Login
Section Articles

SPI, HR Competence, and SAP Affect Sidoarjo Regional Financial Report Quality

SPI, Kompetensi SDM, dan SAP Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Regional Sidoarjo
Vol. 26 No. 1 (2025): January:

Rindy Wahyu Oktavia (1), Wiwit Hariyanto (2)

(1) Program Studi Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia, Indonesia
(2) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Indonesia

Abstract:

General Background: The demand for public sector accountability necessitates high-quality financial reporting, particularly in local government units like the Regional Financial and Asset Management Agency (BPKAD). Specific Background: The reliability of these financial reports is heavily reliant on internal organizational factors, specifically the control mechanisms, human capital capacity, and compliance with accounting standards. Knowledge Gap: Prior research has shown inconsistent results regarding the simultaneous influence of these key factors on financial report quality, creating an empirical gap that needs validation in specific regional contexts. Aims: This quantitative survey research aims to determine the combined and individual influence of the Internal Control System (ICS), Human Resource (HR) Competence, and the Effectiveness of Government Accounting Standards (GAS) on the Quality of Financial Reports at BPKAD Sidoarjo Regency. Results: Employing multiple linear regression on a sample of 45 respondents, the study concludes that the ICS, HR Competence, and the Effectiveness of GAS all significantly and positively affect the quality of financial reports. Novelty: The finding confirms the critical and unified role of all three variables as primary drivers of financial reporting quality, contributing specific data from BPKAD Sidoarjo. Implications: BPKAD should prioritize continuous professional development for HR, reinforce the existing ICS, and ensure strict adherence to GAS to maintain high report quality.


Highlights:




  1. Internal Control System positively and significantly affects financial report quality.




  2. Human Resource Competence shows a significant positive correlation with report quality.




  3. Effectiveness of Government Accounting Standards significantly determines report quality.




Keywords: Internal Control System, HR Competence, Government Accounting Standards, Financial Report Quality, BPKAD

Pendahuluan

Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan dalam suatu negara/daerah selama periode tertentu, dengan tujuan memberikan informasi yang berkualitas dan bermanfaat bagi pengguna[1]. Jika dilihat lebih lanjut dalam laporan keuangan pemerintah di Indonesia seringkali ditemukan ketidaksesuaian pada data yang disajikan, serta masih terdapat banyak penyimpangan yang ditemukan pada pengelolaan keuangan yang disajikan penyusun laporan keuangan pemerintah[2]. Di Kabupaten Sidoarjo BPKAD merupakan salah satu lembaga yang berperan penting dalam pengelolaan keuangan daerah, sehinggga BPKAD harus mampu melakukan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan hukum dan relevan bagi pemangku kepentingan. Kualitas laporan keuangan oleh BPKAD dapat dijadikan indikator utama dalam menilai kinerja keuangan pemerintah daerah. Apabila laporan keuangan tersebut mengandung nilai informasi yang baik dan berguna dalam pengambilan keputusan, maka kualitas laporan tersebut dianggap bermanfaat bagi penggunanya[3]. Namun, penyusunan laporan keuangan yang relevan seringkali mendapati berbagai tantangan seperti kualitas data dan informasi yang buruk, keterampilan teknologi yang rendah, serta variabilitas dalam proses laporan yang kurang efektif. Sehingga, perlu adanya sistem pengendalian internal yang memadai, kompetensi sumber daya manusia yang tinggi, serta penerapan standar akuntansi pemerintahan yang efektif dalam mendorong tercapainya laporan keuangan yang akuntabel dan berkualitas.

Sistem pengendalian internal merupakan suatu unsur penting yang dimaksudkan untuk menjamin bahwa operasional organisasi berjalan dengan baik dan laporan keuangan disajikan dengan akurat. Sistem pengendalian internal menurut Permendagri Nomor 60 Tahun 2008, merupakan suatu tindakan dan kegiatan yang berkesinambungan yang diambil oleh pemimpin dan seluruh staff dengan tujuan menciptakan kepastian yang cukup guna mencapai tujuan organisasi melalui terselenggaranya kegiatan operasional yang efektif dan efisien, pelaporan keuangan yang dapat dipercaya, pengamanan aset negara, serta menaati ketentuan perundang-undangan yang berlaku[4]. Penerapan sistem pengendalian internal pada BPKAD Kabupaten Sidoarjo dinilai sangat penting dalam membantu secara efektif mendeteksi dan mencegah kesalahan serta penyimpangan yang dapat merugikan keuangan daerah, sehingga dapat membantu keakuratan, keandalan, dan keterpercayaan laporan keuangan yang disajikan. Hasil dari penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa, sistem pengendalian internal secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan[5]. Hal ini sejalan dengan penelitian lainnya yang menyatakan bahwa kualitas laporan keuangan dipengaruhi secara signifikan oleh sistem pengendalian internal[6].

Selain itu, keahlian sumber daya manusia yang tinggi di bidang akuntansi dan pengelolaan keuangan juga diperlukan untuk penyusunan laporan keuangan. Pada penelitian sebelumnya menyatakan, kompetensi sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam melakukan proses penyusunan laporan keuangan sehingga laporan keuangan final yang dihasilkan memiliki nilai data yang akurat, sehingga dapat digunakan oleh para pengguna informasi keuangan[7]. Tingginya kinerja sumber daya manusia pada suatu organisasi dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia tersebut dalam melakukan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan untuk menyusun laporan keuangan, yang mana hal tersebut pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas kopetitif lembaga pemerintahan itu sendiri. Kompwtwnsi sumber daya manusia biasanya dinilai berdasarkan latar belakang, pendidikan, pengalaman pelatihan, serta keterampilan yang tercermin pada saat mereka melakukan tugas[8]. Dengan adanya kompetensi tersebut dapat menentukan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan menyatakan, kompetensi sumber daya manusia mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan[7]. Hasil penelitian lain juga menyimpulkan bahwa, adanya sumber daya manusia yang kompeten akan berpengaruh secara positif dan signifikan dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan[9].

