yang baik seperti hemat dalam menyikapi konsumsi barang. Dengan hal tersebut keyakinan dapat memediasi antara gaya hidup dan juga pengelolaan keuangan yang dimiliki oleh seseorang.
KESIMPULAN
Pada penelitian yang telah dilaksanakan dengan judul “Pengaruh Literasi Keuangan, Pendidikan Keuangan di Keluarga dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Pengelolalahan Keuangan Masyarakat Di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Financial Self-Efficacy Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Karyawan PT. XYZ)” maka dapat diambil Kesimpulan:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan masyarakat dan dapat disimpulkan Literasi keuangan yang baik belum tentu dapat menjadikan perilaku pengelolaan keuangan pada karyawan baik juga.
2.Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan tidak memiliki pengaruh signifikan pada financial self-efficacy. Hal ini dikarenakan beberapa karyawan telah memiliki keluarga sehingga beberapa karyawan dapat dengan mudah menguasai keuangan pribadi tanpa perlu mendalami terkait literasi keuangan.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan keuangan dikeluarga berpengaruh signifikan pada perilaku pengelolaan keuangan di masyarakat. Pendidikan atau pengetahuan yang diajarkan dan dibentuk saat dalam lingkungan keluarga dapat mempengaruhi pada perilaku pengelolaan di masyarakat dipengaruhi oleh norma subjektif.
4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan keuangan keluarga memiliki pengaruh signifikan terhadap financial self-efficacy. Apabila karyawan mendapati bahwa pendidikan di keluarga yang telah diterapkan dengan baik, maka efikasi keuangan dalam diri karyawan itu sendiri akan menjadi baik pula.
5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan. Dimana saat gaya hidup karyawan yang tinggi akan berpengaruh terhadap pengelolaan pendapatan karyawan tersebut yang otomatis akan menambah pengeluaran lebih dari biasanya.
6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup karyawan berpengaruh signifikan terhadap financial self-efficacy. Dengan pengelolaan gaya hidup yang sesuai dengan pendapatan karyawan akan menambah keyakinan diri seorang karyawan tehadap kehidupannya sendiri.
7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial self-efficacy memiliki pengaruh signifikan pada perilaku pengelolaan keuangan masyarakat. pentingnya suatu kepercyaan dan keyakinan individu sebagai seorang dalam pengambil keputusan keuangan yang mana hal tersebut dapat mempengaruhi seseorang dalam mengelola keuangannya dalam bermasyarakat dan berkeluarga.
8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan tidak berpengaruh terhadap variable perilaku pengelolaan keuangan masyarakat melalui financial self-efficacy. dengan literasi keuangan yang baik masih belum tentu mempunyai efikasi keuangan yang benar dan belum tentu bias mengatur keuangan dengan bagus juga.
9. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan keuangan dikeluarga tidak berpengaruh pada perilaku pengelolaan keuangan masyarakat melalui financial self-efficacy. Karyawan PT.XYZ masih belum menyadari bahwasannya pendidikan keuangan dikeluarga sangat berdampak baik dalam pengelolaan keuangan, hal tersebut dibuktikan dengan hasil dari penelitian ini.
10. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan keuangan masyarakat melalui financial self-efficacy. Karyawan menyadari dengan tingginya gaya hidup dalam bersosial dan juga bermasyarakat akan mempengaruhi perilaku dalam mengelola keuangan pribadi.
References
- S. Kurniasih and A. Surachim, “Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Asset (ROA) untuk Meningkatkan Harga Saham,” Strategic : Jurnal Pendidikan Manajemen Bisnis, vol. 18, no. 2, p. 44, 2019, doi: 10.17509/strategic.v18i2.17590.
- E. W. Nuroeni Qalbu Waty, Nunuk Triwahyuningtyas, “Analisis Perilaku Manajemen Keuangan Mahasiswa Dimasa Pandemi Covid-19,” Prosiding Konferensi Riset Nasional Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi., vol. 2, no. 3, pp. 477–495, 2021.
- S. Muntahanah, H. Cahyo, H. Setiawan, and S. Rahmah, “Literasi Keuangan, Pendapatan dan Gaya Hidup terhadap Pengelolaan Keuangan di Masa Pandemi,” Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, vol. 21, no. 3, p. 1245, 2021, doi: 10.33087/jiubj.v21i3.1647.