Dalam melakukan penyusunan laporan keuangan, supaya kualitas hasil laporan keuangan akurat dan juga relevan dibutuhkan adanya standar akuntansi yang sesuai. Pada penelitian sebelumnya menyatakan bahwa, standar akuntansi pemerintahan cenderung digunakan untuk mengatur penyajian laporan keuangan yang bertujuan meningkatkan kemampuan dalam membandingkan laporan keuangan, baik dalam konteks anggaran, periode yang berbeda, maupun antar lembaga yang bersangkutan[10]. Sehingga, peningkatan pada kualitas laporan ditingkat pusat dan daerah bergantung pada penerapan standar akuntansi pemerintah yang berlaku pada daerah tersebut. Pemerintah daerah menetapkan bentuk laporan keuangan yang disajikan BPKAD harus akuntabel dan bersifat terbuka agar mempermudah proses pengawasan pada saat melakukan pengelolaan keuangan sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Pada dasarnya, laporan keuangan yang berkualitas tinggi harus memenuhi standar akuntansi pemerintahan yang mencakup beberapa hal yakni. Mudah dipahami (understandabillity), relevansi (relevance), keandalan (realibility), serta dapat dibandingkan (comparability)[1]. Berdasarkan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa standar akkuntansi pemerintahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan yang dihasilkan[10][11].

Penelitian ini menggunakan teori kegunaan-keputusan sebagai teori utama dan teori stewardship sebagai teori pendukung. Teori kegunaan-keputusan atau decision-usefullness menjelaskan tentang bagaimana individu atau organisasi mengambil keputusan dengan menganalisis manfaat atau kegunaan yang diharapkan dari beberapa alternatif yang disediakan. Teori ini berfokus pada opsi yang memberikan nilai atau kepuasan tertinggi dalam mengambil keputusan. Dalam artikel penelitian lain menyebutkan, teori kegunaan-keputusan menekankan kegunaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan (decision-usefullness) mewajibkan elemen laporan keuangan harus memenuhi kaidah-kaidah tertentu untuk membantu pengambilan keputusan ekonomi[12]. Teori ini pada awalnya berjudul “A theory of Accounting to investors,” kemudian dikemukakan pertama kali dalam penelitian George J. Staubus pada tahun 1954 dengan judul An Accounting Concept of Revenue di University of Chicago Amerika Serikat[13]. Sedangkan, teori stewardship merupakan teori yang menjelaskan hubungan antara manajemen dengan pemangku kepentingan organisasi, yang mana manajer berperan sebagai pengelola atau steward yang bertanggungjawab untuk kepentingan organisasi, bukan hanya kepentingan mereka. Pada penelitian sebelumnya menyatakan, teori ini memiliki dasar psikologi dan sosialogi yang mana eksekutif yang berperan sebagai steward termotivasi untuk bertindak sesuai dengan keinginan prinsipal dan perilaku mereka tidak akan meninggalkan organisasi karena steward berusaha mencapai tujuan organisasinya[14]. Teori stewardship bertujuan memaparkan seperti apa pemerintah daerah berperan dalam entitas atau lembaga terpercaya dalam menyikapi keluhan masyarakat, melayani masyarakat dengan baik, seta membantu setiap entitas yang ingin merintis usaha[15].

Keterbatasan pada penelitian terdahulu menunjukkan perlunya lebih banyak penelitian untuk memahami faktor lain yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan tetapi belum dibahas pada penelitian sebelumnya[8]. Keterbaruan penelitian ini terletak pada variabel potensial tambahan yang berkontribusi terhadap kualitas laporan keuangan. Penelitian ini mengintegrasikan tiga variabel penting yakni sistem pengendalian internal, kompetensi sumber daya manusia dan efektivitas standar akuntansi pemerintahan dalam satu studi untuk menganalisis dampaknya pada kualitas hasil pelaporan keuangan BPKAD Kabupaten Sidoarjo. Perbedaan lainnya terletak pada objek penelitian yang dilakukan pada salah satu organisasi sektor publik, yaitu Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Berdasarkan hasil dari penelitian sebelumnya menunjukkan pengaruh yang positif, sehingga menjadikan penelitian ini menarik untuk dikembangkan dan diteliti kembali.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lebih lanjut sejauh mana kualitas laporan keuangan BPKAD Kabupaten Sidoarjo dipengaruhi oleh sistem pengendalian internal, kompetensi sumber daya manusia dan efektivitas penerapan standar akuntansi pemerintahan. Selain itu, penelitian ini juga dimaksudkan untuk menelaah apakah terdapat interaksi yang signifikan dalam memenuhi kualitas laporan keuangan yang dihasilkan BPKAD Kabupaten Sidoarjo antara sistem pengendalian internal, kompetensi sumber daya manusia dan efektivitas standar akuntansi pemerintahan. Berdasarkan tujuan yang telah diuraikan tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi pengelolaan keuangan daerah dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan oleh BPKAD Kabupaten Sidoarjo.

PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Decision-Usefullness Theory dan Stewardship Theory

Decision-Usefullness theory atau teori kegunaan-keputusan terbentuk dalam kriteria yang harus dipenuhi oleh komponen-kompenen pelaporan keuangan untuk membantu pengambilan keputusan ekonomi. Sehingga, teori kegunaan-keputusan ini erat kaitannya dengan penelitian kualitas laporan keuangan. Teori ini memiliki peran penting dalam memastikan entitas pemerintah telah mematuhi standar akuntansi yang berlaku[16]. Selain itu, teori kegunaan-keputusan juga menyebutkan bahwa, laporan keuangan yang baik dapat mempermudah pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas, serta meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan sumber daya manusia yang kompeten[17].

Teori stewardship merupakan suatu sikap melayani di mana kepentingan pribadi digantikan atau diprioritaskan oleh kepentingan umum karena penggunaan anggaran berdampak langsung pada masyarakat, teori ini menjelaskan mengenai alasan pemerintah harus mengelola anggaran dengan bijak dan sesuai kebutuhan[18]. Dalam penelitian ini, Teori stewardship dan laporan keuangan terikat hubungan yang erat terkait dengan akuntabilitas dan transparansi dalam mengelola potensi suatu organisasi [19]. Teori stewardship menekankan bahwa, selain mematuhi standar akuntansi yang relevan serta mempertahankan standar akuntabilitas dan transparansi yang tinggi, dalam pengelolaan keuangan dan pelaporannya kepada para pemangku kepentingan, perusahaan harus mampu memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan jelas, ringkas, dan mudah dipahami[20]. Dalam teori ini, pemerintah berperan sebagai steward yang melayani stakeholder yang ada, yaitu masyarakat dan kreditur yang memerlukan informasi agar mereka dapat memantau bagaimana pemerintah beroperasi dalam mengungkapkan laporan keuangannya selaras dengan ketentuan yang ditetapkan[21].

Sistem pengendalian Internal dan Kualitas Laporan Keuangan

Sistem pengendalian internal merupakan proses yang mencakup semua tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh staff/karyawan, yang digunakan untuk memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, pelaporan keuangan yang akurat, perlindungan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan[6]. Sejalan dengan teori kegunaan-keputusan yang memandang pengendalian internal sebagai motivator pengguna larena berpotensi menghemat waktu dan biaya serta kualitas dalam pengambilan keputusan, sehingga efektif digunakan untuk meningkatkan akuntabilitas dan kepercayaan masyarakat[17]. Selain itu, sistem pengendalian internal bertugas mengawasi setiap bagian organisasi, sehingga tanggung jawab dan tugas yang diberikan pada setiap sektor secara signifikan mempengaruhi kualitas pelaporan keuangan organisasi[22]. Hasil dari penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa, sistem pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan[5][6]. Dengan demikian, maka peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Sistem Pengendalian Internal berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan

Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Kualitas Laporan Keuangan

Kompetensi sumberr daya manusia adalah keterampilan dan sifat yang dimiliki individu, seperti pengetahuan, bakat, dan sikap yang dibutuhkan untuk melaksanakan kewajiban pekerjaannya. Dengan demikian, pekerja dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik, profesional, dan efisien. Pada dasarnya, sumber daya manusia yang terlibat dalam menghasilkan informasi keuangan harus memiliki keahlian yang cukup dan terus meningkatkan keahliannya untuk memastikan bahwa informasi tersebut tetap berkualitas[23]. Hal ini sejalan dengan stewardship theory yang menekankan dua hal penting yaitu, agen (pemerintah) yang berkewajiban menjalankan amanah yang diberikan principal (masyarakat) dengan penuh tanggung jawab[24]. Output laporan keuangan daerah yang dikeluarkan akan berkualitas rendah atau kurang jika sumber daya manusianya tidak kompeten. Sebaliknya jika sumber daya manusianya kompeten, hasilnya akan baik atau berkualitas tinggi[25]. Hasil dari penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa, kompetensi sumber daya manusia berpengaruh secara positif dan signifikan dalam peningkatan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan[7][9]. Berdasarkan uraian diatas, peneliti membuat hipotesis sebagai berikut:

H2: Kompetensi Sumber Daya Manusia berepngaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan

Standar Akuntansi Pemerintahan dan Kualitas Laporan Keuangan

Standar akuntansi pemerintah merupakan prinsip akuntansi dan berisikan pedoman-pedoman dalam melakukan penyusunan dan penyajian laporan keuangan, sehingga memudahkan aparatur bagian keuangan menghasilkan laporan keuangan yang relevan[26]. Standar akuntansi pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah, dengan menyediakan prinsip akuntansi yang diperlukan untuk menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintahan. Laporan keuangan harus dibuat sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan dan sesuai dengan peraturan pemerintahan yang berlaku. Hal ini mengacu pada teori kegunaan-keputusan yang mencakup syarat dari kualitas informasi dalam meembantu membuat keputusan, dengan tujuan bertanggung jawab menyediakan informasi keuangan relevan yang digunakan oleh pengambil keputusan ekonomi yang baik[13]. Semakin tinggi standar akuntansi pemerintah diterapkan, maka semakin baik kualitas laporan keuangan yang dihasilkan[27]. Pada penelitian sebelumnya menyatakan, standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan[10][11]. Dengan demikian, peneliti membuat rumusan hipotesis sebagai berikut:

H3: standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan

Keranngka Konseptual

Berdasarkan berbagai penjelasan dan pengembangan hipotesis diatas, peneliti menggambarkan kerangka konseptual terkait “Pengaruh Sistem pengendalian Internal, Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Efektivitas Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada BPKAD Kabupaten Sidoarjo” sebagai berikut:

Figure 1. Gambar 1 Kerangka Konseptual

Metode

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei untuk mengidentifikasi secara mendalam mengenai pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Kompetensi Sumber Daya Manusia, dan Efektivitas Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan BPKAD Kabupaten Sidoarjo. Penelitian kuantitatif pada dasarnya memusatkan fokus pada fenomena yang memiliki ciri-ciri secara khusus pada kehidupan manusia, yang biasanya disebut variabel[28].