- A. Diana, “Pengaruh Gaya Hidup dan Etnosentris Terhadap Keputusan Pembelian Produk Emina,” Manajemen Bisnis, 2019.
- J. Lown, “Development and Validation of a Financial Self- Efficacy Scale,” of financial and planning, vol. 22, no. 2, p. 54, 2011.
- Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Alfabeta, 2016.
- L. P. Rahayu and A. Susanti, “Pengaruh Faktor Harga, Keamanan, Kemudahan, dan Kepercayaan Terhadap Perilaku Belanja Online Dimasa Pandemi Covid-19,” Ekonomi, Keuangan, Investasi dan Syariah (EKUITAS), vol. 3, no. 3, pp. 538–544, 2022, doi: 10.47065/ekuitas.v3i3.1279.
- Hair.Jr., Multivariate Data Analysis (Seventh Edition), 7th ed. New York, 2010.
- I. Khodijah, R. Irna Afriani, Y. Octavitri, U. Bina Bangsa, and P. Pelayaran Banten, “SELF EFFICACY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING”, doi: 10.46306/ncabet.v1i1.
- N. T. Herawati, I. M. Candiasa, I. K. Yadnyana, and N. Suharsono, “Factors That Influence Financial Behavior Among Accounting Students in Bali,” International Journal of Business Administration, vol. 9, no. 3, p. 30, Apr. 2018, doi: 10.5430/ijba.v9n3p30.
- L. Regita, E. Pratiwi, and A. Krisnawati, “Luh Regita Eka Pratiwi 1) , Astrie Krisnawati 2) PENGARUH LITERASI KEUANGAN TERHADAP FINANCIAL SELF-EFFICACY PADA USIA PRODUKTIF DI KABUPATEN BULELENG, BALI Jurnal Mitra Manajemen (JMM Online),” vol. 4, no. 2, pp. 171–183, 2020.
- N. Ratna Sari and A. Listiadi, “Pengaruh Literasi Keuangan, Pendidikan Keuangan di Keluarga, Uang Saku terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan dengan Financial Self-Efficacy sebagai Variabel Intervening,” 2021.
- M. Z. Dewi and A. Listiadi, “Pengaruh Status Sosial Ekonomi, Pendidikan Pengelolaan Keuangan Keluarga dan Literasi Keuangan terhadap Manajemen Keuangan Pribadi Siswa Akuntansi SMK,” EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN, vol. 3, no. 6, pp. 3544–3552, Jul. 2021, doi: 10.31004/edukatif.v3i6.965.
- E. Tan and M. Syahwildan, “Financial Technology dan Kinerja Berkelanjutan Usaha Mikro Kecil : Mediasi Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan,” Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, vol. 23, no. 1, pp. 1–22, 2022, doi: 10.30596/jimb.v23i1.8535.
- N. Asandimitra, “Nomor 1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Negeri Surabaya 2022 PENGARUH FINANCIAL LITERACY, FINANCIAL SELF-EFFICACY.”
- N. A. Pradinaningsih and N. L. Wafiroh, “Pengaruh Literasi Keuangan, Sikap Keuangan dan Self-Efficacy Terhadap Pengelolaan Keuangan Ibu Rumah Tangga”, doi: 10.24843/EJA.2022.v.
- J. Kajian, M. Keuangan, S. Buana, and D. Patrisia, “The Influence of Financial Literacy, Financial Self Efficacy, and Social Economic Status on Financial Management Behavior on Students of the Faculty of Economics, Padang State University,” 2021, doi: 10.24036/jkmb.xxxxxxxx.
- P. Pendidikan Keuangan di Keluarga, dan Literasi, J. Setiya Nurul Arifa, R. Setiyani, J. Pendidikan Ekonomi, and F. Ekonomi, “Economic Education Analysis Journal Terakreditasi SINTA 5 Keuangan terhadap Financial Management Behavior Melalui Financial Self-Efficacy Sebagai Variabel Mediasi,” 2020, doi: 10.15294/eeaj.v9i2.39431.