Jenis dan Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini menggunakan sumber data primer, yaitu jenis sumber data yang secara langsung dikumpulkan dari sumber utamanya melalui survei, wawancara, eksperimen dan sebagainya. Jenis sumber data ini selalu bersifat spesifik karena disesuaikan dengan kebutuhan peneliti[29].

Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek penelitian yang memiliki ciri khas tertentu yang harus diteliti dan diambil kesimpulan[30]. Populasi pada penelitian ini yakni pegawai BPKAD Kabupaten Sidoarjo, yang berjumlah 68 pegawai terdiri dari pimpinan BPKAD Kabupaten Sidoarjo, pegawai di bidang sekretariat, pegawai di bidang perbendaharaan dan akuntansi, pegawai di bidang anggaran, serta pegawai dibidang aset. Alasan peneliti memilih sampel di BPKAD Kabupaten Sidoarjo dikarenakan BPKAD merupakan organisasi yang bertanggung jawab dalam penyusunan laporan keuangan seluruh SKPD dalam lingkup kabupaten/kota, serta menghasilkan laporan keuangan pemerintah kabupaten/kota, sebagai bagian dari implementasi APBD dan proses akuntansi.

Pengambilann sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling menggunakan data primer. Purposive sampling merupakan metode pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan tertentu yang digunakan untuk menentukan sumber data, pertimbangan tersebut biasanya dilakukan pada orang yang diperkirakan memiliki pengetahuan luas tentang data atau keterangan yang dibutuhkan peneliti[31]. Adapun kriteria yang ditetapkan pada penelitian ini yaitu:

1. Pegawai BPKAD Kabupaten Sidoarjo yang sudah bekerja minimal satu tahun

2. Pegawai yang terlibat secara langsung dalam proses pegelolaan dan penyusunan laporan keuangan

Kriteria Jumlah
Pegawai BPKAD Kabupaten Sidoajo yang sudah bekerja minimal satu tahun Kriteria sampel: Pegawai yang tidak terlibat secara langsung dalam proses pengelolaan keuangan dan penyusunan laporan keuangan 68 (21)
Jumlah sampel 47
Table 1. Tabel 1 Kriteria Sampel

Berdasarkan kriteria diatas, terdapat 47 pegawai memenuhi kriteria sampel yang ditetapkan meliputi pimpinan BPKAD Kabupaten Sidoarjo, pegawai di bidang sekretariat, pegawai di bidang anggaran, serta pegawai di bidang perbankan dan akuntansi. Sementara itu, terdapat 21 pegawai yang tidak memenuhi kriteria untuk penelitian ini. Dengan demikian, jumlah sampel dengan data yang dapat diolah pada penelitian ini terdiri dari 47 pegawai yang relevan.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menyebar angket kuesioner melalui media google form kepada pegawai BPKAD Kabupaten Sidoarjo. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likertyang terdiri dari empat komponen jawaban pada setiap pertanyaan sebagai berikut:

No. Kategori Skor
1. Sangat tidak 1
2. Tidak sesuai 2
3. Sesuai 3
4. Sangat sesuai 4
Table 2. Tabel 2 Skala Likert

Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini, variabel independennya yakni sistem pengendalian internal (X1), kompetensi sumber daya manusia (X2), dan efektivitas standar akuntansi pemerintahan (X3). Sedangkan untuk variabel dependen penelitian ini yakni kualitas laporan keuangan (Y).

Variabel Definisi Indikator Sumber
Sistem Pengendalian Internal (X1) Merupakan cara untuk mengambil tindakan langsung guna meningkatkan kualitas suatu instansi dengan meminimalkan resiko yang mungkin disebabkan oleh operasi organisasi dan mencakup pengawasan berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua operasi berjalan sesuai rencana . Penilaian resiko Pengawasan berkelanjutan Prosedur pengendalian [32] [33] [34] [35]
Kompetensi Sumber Daya Manusia (X2) M encakup kemampuan seseorang, kelompok, atau sistem untuk melaksanakan tugas dan kemampuannya untuk mencapai tujuan dengan cepat dan efisien . Pendidikan dan pelatihan Kemampuan analisis [36] [37]
Efektivitas Standar Akuntansi Pemerintahan (X3) D igunakan dalam penyusunan dan penyajian lapor a n keuangan pemerintah pusat (LKPP) maupun laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) , dengan t ujuan untuk m e netapkan pedoman mendasar untuk menyusun serta menyajikan laporan keuangan dari pemerintah nasional dan daerah . Kualitas penyajian laporan Transparansi & akuntabilitas [38] [34] [39]
Kualitas Laporan Keuangan (Y) Ukuran standar yang harus dimasukkan dalam data akuntansi untuk memenuhi tujuannya. Relevansi Keandalan Keterpahaman [40] [41] [42]
Table 3. Tabel 3 Formula Indikator Variabel

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan regresi linear berganda menggunakan software SPSS untuk menganalisis seberapa berpengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Regresi linear berganda merupakan regresi linear yang terdiri dari satu variabel terikat dan beberapa variabel bebas, yang berfungsi sebagai alat statistik untuk membentuk hubungan atara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X1, X 2,… Xₙ) . Bentuk umum dari regresi linear berganda ditunjukkan sebagai berikut:

Y’= a + β₁X₁ + β₂X₂ + β₃X₃ + e

Yang mana, Y’ merupakan variabel terikat, X₁, X₂, dan X₃ adalah variabel bebas, e adalah error, dan β₁, β₂, β₃ merupakan parameter-parameter populasi yang nilainya tidak diketahui[43]. Sebelum melakukan uji regresi linear berganda, perlu untuk melakukan evaluasi yaitu dengan melakukan uji validitas dan uji realibilitas, lalu analisis linear berganda yang selanjutnya dilanjutkan dengan pengujian hipotesis menggunakan uji parsial/uji t, dan uji koefisien dterminasi (R2).

1. Uji validitas

Uji validitas berfungsi untuk mengukur valid atau tidaknya suatu instrumen yang terdapat pada suatu penelitian. Pada uji validitas, suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila r hitung >r tabel maka hipotesis diterima dan apabila r hitung <r tabel, maka hipotesis ditolak atau instrumen tidak valid [44] .

2. Uji realibilitas

Uji reliabilitas merupakan suatu indeks untuk mengukur sejauh mana suatu instrumen dapat diandalkan. Untuk mengetahui tingkat realibilitas dari suatu instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha, dengan kriteria alpha >0.60 maka reliabilitas dapat diterima [45] .

3. Uji hipotesis

a) Uji parsial/uji t

Uji parsial/uji t digunakan untuk menentukan apakah variabel bebas yang terbentuk berdampak secara parsial pada variabel terikat, dengan ketentuan apabila nilai goodnes of fit statistic <0,05, maka Hₒ diterima dan menunjukkan bahwa model penelitian telah dilakukan dengan benar [43] .

b) Uji koefisien determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur tingkat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan nilai koefisien determinasi yaitu antara 0 sampai 1. Apabila nilai R2 kecil, maka dapat diartikan bahwa kemampuan variabel independen (X) dalam menjelaskan variabel dependen (Y) sangat terbatas. Sedangkan apabila nilai R2 mendekti satu, maka dapat diartikan variabel independen (X) mampu menjelaskan hampir keseluruhan variasi variabel dependen (Y) [36] .

Hasil dan Pembahasan

Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner melalui google form kepada 47 responden yang sesuai kriteria. Data responden yang berhasil diperoleh yaitu sebanyak 45 responden yang bersedia mengisi keusioner yang telah disebarkan. Responden berasal dari bidang sekretariat, bidang anggaran, bidang perbendaharaan dan akuntansi, serti pimpinan BPKAD. Pengujian karakteristik responden dilakukan menggunakan software SPP versi 23, dengan hasil yang ditunjukkan pada tabel berikut:

Karakteristik Responden
Karakteristik Frekuensi Presentase
Jenis kelamin:
- Laki-laki - Perempuan 13 32 28,9% 71,1%
Bidang:
- Sekretariat - Anggaran - Perbendaharaa dan Akuntansi - Lainnya: Pimpinan BPKAD 15 10 19 1 33,3% 22,2% 42,2% 2,2%
Table 4. Tabel 4 Frekuensi Data Responden

Berdasarkan tabel 4, menunjukkan perbandingan responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini didominasi oleh responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 32 (71,1%) dan sisanya responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 13 (28,9%). Berdasarkan bidang, responden sebagian besar dari bidang perbendaharaan dan akuntansi sebanyak 19 (42,2%), dan sisanya dari bidang sekretariat yaitu sebanyak 15 (33,3%), dari bidang anggaran sebanyak 10 (22,2%), serta dari bidang lainnya yaitu responden yang merupakan pimpinan BPKAD 1 (2,2%).

Uji V aliditas

Figure 2. Tabel 5 Hasil Uji Validitas

Dari hasil uji validitas pada tabel diatas menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan dari setiap variable dependen terdiri dari Sistem Pengendalian internal (X1), kompetensi sumber daya manusia (X2), dan efektivitas standar akuntansi pemerintahan (X3), serta variable dependent yaitu kualitas laporan keuangan (Y) memiliki nilai korelasi > 0,294, dengan kata lain r-hitung seluruuh item pada setiap variable > r-tabel, maka dapat disimpulkan bahwa selururh instrumen dalam penelitian ini valid.

Uji Realiblitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Sistem Pengendalian Internal (X1) 0,696 Reliable
Kompetensi Sumber Daya Manusia (X2) 0,630 Reliable
Efektivitas Standar Akuntansi Pemerintahan (X3) 0,616 Reliable
Kualitas Laporan Keuangan (Y) 0,628 Reliable
Table 5. Tabel 6 Hasil Uji Realibilitas

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha pada setiap variabel yang telah diuji adalah reliabel. Hal tersebut ditunjukkan berdasarkan nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel sistem pengendalian internal sebesar 0,696>0.60, pada variabel kompetensi sumber daya manusia sebesar 0,630>0.60, dan nilai untuk variabel efektivitas standar akuntansi pemerintahan sebesar 0,616>0.60, sedangkan pada variabel kualitas laporan keuangan sebesar 0,628>0.60. Hasil dari uji reabilitas yang telah dilakukan telah memenuhi rumus alpha karena r-hitung > r-tabel. Sehingga dapat diartikan bahwa variabel pada penelitian ini memiliki nilai reabilitas yang cukup tinggi, dan instrumen penelitian yang digunakan bersifat reliabel atau handal.

Analisis linear berganda

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 4,045 1,701
Sistem Pengendalian Internal (X1) 0,165 0,058 0,252
Kompetensi Sumber Daya Manusia (X2) 0,148 0,071 0,212
Efektivitas Standar Akuntansi Pemerintahan (X3) 0,499 0,083 0,624
Table 6. Tabel 7 Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Berdasarkan hasil output pada tabel diatas, diperoleh persamaan sebagai berikut:

a. Menunjukkan bahwa nilai a yang diperoleh sebesar 4,045. Hal ini dapat diartikan bahwa apabila nilai variabel sistem pengendalian internal (X1), kompetensi sumber daya manusia (X2), dan efektivitas standar akuntansi pemerintahan (X3) adalah 0 (nol) maka nilai variabel kualitas laporan keuangan (Y) akan bernilai 4,045.

b. Nilai koefisien pada variabel sistem pengendalian internal (X1) bernilai positif 0,615. Hal ini menunjukkan bahwa apabila sistem pengendalian internal meningkat 1% maka kualitas laporan keuangan juga meningkat 0,165 dengan ketentuan variabel independen lainnya dianggap konstan.

c. Nilai koefisien pada variabel kompetensi sumber daya manus ia (X2) bernilai positif 0,148. Hal ini dapat diartikan bahwa apabila kompetensi sumber daya manusia meningkat 1% maka kualitas laporan keuangan akan meningkat 0,148 dengan ketentuan variabel independen lainnya dianggap konstan.

d. Nilai koefisien varaiabel efektivitas standar akuntansi pemerintahan (X3) bernilai positif 0,499. Artinya, apabila efektivitas standar akuntansi pemerintahan meningkat 1% maka kualitas laporan keuangan juga akan meningkat 0,499 dengan ketentuan variabel independen lainnya dianggap konstan.

Uji parsial/uji t

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4,045 1,701 2,378 0,022
Sistem Pengendalian Internal (X1) 0,165 0,058 0,252 2,849 0,007
Kompetensi Sumber Daya Manusia (X2) 0,148 0,071 0,212 2,073 0,044
Efektivitas Standar Akuntansi Pemerintahan (X3) 0,499 0,083 0,624 5,980 0,000
Table 7. Tabel 8 Hasil Uji Parsial/Uji T

Tabel 8 menunjukkan menunjukkan bahwa total t-hitung yang diperoleh untuk variabel Sistem Pengendalian Internal (X1) sebesar 2,849 sedangkan t-tabel sebesar 2,018. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh H1 diterma karena t-hitung > t-tabel dengan taraf signifikansi 0,022 < 0,05 sehingga dapat diartikan bahwa variabel sistem pengendalian internal (X1) berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

Uji t untuk variable efektivitas standar akuntansi pemerintahan x3 diperoleh hasil t-hitung = 5,980 dan t tabel = 2,018 dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05 maka H3 diterima. Dengan demikian mudah diartikan bahwa efektivitas standar akuntansi pemerintahan [ X 3] berpengaruh.

Uji koefis ien determinasi (R 2 )

Model Summary b
Model R R square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 0,836a 0,700 0,678 1,220
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Table 8. Tabel 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) yang diperoleh pada penelitian ini adalah sebesar 0,700. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel independen Sistem Pengendalian Internal (X1), Komptensi Sumber Daya Manusia (X2), dan Efektivitas Standar Akuntansi Pemerintahan (X3) terhadap variabel dependen Kualitas Laporan Keuangan (Y) adalah sebesar 70%, sedangkan sisanya 30% dipengaruhi variabel lain diluar penellitian ini.

PEMBAHASAN

Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Berdasarkan analisis data yang dilakukan, didapatkan bukti yang menunjukkan bahwa implementasi sistem pengawasan internal berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan perusahaan. Hal ini ditandai dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,165 dengan taraf signifikansi kurang dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem pengawasan aktivitas operasional berkontribusi terhadap penyajian informasi keuangan yang handal dan akurat, sehingga hipotesis penelitian ini dapat diterima. Sistem pengendalian internal merupakan mekanisme yang dilaksanakan manajemen dan staf guna memastikan pencapaian tiga tujuan utama yakni: penyajian laporan keuangan yang tepat waktu dan benar, efektivitas operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan dan regulasi yang berlaku[46]. Semakin baik sistem pengendalian internal yang dimiliki BPKAD Kabupaten Sidoarjo, maka semakin akurat kualitas laporan keuangan yang dihasilkan. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa sistem pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan[5],[6].

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kompetensi sumber daya manusia memberikan pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan perusahaan. Hal ini terbukti dari hasil uji statistik yang menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0,148 dengan tingkat signifikansi kurang dari 0,05. Artinya kompetensi sumber daya manusia berkontribusi terhadap peningkatan mutu laporan keuangan. Penelitian ini mengungkapkan bahwa sumber daya manusia yang handal dan terampil dapat memastikan terciptanya laporan keuangan yang akurat dan transparan. Istilah lain, sumber daya manusia merupakan kapabilitas serta ciri khas individual maupun kelompok kerja sebuah lembaga yang mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas secara profesional, efektif, dan efisien[47]. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima dan sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa kompetensi sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan[7], [9].

Pengaruh Efektivitas Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Berdasarkan hasi uji hipotesis yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi yang diperoleh pada variabel efektivitas standar akuntansi pemerintahan sebesar 0,499 dengan nilai signifikansi 0,000 yang artinya <0,05. Maka dari itu, hipotesis yang diajukan diterima dan efektivitas standar akuntansi pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Standar akuntansi pemerintahan adalah acuan bagi semua akuntansi berbasis akrual yang mengakui dan mencatat seluruh transaksi dan aktivitas-aktivitas secara lain dalam catatan akuntansi dan melaporkannya dalam periode laporan keuangan di saat transaksi terjadi[48]. Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa efektivitas standar akuntansi pemerintahan berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, hal tersebut disimpulkan bahwa apabila semakin baik efektivitas standar akuntansi pemerintahan yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan, maka semakin berkualitas juga laporan keuangan yang dihasilkan[10], [11].

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan terhadap responden pada BPKAD Kabupaten Sidoarjo, diperoleh 45 sampel yang berhasil dikumpulkan. Dari hasil pengujian dengan menggunakan software SPSS, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Sistem Pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, dengan kata lain semakin baik sistem pengendalian internal yang dimiliki maka semakin akurat kualitas laporan yang dihasilkan; 2) kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, dengan kata lain adanya sumber daya manusia yang kompeten dapat membantu meningkatkan kualitas laporan yang dihasilkan 3) Efektivitas Standar Akuntasi Pemerintahan mendapatkan hasil uji signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan, maka dapat dikatakan bahwa semakin baik efektivitas standar akuntasi pemerintahan diterapkan maka semakin berkualitas juga laporan yang dihasilkan.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan dengan prosedur ilmiah yang telah ditetapkan. Namun, penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan, seperti jumlah sampel yang digunakan relatif kecil dan terbatas pada populasi tertentu.

Saran penulis pada penelitian selanjutnya untuk dapat mempertimbangkan jumlah sampel yang lebih besar dan beragam agar akurasi hasil penelitian meningkat. Selain itu, pada penelitian selanjutnya disarankan agar mempertimbangkan atau menambahkan variabel lain yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan diluar penelitian ini.

Ucapan Terima Kasih

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia yang luar biasa, serta memberikan kekuatan dan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan penelitian ini tepat waktu. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan dukungan dalam penyelesaian penelitian ini. Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua, keluarga, serta orang terdekat yang telah memberikan dukungan serta doa yang tiada henti sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik dan tepat waktu.

References

[1] C. Kuntadi, J. E. M. Saragi, and S. I. Syafira, “Pengaruh Standar Akuntansi Pemerintah, Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah,” Jurnal Economina, vol. 3, no. 5, 2022. doi: 10.55681/economina.v2i7.668.

[2] N. W. L. Dewi and I. G. A. I. S. Rini, “Pengaruh Pengawasan Keuangan, Sumber Daya Manusia, Teknologi Informasi, Dan Pengendalian Intern Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan,” Jurnal KRISNA Kumpulan Riset Akuntansi, vol. 10, no. 1, pp. 63–69, 2018.

[3] K. K. Ningrum, “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Toraja Utara,” 2018.

[4] P. R. Indonesia, “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia,” 2008.

[5] L. Rohmah, N. S. Askandar, and A. F. K. Sari, “Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintah, Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah Dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Malang,” Jurnal Riset Akuntansi, vol. 9, no. 5, 2020.

[6] I. Firmansyah and R. T. Sinambela, “Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Jawa Barat,” Land Journal, vol. 1, no. 1, pp. 1–15, 2021. doi: 10.47491/landjournal.v1i1.557.

[7] R. Y. G. Armel, “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Dumai),” JOM Fekon, vol. 4, no. 1, 2017.

[8] S. Irafah, E. N. Sari, and Muhyarsyah, “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Peran Internal Audit, dan Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan,” Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, vol. 8, no. 2, pp. 337–348, 2020. doi: 10.17509/jrak.v8i2.21775.

[9] N. Y. Mahardini and A. Miranti, “Dampak Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Pada Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Povinsi Banten Tahun Anggaran 2015,” Jurnal Akuntansi, vol. 5, no. 1, 2018.

[10] A. D. Kartika and S. Yohanes, “Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Tual),” Jurnal Stie Semarang, vol. 5, no. 3, pp. 93–111, 2013.

[11] P. E. Ningtyas and D. Widyawati, “Pengaruh Efektivitas Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan),” Jurnal Ilmu Riset Akuntansi, vol. 4, no. 1, pp. 1–14, 2019. [Online]. Available: http://www.bpk.go.id

[12] M. Octavia, “Decision Usefulness Theory,” Articles Entrepreneurship Business Creativity, 2017. [Online]. Available: https://binus.ac.id/malang/2017/10/decision-usefulness-theory/

[13] N. K. A. Mahartini, A. Yuesti, and I. M. Sudiartana, “Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Intern, Dan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Pemerintah Kabupaten Karangasem,” Jurnal KARMA (Karya Riset Mahasiswa Akuntansi), vol. 1, no. 4, pp. 1125–1134, 2021.

[14] A. Yaqin and B. Jatmiko, “Kontribusi Kompetensi Sumber Daya Manusia, Standar Akuntansi Pemerintah, Dan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah: Studi Kasus Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kab. Biak Numfor,” Reviu Akuntansi dan Bisnis Indonesia, vol. 2, no. 1, pp. 1–10, 2018.

[15] S. R. Asri and J. Jaeni, “Peran SPI sebagai Pemoderasi pada Pengaruh Teknologi Informasi dan SAP terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus pada BPKAD Kota Semarang),” Ekonomis Jurnal of Economics and Business, vol. 7, no. 1, p. 467, Mar. 2023. doi: 10.33087/ekonomis.v7i1.835.

[16] F. A. Yunitasari, L. Setyowati, N. P. M. A. Durya, and I. D. Pamungkas, “Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintah, Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada BPKAD Provinsi Jawa Tengah,” JRAK (Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis), vol. 10, no. 1, pp. 58–71, 2024. doi: 10.38204/jrak.v10i1.1715.

[17] L. I. Setyaningrum and H. Haryanto, “Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi, Sistem Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Dengan Komitmen Organisasi Sebagai,” Diponegoro Journal Accounting, vol. 13, no. 4, pp. 1–15, 2024. [Online]. Available: http://ejournal-sl.undip.ac.id/index.php/accounting

[18] L. Donaldson and J. H. Davis, “Stewardship Theory or Agency Theory: CEO Governance and Shareholder Returns,” 1991. doi: 10.1177/031289629101600103.

[19] S. M. Pilander, D. P. Saerang, and H. Gamaliel, “Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Intern, Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Pemerintah Kota Kotamobagu,” Jurnal Riset Akuntansi Dan Auditing Goodwill, vol. 9, no. 2, pp. 128–139, 2018.

[20] I. P. K. B. Putra and P. D. Y. Sukartha, “Hubungan Kompleksitas Laporan Keuangan dengan Non-Compliant Audit Delay,” Journal of Practical Management Studies, vol. 1, no. 1, pp. 24–31, 2023. doi: 10.61106/jpms.v1i1.4.

[21] Mahmud and Waliyyani, “Pengaruh Karakteristik Pemerintah Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Indonesia,” Accounting Analysis Journal, vol. 4, no. 2, pp. 1–8, 2015. [Online]. Available: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj

[22] S. Ayem and M. M. Nugroho, “Pengaruh Pemahaman Akuntansi Koperasi Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas tanpa Akuntabilitas Publik, Tingkat Kompetensi, dan Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia,” 2020. doi: 10.24905/permana.v12i1.89.

[23] Hartono and Ramdany, “Pengaruh SAP, Pengendalian Intern dan Kompetensi SDM Terhadap Kualitas Laporan Keuangan,” Jurnal Akuntansi, vol. 9, no. 1, pp. 2301–4075, 2020. [Online]. Available: http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi

[24] Z. W. Rifandi, “Pengaruh Implementasi Aplikasi Sistem Keuangan Desa, Kompetensi Sumber Daya Manusia, Dan Transparansi Terhadap Kualitas Laporan Keungan Pemerintah Desa,” Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa, vol. 4, no. 1, pp. 1–17, 2019. doi: 10.48181/jratirtayasa.v4i1.4505.

[25] D. Yulanda and R. Oktala, “Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada Satuan Kerja Seksi Keuangan Polres,” Jurnal Management Bussines, vol. 3, no. 1, pp. 1–9, Jun. 2021. doi: 10.31539/jomb.v3i1.2293.

[26] F. A. Nugraha, E. Andhaniwati, U. Pembangunan, N. " Veteran," and J. Timur, “The Effect of Understanding Government Accounting Standards on the Quality of Financial Statements.”

[27] N. S. Yanti, A. Made, and S. Wahyu, “Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Dan Pengawasan Keuangan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada OPD Kota Malang),” Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi, vol. 8, no. 1, 2020.

[28] I. Gunawan and H. Hasanah, Kuantitatif Imam Gunawan, vol. 8, no. 1. 2019.

[29] M. Y. Balaka, Metodologi Penelitian Kuantitatif, vol. 1. Penerbit Widina Bhakti Persada Bandung, 2022.

[30] R. Yuniarti et al., Kinerja Karyawan (Tinjauan Teori dan Praktis). 2021. [Online]. Available: www.penerbitwidina.com

[31] S. A. Mappasere and N. Suyuti, “‘Pengertian Penelitian Pendekatan Kualitatif’. Metode Penelitian Sosial,” 2019. [Online]. Available: https://www.researchgate.net/publication/344211045

[32] A. A. Putri and Y. P. Sari, “Dampak Sistem Informasi Akuntansi Untuk Pengendalian Internal Yang Efektif Pada Kinerja Perusahaan,” Jurnal Pusdansi, vol. 1, no. 3, pp. 1–12, 2021. [Online]. Available: http://pusdansi.org/index.php/pusdansi/article/view/46

[33] I. Gustina, “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir,” Jurnal Akuntansi dan Keuangan, vol. 10, no. 1, 2021.

[34] M. B. A. Mardiasmo, Akuntansi Sektor Publik, Edisi Terbaru. 2021.

[35] A. A. Arens, R. J. Elder, M. S. Beasley, and C. E. Hogan, Auditing and Assurance Services. Pearson, 2020.

[36] A. S. Nurillah, “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada SKPD Kota Depok),” 2014.

[37] G. Dessler, Human Resource Management. Pearson, 2016.

[38] A. D. Grave and S. Hasan, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Berbasis Akrual,” Akuntabilitas, vol. 15, no. 2, pp. 177–190, Dec. 2022. doi: 10.15408/akt.v15i2.25475.

[39] P. R. Indonesia, “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP),” 2010. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.

[40] S. Y. Defitri, “Pengaruh Pengelolaan Keuangan Daerah Dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah,” Jurnal Benefita, vol. 3, no. 1, p. 64, 2018. doi: 10.22216/jbe.v3i1.2376.

[41] D. Kieso, J. Weygandt, and T. Warfield, Intermediate Accounting. Wiley, 2019.

[42] C. Horngren, W. Harrison, and M. S. Oliver, Financial Accounting. Pearson, 2013.

[43] M. F. I. Kolibu, N. Nainggolan, and Y. A. R. Langi, “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Cabai Merah di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara Menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda,” Jurnal MIPA, vol. 13, no. 1, pp. 32–36, 2024. doi: 10.35799/jm.v13i1.52258.

[44] N. M. Janna and Herianto, “Artikel Statistik yang Benar,” Jurnal Darul Dakwah Wal-Irsyad, no. 18210047, pp. 1–12, 2021.

[45] P. Dwiyansah and B. Asteria, “Analisis Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing,” Jurnal Ekonomi dan Bisnis, vol. 16, no. 1, pp. 40–48, 2024. doi: 10.55049/jeb.v16i1.248.

[46] N. S. Mulyati, E. Faridah, and B. Prawiranegara, “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Universitas,” 2019. [Online]. Available: https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/akuntapedia/index

[47] F. Hadis, “Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan,” Akuntansi dan Manajemen, vol. 17, no. 2, pp. 106–120, 2022.

[48] P. Pujanira, “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah, Dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi DIY,” 2017.